2

4.3K 411 11
                                    

Sebelum kalian lanjut baca. Aku lupa bilang tentang arti tanda ini ~ dan ***

~ =  Masih nyeritain di hari yang sama
*** = Ceritanya itu udah keesokan harinya atau beberapa hari selanjutnya.

Oke cuman itu yang mau aku bilang. Selamat membaca!

•••

Seminggu berlalu Sana menjadi anak baru Jakarta dan sudah seminggu Sana bersekolah di SMA Pevit. Sekolah swasta khusus perempuan bertaraf internasional ini berbeda dengan dengan sekolah swasta lain maupun negeri di sini. Mereka memiliki aturan hanya memakai seragam pada hari Senin dan juga Kamis, sisanya mereka di perbolehkan memakai baju casual namun harus memakai student card yang di gantung di leher mereka. Isinya memang rata-rata adalah anak-anak dari orang kaya dan juga pejabat di negri ini. Jika biasanya anak-anak pejabat dan orang kaya akan bersifat manja dan juga memiliki attitude yang jelek, di SMA ini kalian ga akan menemukannya karna SMA Pevit sangat menjungjung tinggi attitude dan pendidikan. Mereka juga memiliki aturan yang sangat ketat dan pengurangan poin yang bisa membuat siapa saja bisa DO. Hanya satu murid yang bisa lolos dari segala peraturan dan hukuman juga DO dan itu adalah anak dari pemilik SMA Pevit.

Kembali lagi kepada Sana, beruntung dia adalah anak yang friendly dan ceria yang membuat banyak murid menyukainya dan senang berdekatan dengannya. Namun walaupun begitu Sana lebih nyaman berteman dekat dengan geng Mina dan Momo yang menurutnya semua anggotanya menerimanya dengan baik dan juga obrolan mereka yang cocok dengannya. Dia bahkan di masukan ke dalam grup chat oleh Nayeon, katanya sih biar lebih gampang mereka bergosip dan membicarakan hal random lainnya.

Dan sekarang grup chat itu sedang sangat ramai walaupun di pagi hari. Suara notif terus bersautan namun itu tidak menganggu Sana yang masih tertidur lelap di kasurnya sampai sebuah suara dering telepon membangunnya dari mimpi indahnya.

Tangan Sana mencoba mencari hpnya yang bersembunyi di balik bantalnya. Setelah menemukannya dia langsung mengangkat telepon itu tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

"Hallo?"

"ASTAGA SANA JANGAN BILANG LO BARU BANGUN?!"

Sana terkejut sedikit mendengar suara teriakan Momo yang membuat telinganya sakit.

"Apaan sih? Ga usah teriak-teriak." Ucap Sana kesal.

"APAAN SIH LO BILANG? LIAT JAM BERAPA SEKARANG HAH? LO GA AKAN SEKOLAH?"

"Ya sekolah lah! Santai kek, masih jam setengah tuj--- ANJIR GUE TELAT!!"

Mata Sana langsung terbuka dengan lebar saat melihat jam di kamarnya menunjukan pukul 06.30 pagi yang artinya itu dia kesiangan.

"Sadar kan lo! Kita udah nunggu lo dari setengah jam yang lalu dan lo baru bangun. Astaga."

"PLIS PLIS TUNGGUIN GUE. GUE SIAP-SIAP BENTAR AJA KOK." ucap Sana panik yang mengambil handuknya.

"Enak aja lo nyuruh kita nunggu lagi,  yang ada kita ikut kesiangan. No way!! Gue sama Mina duluan oke? Lo naik grab aja. Dah Sana~"

"YAAA MOMOO!!" teriak Sana saat teleponnya di matikan oleh Momo.

"Sial!" Ucap Sana yang langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi saat sadar waktu semakin berjalan.

~

Sana berlari dengan cepat menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Di sana terlihat ada beberapa murid juga yang sepertinya terlambat dan sedang berbaris.

Be Your SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang