#Sepertiga Malam

386 16 0
                                    

~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan ke atas engkau pedihnya sebuah harapan, agar engkau mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain dia. Maka Allah akan menghalangimu dari perkara tersebut agar engkau kembali berharap kepada Nya.

( Imam Safi'i )
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~


"Bener juga tuh kata Angel. Kan udah lama juga kita gak ketemu sama dia. Kan bisa jadi kalo kak Frisqy udah nikahkan." ucap Vina serius.

"Hmm,,, bisa juga sih."

"......"

"......"

Mereka sedang membahas masalah tentang Kak Frisqy. Sedangkan aku, aku hanya duduk terdiam, menahan air mata yang sampai sekarang masih mengalir melewati pipiku. Kata demi kata yang mereka ucapkan dan mereka bahas, jujur itu semua membuat dadaku sesak. Seperti ribuan duri menancab pada dadaku. Bohong jika sekarang aku mengatakan aku tak apa - apa.

*****

Aku duduk termenung mengingat kata - kata mereka yang selalu terngiang - ngiang di pikiranku. Aku berusaha kuat. Berusaha ikhlas, untuk menghadapi kenyataan yang suguh sulit aku lalui. Ku pejamkan mata berharap melupakan segalanya tentangnya. Namun hal tersebut membuatku mengingat dimana masa - masa aku bertemu dengannya.

🍁🍁🍁

Ku hirup udara pada pagi ini sungguh sejuk hingga hatiku pun merasakannya. Angin seolah membisikkan kata - kata indah dan membawaku ke tempat yang sangat indah dimana bunga - bunga bermekaran.

"Azzahra." sahutnya, ku balikkan tubuhku ke arah suara itu, detik ke tiga "Ana uhibbuka fillah." ia mendekatiku dan menyodorkan sebuah kotak berbentuk hati yang berwarna merah, perlahan ia membuka kotak itu hingga menampakkan isinya. "Maukah kau menjadi istriku?" lanjutnya.

Perlahan ku angkat kepalaku. Ku lirik wajahnya perlahan. Dan masyaallah "Kak Frisqy." sahutku setengah terkejut dan jangan lupa jantungku yang kini sedang berdegup hebat seperti hendak lompat dari tempatnya. Ia hanya membalas dengan senyuman terbaiknya. Aku tertegun, bingung menyelimuti pikiranku.

Tak lama dari arah belakang terlihat seorang wanita memakai gamis berwarna biru muda berlari ke arah kami. Ia semakin dekat dan berakhir menggenggam tangan Kak Frisqy. Mataku tak beranjak melihat tangan mereka yang saling menggenggam. Jantungku yang beberapa saat tadi berdegup hebat kini dengan seketika seperti hendak berhenti, mataku kini harus menahan air mata yang berusaha mendobrak keluar. Ku beranikan diri menatap wajahnya dan air mataku lolos begitu saja. Ku lihat ia hendak mengucapkan sesuatu "Dia adal.."

'drettt....drettt....drettt....' bunyi alarm ponselku.

"Astagfirullah. Ternyata cuman mimpi." kupegang dadaku yang sedari tadi berdetak cepat, kucoba untuk menstabilkannya lagi.
Kuraba meja di samping tempat tidur mencari keberadaan ponsel milikku, dan dapat. Kulirik layar yang menampilkan pukul 03.00 WIB.  Kumatikan layar ponselku dan kutaruh di atas meja kembali.

Perlahan aku berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudu. Ku bentangkan sajadah dan memakai mukena segera mengerjakan shalat sunah tahajud.

"Assalamualakum warahmatullah, assalamualakum warahmatullah." ku angkat tanganku untuk berzikir dan bermunajat kepada Sang Maha Pencipta.

'Ya Allah maafkan hambamu ini yang telah lalai. Maafkan hamba yang menaruh harap kepada salah seorang hambamu.

O, Allah apakah ini jawaban atas doa - doaku? Atas nama seseorang yang selalu hamba sebut namanya dalam setiap doaku? Jika memang dia bukan seseorang yang kau kirim untuk menjadi pasangan hamba, hamba ikhlas melupakan perasaan hamba selama ini padanya.

Kau Yang Aku KagumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang