Takdir

1K 33 2
                                    

"Yakinlah setiap takdir dari allah itu adalah cerita indah yang telah ditulis untuk kita"

Happy Reading guys!!

Pagi ini raka hendak berpergian dengan teman temannya. Namun, ia dikabarkan oleh ayah nya, berita buruk tentang keadaan ibu nya dirumahsakit, Bahwa ibu nya sudah dipanggil oleh sang pecipta. Raka masih tak percaya jika ibu nya akan pergi secepat ini, kemudian ia membatalkan jalan jalan bersama teman temannya.

Rak, lo dimana?,"ucap Oji, yang sedang menelpon Raka.

Ji, sorry banget! Gue gabisa jalan hari ini. Gue harus ke rumahsakit sekarang."balas Raka, yang sedang dalam perjalanan ke rumahsakit.

Rak,

Lo kenapa suaranya kayak gini?? Lo gapapa kan???,"tanya Oji pada Raka.

Maaf Ji, gue gabisa jelasin sekarang."sahut Raka, kemudian mematikan handphone nya.

Ji, Raka kenapa?"tanya Rizky pada Oji.

Gue gatau Riz, tadi dia bilangnya mau ke rumahsakit."ujar Oji.

Rumahsakit?,"sahut Ilham.

Jangan jangan, terjadi sesuatu sama tante Riska."balas Anton.

Maksudnya??,"tanya Oji.

Lo tau di rumahsakit mana ibu nya Raka di rawat???,"tanya Rizky pada Oji.

Gue gatau, orang Raka langsung matiin handphone nya."jawab Oji.

Gini aja,

Mending kita ke rumah Raka aja, siapaa tau kita dapet informasi.."ucap Anton.

Nahh,,

Gue setuju.."sahut Rizky.

Yaudah gas hayuu, otw."balas Ilham.

Setelah sampainya dirumah sakit, Raka seketika terdiam dengan air mata bercucuran melihat ibu nya sudah terbaring kaku dengan wajah pucat di rumahsakit. Ia masih tak percaya ibu nya pergi secepat ini.

"Ayah kemana nek?" tanya raka pada neneknya.

"Ayah kamu lagi mengurus surat surat ibu kamu dirumahsakit" ucap sang nenek.

MAHHHHHH,"teriak Raka histeris, membuat semua orang yang berada di ruangan melati kaget mendengar suara teriak'an Raka.

MAHHHHH, BANGUN MAAAAAAH!! JANGAN TINGGALIN RAKA SENDIRIAN..."ucap Raka, dengan air mata yang tidak bisa ditahan lagi.

Ya allahhhhh,"ucap nya lagi, sambil memeluk jasad ibu nya.

Mahhhhhhhhhhh,"teriak Raka.

Cukup kak, cukup."ucap bibi Yanti, memeluk tubuh Raka.

Ikhlasin ya sayang, mamah udah ga ngerasain sakit lagi.

Mamah udah bahagia di surga nya allah..."ucap nenek Raka pada Raka.

Engga Nek! Mamah masih hidup!!,"bentak Raka, tidak terima.

TENTANG SETELAHNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang