Chapter 11

5.9K 382 2
                                    

Bruk

"astaga!!!.Lo itu punya mata nggak sih?! jalan itu pake mata!. kan,buah gue jatoh semua!" marah seorang gadis cantik yang memakai baju santai tapi tak sesantai perkataannya dan umurnya kira kira sama dengan Raihan.

Raihan tadi jalan sambil menunduk karena takut dan penasaran akan hasil kesehatannya nanti dan gadis itulun seperti terburu buru yaaa jadilah tabrak tabrakan.

"jalan tuh pake kaki emang lo bisa jalan pake mata?,dimana mana tuh ya,orang jalan pake kaki bukan pake mata"ucap Raihan sambil membantu memunguti buah buah yang jatuh dari keranjang buah yang dibawa gadis itu.

"ck... serah gue lah,mao jalan pake mata kek pake leher kek. Awas aja kalo kita ketemu.Minggir gue mau lewat!"ucap gadis itu dan sengaja menabrakan bahunya ke bahu Raihan.
"cewek aneh"gumam Raihan dan melanjutkan jalannya ke ruangan dokter Rossa.

Tok

Tok

"masuk" terdengar suara dokter Rossa dari dalam.

"assalamualaikum"ucap Raihan saat masuk ke dalam.

"waalaikum salam duduk Rai" Raihan pun duduk di depan dokter Rossa.

"gimana?" tanya Raihan."nih,kamu baca aja sendiri"ucap dokter Rossa sambil menyerahkan amplop coklat khas rumah sakit.

Rumah Sakit Hati Mulia

Nama lengkap:Raihan Devano Putra

Umur:16 tahun

Positif mengidap penyakit kanker otak stadium 2


Raihan nampak syok melihat hasil kesehatannya tersebut dan hanya menatap kosong kertas yang dipegangnya.

"Rai,kondisi kamu sudah terbilang buruk karena ini sudah stadium 2 saya mohon kamu lakukan pengobatan ya?"tanya Rossa."eemm...Nanti aja deh mah,aku pamit dulu ya nanti bunda nyariin" bohong,ubtuk apa bunda memperhatikannya?,dia hilang pun Raihan akan ragu bundanya khawatir.

"eiitttsss...Tunggu dulu kamu harus tebus dulu obat ini,jangan hanya pas kambuh aja diminum setelah makan juga diminum yah"tahan Rossa."ya udah aku pamit ya..Assalamualaikum"salam Raihan ssambil mengambil resep obat itu."waalaikum salam"jawab salam Rossa.

🍁🍁🍁

Raihan sudah sampai di rumah mewahnya.Ia langsung masuk ke kamarnya meletakkan tas usangnya kemudian mengambil hasil kesehatannya tadi dan membacanya ulang.

"kanker otak ya"gumam Raihan sambil tersenyum miris.

Raihan pun membaringkan tubuhnya di kasur tipisnya setelah membersihkan badan.

Gubrak

Pintu kamarnya terbuka kasar. Raihan menoleh ke arah pintu dan nampak sosok bunda tercintanya yang sedang menatapnya dingin.

"bersihkan rumah ini!,teman teman saya mau datang" kata bundanya.Putri,sangat kasar.

Gubrak

Pintu kembali ditutup kasar.Raihan hanya menghela nafasnya dan segera bangkit untuk membersihkan rumah ini.

🍁🍁🍁

"jeng,dia siapa kok aku nggak pernah liat?" tanya teman Putri sambil memperhatikan Raihan yang sedang menuju ke kamarnya.Memang selama ini jika ada tamu di rumah tersebut Raihan hanya berdiam diri di dalam kamarnya.

"oooohhh......Dia cuman anak pembantu aku"jawab Putri sambil menatap sinis Raihan yang menatapnya sendu.

Raihan yang sudah lemas langsung ke kamarnya.

'anak pembantu aku' apakah dirinya sangat hina sampai sampai bundanya yang mengandungnya selama sembilan bulan saja sangat malu mengakuinya sebagai anaknya.

N

yut

Ia kembali merasakan sakit di kepalanya yang membuatnya sangat tersiksa dan darah dari hidung mancungnya pun menyusul seperti sungai yang mengalir deras.Ia kambuh!.

Segera mungkin Raihan mencari pil pil obat yang dia tebus tadi sore dan segera meminumnya dengan bantuan segelas air minum yang selalu ia siapkan ketika merasa haus.

Rasa sakit itu sedikit demi sedikit mulai berkurang dan sekarang matanya memberat untuk tidur.

'aku sayang bunda'















TBC



Maaf yah kalo udah bikin kalian nunggu lama 🙏🙏🙏😥.Kalian tau kan rasanya kalo lagi nggak ada ide trus nggak ad paket,'miris'.


Sekian, love you readers💞💞💕



Kendari,16,november,2019

RAIHAN STORY'S ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang