Be Your Self

23

Sana memandangi Tzuyu yang terbaring lemas di kasurnya. Dia dan Jihyo memutuskan untuk memulangkan Tzuyu langsung dan memanggil dokter Ronald dan juga Aldo untuk memeriksanya. Sebenarnya Dahyun dan Chaeyoung ingin ikut ke rumah Tzuyu bersama dengan mereka, namun setelah mendengar tentang kejadian di lapangan indoor, Jihyo menyuruh mereka untuk jangan dulu mendekati Tzuyu sampai kondisinya membaik.

Sana mengusap rambut Tzuyu lalu menghela nafas panjang. Tzuyu baru bisa tenang saat dokter Ronald menyuntikan obat penenang dan membuatnya tertidur. Dan dia tidak suka melihat itu. Harusnya dia bisa menenangkan Tzuyu tanpa harus di beri obat penenang. Sana mendekatkan wajahnya ke kening Tzuyu lalu mengecup keningnya.

"Kamu pasti baik-baik aja. Ada aku di sini." Bisiknya.

Tepat setelah menarik kembali wajahnya, pintu kamar Tzuyu terbuka dan Jihyo masuk ke dalam sambil membawa plastik berisi obat.

"Ji, apa harus dia minum obat itu?" Tanya Sana yang tau bahwa itu obat antidepresan yang di bawa Jihyo.

"Dia sejak dua tahun udah minum obat ini San..." Sana langsung menatap Jihyo yang sedang menyimpan obat-obat itu di meja samping tempat tidur Tzuyu.

"Tapi gue ga pernah liat dia minum itu." Ucap Sana.

"Karna dia berhenti minum obat ini sejak dia ketemu lo. Bahkan dia juga berhenti terapi." Ucap Jihyo sambil menatap Tzuyu yang sedang tertidur.

Sana terdiam mendengar ucapan Jihyo. Tzuyu berhenti meminum obatnya dan terapinya sejak bertemu dengannya?

"Tapi kenapa? Kenapa dia berhenti minum obat dan terapi karna gue?" Tanya Sana pelan. Jihyo menghela nafas panjang lalu duduk di samping Sana.

"Sejak ketemu dan deket sama lo, dia merasa baik-baik aja dan merasa ga perlu lagi minum obat dan terapi. Tapi berhenti dari itu semua ga segampang itu. Dia masih harus tetep minum obatnya dan terapi walaupun dia udah merasa baik-baik aja. Dokter Ronald masih harus mantau dia sampai dia bener-bener baik-baik aja, karna Dokter Ronald tau Tzuyu belum sepenuhnya baik-baik aja.." Jihyo menatap sedih ke arah Tzuyu. Dia juga awalnya mengira bahwa Tzuyu sudah tidak apa-apa dan bisa terlepas dari semua depresinya namun ternyata itu salah. Masalah utama yang membuatnya depresi masih belum selesai dan membuatnya kapan saja bisa kembali seperti tadi.

"Tapi dia bisa sembuhkan? Dia bakal baik-baik aja kan?" Tanya Sana kepada Jihyo.

"Bisa, dia pasti sembuh. Apalagi dengan adanya lo dan Dahyun Chaeyoung udah tau yang sebenernya. Dia pasti bisa balik lagi kaya dulu." Ucap Jihyo yakin bahwa sepupunya akan kembali seperti dulu melihat semua masalahnya yang sudah hampir selesai.

"Oh iya San..." Sana menolehkan kepalanya dan menatap Jihyo.

"Dokter Ronald bikin jadwal terapi untuk Tzuyu sabtu besok. Gue tau pasti dia bakal nolak lagi dan ga mau dateng, apa lo bisa bujuk dia? Gue yakin dia pasti mau kalau lo yang nyuruh." Ucap Jihyo yang mengingat Dokter Ronald meminta Jihyo untuk membawa Tzuyu kembali untuk terapi Sabtu besok.

"Lo tenang aja, biar gue yang bujuk dia." Ucap Sana.

"Gue ga tau deh kalau lo ga ada di sini. Gue berterimakasih banget lo dateng dalam hidup Tzuyu dan ngebuat dia jadi lebih baik dari sebelumnya."

"Apa deh Ji? Omongan lo kaya gue udah berpengaruh besar buat dia." Ucap Sana yang merasa Jihyo terlalu berlebihan.

"Karna memang lo jadi pengaruh besar buat dia. Dia bisa berhenti ngelakuin hal-hal buruk itu karna lo. Dia bahkan takut buat bolos lagi karna pernah lo diemin seharian penuh. Dia nurut dan ga pernah ngebantah apapun yang lo omongin. Lo tau? Dia dari kecil memang udah bandel dan selalu bikin prank sana sini sama semua orang. Dia cuman nurut apa yang di katakan nyokapnya dan berhenti berbuat nakal. Tapi sejak nyokapnya meninggal, ga ada lagi yang bisa buat dia diem. Dia ga pernah mau nurut atau ngikutin apa yang diomongin sama orang lain walaupun itu demi kebaikan dia. Bahkan bokapnya pun ga bisa. Cuman nyokapnya dan sekarang lo yang bisa bikin dia diem dan ga banyak tingkah. Lo berpengaruh besar dalam hidupnya setelah nyokapnya, San.." Jelas Jihyo panjang lebar yang membuat Sana pun terkejut sendiri.