Chapter 16

5.2K 317 27
                                    

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Raihan tidak bisa tidur nyenyak malam ini dadanya sesak ia terus terbatuk batuk. Raihan bangkit dan duduk di pinggir kasur tipisnya. Tangan kanannya mengusap usap dadanya sedangkan tangan kirinya menutup mulutnya guna meredam suara batuknya yng semakin keras. Ia tidak mau orang orang di rumah ini terbangun dari tidur nyenyaknya karena dirinya.

UHUK

Raihan terbatuk dengan keras tangan kirinya yang sedari tadi menutup mulutnya terasa basah. Raihan melihat ada noda merah yang ada di telapak tangan kirinya dari cahaya remang remabg bulan yang bersinar melalui jendela kecilnya.

Darah, ya Allah apalagi ini?. Apakah penyakitnya sudah semakin parah. Tidak tidak ini pasti karena ia kelelahan pulang sekolah tadi ia langsung bekerja di cafe  yang cukup menguras tenaganya dan disaat ia pulang di rumah ia dihadapkan oleh pekerjaannya di rumah. Bik Siti pulang kampung karena anaknya yng tiba tiba sakit. Jadilah ia  yang harus mengerjakan semuanya.

Ia hanya kelelahan bukan?

Tanpa Raihan sadari ada seseorang yang mengintip di sela sela pintunya yang terbuka sedikit. Orang itupun segera pergi ketika melihat Raihan beranjak ke kamar mandi.

Raihan beranjak ke kamar mandi yang berada di kamarnya. Membasuh tangannya yang ada noda darahnya dan menatap dirinya yang terlihat sangat pucat di cermin kecil yang tergantung. Kulitnya yang semakin hari semakin pucat, pipinya yang semakin tirus, lingkaran hitam di bawah matanya semakin kentara, dan bibirnya yang pucat dan kering. Ouuhh sungguh pemandangan yang buruk.

🍁🍁🍁

"please Cici bantu papah ya?" kata seorang paruh baya yang tengah memohon kepada anak semata wayangnya. "tapi pah, Cici udah punya pacar". Kata anak yang berada di depan pria paruh baya tersebut yang ternyata adalah Ciyla.

"Ci, tapi cowok itu udah Papa jodoin sama kamu dari kecil anaknya temen papa dia suka banget sama kamu, anaknya baik,mapan, trus tampan" kata pria paruh baya itu. Rivaldo,terus memohon kepada anaknya untuk menerima perjodohan itu.

"yaudah aku terima" bukannya ia sudah tidak mencintai Raihan lagi. Tapi, itu demi papanya yang sangat menyayanginya dibanding mamanya yang meninggalkannya dan papanya demi pria lain sedari umur 5 tahun. Sejak saat itu papanya sangat menjaga dan menyuapinya kasih sayang setiap saat.

"makasih, makasih, makasih" ucap Rifaldo memeluk Ciyla sambil menciumi pucuk kepalanya. Ciyla membalas pelukan hangat dari papanya ia suka dipeluk dan memeluk rasanya hangat. "dia pindah di sekolah kamu lusa".

TBC

Double up✌✌

Kendari,14,januari,2020

RAIHAN STORY'S ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang