22

3.6K 403 67
                                    

Chaeyoung menatap surat yang terbuka di atas meja dengan tatapan kosong. Perasaannya menjadi campur aduk setelah membaca semua isi surat yang di kirimkan Tante Evelyn untuknya. Chaeyoung meletakkan kepalanya di meja sambil menghembuskan nafasnya kasar. Dia merasa sangat kacau sekarang.

"Chaeng?"

Chaeyoung langsung mengangkat kepalanya saat ada yang memanggilnya.

"Ka Ji?" Chaeyoung terlihat kaget saat melihat Jihyo yang ada di depannya. Dia tadi berpikir bahwa yang memanggilnya adalah Dahyun.

"Lo ngapain sendirian di sini? Bukannya tadi lo bilang mau pulang buat nerusin lukisan lo?" Tanya Jihyo sambil duduk di kursi kosong depan Chaeyoung.

"Tadinya gitu tapi.. Tiba-tiba aja ada yang harus gue omongin sama Dahyun." Jawab Chaeyoung.

"Terus dimana dia?" Tanya Jihyo yang tak melihat Dahyun.

"Masih di jalan. Ka Ji sendiri?" Tanya balik Chaeyoung.

"Tadi gue sama Sana. Tapi dia udah siap-siap mau kerja." Jawab Jihyo. Chaeyoung pun menganggukkan kepalanya.

"Ohh.."

Setelah itu keduanya terlihat terdiam dan Jihyo yang tiba-tiba ada telfon. Sambil memandangi Jihyo yang sedang sibuk berbicara dengan orang yang menelfonnya dia tiba-tiba teringat dengan Jihyo yang merupakan sepupu Tzuyu. Apa dia bisa membicarakan isi surat tante Evelyn pada Jihyo? Mungkin saja Jihyo tau sesuatu mengenai kejadian dua tahun lalu seperti apa yang di bahas di surat tante Evelyn.

Bertepatan dengan Jihyo yang selesai menelfon, Dahyun yang sedaritadi di tunggunya akhirnya datang. Dia terlihat kaget juga saat melihat Jihyo yang bersama Chaeyoung.

"Oh, Ka Ji lo di sini juga?" Tanya Dahyun yang duduk di samping Chaeyoung.

"Iya tadi mampir mau ngopi sekalian nganterin Sana kerja." Jawab Jihyo yang diangguki Dahyun.

Dahyun melirik ke arah Chaeyoung yang membuat Jihyo menyadari itu. Dia pun berdiri dari duduknya.

"Gue mau pesen dulu deh. Lo mau sekalian di pesenin?" Tanya Jihyo kepada Dahyun.

"Boleh Ka. Ice mocha aja gue." Ucap Dahyun menganggukkan kepalanya.

"Oke." Jihyo pun pergi memesan ke kasir yang kebetulan sudah berganti shift dengan Sana.

"Itu surat lo?" Tanya Dahyun melirik ke arah kertas yang terbuka di meja. Chaeyoung menganggukkan kepalanya lalu menggeser kertas itu ke depan Dahyun. Dahyun membaca isi surat untuk Chaeyoung dari tante Evelyn.

"Inti dari surat kita berdua sama." Ucap Dahyun menghembuskan nafasnya setelah selesai membaca surat milik Chaeyoung.

"Menurut lo gimana?" Tanya Chaeyoung kepada Dahyun yang terlihat sama kacaunya dengannya.

"Gue ga tau. Gue bingung, marah, sedih dan semua bercampur aduk." Ucap Dahyun menopang dahinya dengan tangannya.

"Lo percaya semua ini?" Tanya Chaeyoung lagi.

"Gue ga tau Chaeng..." Lirih Dahyun menggertakkan giginya.

"Setelah dua tahun lamanya, baru sekarang kita menerima ini? Ini terlalu tiba-tiba dan membuka luka lama lagi." Lanjutnya yang membuat Chaeyoung pun mengangguk setuju. Mereka sudah berusaha mengubur semua kejadian menyakitkan selama dua tahun ini dan sekarang tiba-tiba saja kembali harus mereka bicarakan.

"Lo mau ngasih tau ini ke Ka Ji? Dia sepupu Tzuyu, mungkin dia tau sesuatu juga selama ini?" Tanya Chaeyoung sambil melihat Jihyo yang sedang mengantri menunggu giliran memesan. Dahyun ikut melihat ke arah Jihyo lalu terdiam.

Be Your SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang