~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati.
{Qs. 3 : 139}
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Uma mengusap pucuk kepalaku "Nah udah sore nih, uma mau masak dulu buat makan malam kita. Kalo gitu uma ke dapur ya nak." ucap uma, aku hanya mengangguk melihat uma yang tersenyum dan berjalan keluar kamarku.Aku kembali memikirkan siapa orang yang memberiku paperbag ini. Seorang wanita, dan uma tak mengenalnya. Berarti bukan sahabat-sahabatku. Ku lihat isi dalam paperbag, sepertinya kerudung deh. Saat hendakku keluarkan isi dalam paperbagnya, ponselku berdering. Ku terima panggilan suara itu yang tertera nama Kak Dean Mutaqin.
"Assalamualaikum." suara di sebrang sana.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh. Ada apa ya kak?"
"Gini Za maaf, ini si Mumut tadi dateng ke rumah gua sambil ada perlu sama nyokap gua kayaknya. Nah tadi dia bilang nyuruh ngasih tau ke lu, katanya udah ada belum oleh-oleh dari dia? Dia gak ngabarin dulu ke lu soalnya tadi dia buru-buru masih ada yang penting dan gak sengaja katanya hpnya jatuh terus rusak. Jadi dia gak bisa ngehubungin lu dulu gitu." jelas Kak Dean. Oya Mumut itu sodara sepupu Kak Dean dia berumur 2 taun lebih muda dariku. Dia anak yang cantik dan supel. Pertama kali kami bertemu di toko buku dan dari sanalah kami menjadi kenal dan dekat.
"Pedahalkan gak usah repot-repot buat kasih Azza oleh-oleh." sahutku.
"Katanya itu itung-itung berterimakasih buat waktu itu lu selalu nemenin dia beli buku. Oh iya tapi udah adakan?"
"Oh yang pake paperbag warna baby pink garis-garis?" tanyaku.
"Kalo soal itu gak tau Za, cuman di suruh bilang gitu doang sama dia."
"Hmm, yaudah kak. Tolong bilangin Makasih ke Mumut ya kak kalo temu."
"Iya siap. Yaudah gitu aja Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh."
Allhamdulilah ternyata sudah terjawab siapa yang kasih paperbag ini. Jadi gak usah bingung lagi deh. Ku lirik jam dinding di kamarku Astagfirullah udah mau jam 5 aku belum mandi. Segera ku ambil handuk dan keluar kamarku setengah berlari ke arah kamar mandi.
*****
Ibu Azzahra tengah memasak, dan di luar rumah terdengar suara yang memanggil orang di dalam rumahnya. Segera ia menghampiri ke depan rumahnya.
"Assalamualaikum, bu," beberapa kali.
Segera ia membukakan pintu depan rumahnya.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh. Ada apa ya pak?" tanyanya."Saya tukang ojek bu, apa ini benar ya rumah teh Rey..rey.. Apa ya lupa lagi, pokonya ada Azzahra gitu kalo gak salah?"
"Reyhana Azzahra, iya ini rumahnya."
"Nah iya itu namanya, susah diinget nama awalnya. Ini bu ada titipan dari teh Mumut katanya ini buat teh Azzahra." menyodorkan paperbag berwarna dusty pink, yang di terima oleh ibu Azzahra.
"Kalo gitu saya pamit bu, assalamualaikum."
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh. Terimakasih pak,"
Segera ia menuju kamar Azzahra. Beberapa kali ia mengetuk pintu kamar anaknya itu tak ada sahutan, ia masuk kedalam kamar, pandangannya menyusuri sampai pojok ruangan dan tak mendapati anaknya di dalam. Akhirnya paperbag itu di taruh di atas meja belajar Azzahra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Yang Aku Kagumi
Подростковая литератураIzinkan aku menyelipkan namamu dalam setiap doaku. Semoga aku dapat bertemu denganmu lagi. Semoga berada dimana pun dirimu, Allah Swt tetap menjaga dirimu disana. Aku yakin jika kamu memang jodohku, Kau akan menemuiku suatu saat nanti. Dimulai ket...