Chapter 20

6.4K 367 32
                                    

Malam ini tidak ada bintang seperti biasanya dan sedikit mendung sepertinya akan turun hujan. Selli yang sedang berjalan seusai belanja di minimarket memenuhi kebutuhan kos kosannya.

Matanya menengadah menatap langit dan bangunan lama dan baru di kota Jakarta. Matanya menatap satu objek yang sangat dikenalinya berdiri di tepi rooftop bangunan tak terpakai.

"Rai" ucapnya pelan dan langsung meletakan bahan belanjaannya di sembarang tempat. Selli berlari dan menaiki tangga tangga di bangunan itu sangat menyeramkan gelap dan dingin tapi, Selli tidak memperdulikan itu dan terus berlari menaiki tangga.

Grap

Plakk

"KAMU BODOH YA?!" tanya Selli sambil berterik setelah menampar pipi Raihan yang tidak berisi. Raihan memegang pipi kanannya yang memerah meskipun disana gelap.

"IYA AKU BODOH!, bodoh karna aku percaya sama mereka, aku bodoh karna selalu sayang sama mereka, sedangkan mereka apa?, huh, kak apa?. Mereka benci aku, mereka selalu nyakitin aku, kak sakit kak, sakit banget" Raihan mengeluarkan unek uneknya kepada Selli yang menatapnya tajam.

"tapi, nggk usah pake cara kaya gini Rai" ucap Selli memberi pengertian. "mereka seneng kalau Rai mati kak" ucap Raihan menunduk.

Setelah mengucapkan itu tiba tiba hujan pun turun dengan deras otomatis mereka berdua basah kuyup. "harus banget ya kamu mati, kalo kamu mati dengan cara seperti itu mereka bakal seneng banget dan semakin anggap kamu lemah. Ck.. Mati sia sia" ucap Selli tajam. "trus pikirin orang yang masih sayang sama kamu, masih ada kok" sambung Selli.

"maaf...Hiks...Maaf" ucap Raihan sesegukan badannya meluruh kemudian menunduk menikmati sensasi denyutan di kepalanya dan tubuhnya semakin lemas.

Selli yang melihat tubuh Raihan bergetar terduduk seperti itu menatapnya prihatin. Air matanya menetes tapi tersamar oleh air hujan yang mengguyur mereka. Ia tak tau beban apa yang tengah dihadapi anak berumurur 16 tahun didepannya tapi kelihatannya sangat berat sampai sampai melakukan hal bodoh seperti tadi.

Selli mendekat ke Raihan dan merengkuh tubuh kurus yang sedang bergetar itu. Badan Raihan menegang mendapat pelukan yang terasa sangat hangat dari perempuan di depannya. Raihan sangat ingin membalas pelukan itu tapi ia sangat lemas, denyutan di kepalanya semakin menjadi, perutnya terasa seperti ditusuk tusuk oleh jarum. darah mulai mengalir dari hidungnya.

Uhuk

Uhuk

Raihan terbatuk membuat pelukan yang hangat tadi terlepas begitu saja. Tangan kirinya yang menutup mulutnya terasa basah. Bukan, bukan karna air hujan tetapi oleh darah.

Selli terkejut melihat hidung Raihan yang sudah dialiri darah, wajah yang pucat pasi, dan di tangan kiri anak itu ada bekas darah. "Rai, kamu nggk papa?" tanya Selli dengan panik menangkup wajah tampan tapi sangat pucat itu. "gak papa" ucap Raihan setelah itu tak sadarkan diri.






TBC


Noh, udah up. Ngefeel ngk?😭 takut nggk ngefeel kalian.

Klo ngefeel komen yhh





Kendari,27,januari,2020

RAIHAN STORY'S ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang