24

3.8K 394 40
                                    

Tzuyu memberhentikan motornya di sebelah motor yang di kenalnya. Dia membuka helmnya lalu melihat ke arah lapangan yang terdapat dua orang sedang bermain basket. Tzuyu pun turun dari motornya lalu menghampiri keduanya. Tzuyu memperhatikan permainan mereka berdua lalu tersenyum miring. Ia pun berlari mengambil bola itu lalu memasukkannya dalam ring.

"Permainan lo yang kaya tadi cuman bakal bikin lo di hajar habis-habisan di lapangan. Permainan lo jelek banget akhir-akhir ini." Ucap Tzuyu menatap sekilas Dahyun lalu mengambil bola yang berada di dekat kakinya.

"Tzu..." Tzuyu mengangkat tangannya memberhentikan Chaeyoung yang ingin berbicara.

"2 vs 1. Kalau kalian yang nyetak angka duluan, gue maafin lo berdua." Ucap Tzuyu. Dahyun dan Chaeyoung saling tatap lalu menatap Tzuyu dengan serentak.

"Deal!"

Tzuyu tersenyum miring lalu melemparkan bolanya ke atas. Tzuyu yang lebih tinggal dari mereka bisa langsung mengambil bola itu dan langsung mendribblenya ke arah ring. Dahyun dengan cepat menghalangi Tzuyu. Saat Tzuyu sedang fokus dengan Dahyun, dia tak melihat Chaeyoung yang dengan gampangnya mengambil alih bola di tangannya. Tzuyu berdecak lalu berlari menyusul Chaeyoung dan Dahyun.

"Ah!" Ucap Chaeyoung kesal saat bola yang di lemparnya tidak masuk. Tzuyu tersenyum miring lalu mengambil bola itu dan membawanya kembali. Saat Dahyun dan Chaeyoung yang berusaha menghalanginya, dia langsung melemparkan bolanya ke ring dari jarak jauh.

"Yas!" Gumam Tzuyu tersenyum saat bola masuk dengan mulus.

"Ah shit." Ucap Dahyun yang melihat Tzuyu mencetak angka terlebih dahulu.

"Oke Tzu gini.. Walaupun lo lebih dulu nyetak angka dan lo ga maafin kita, gue dan Dahyun bener-bener minta maaf sama lo tentang semua kejadian dua tahun lalu. Kita masih berharap bahwa kita bisa balik lagi kaya dulu, kita masih berharap lo mau maafin kita dan kasih kesempatan buat kita berdua. Gue kangen persahabatan kita." Ucap Chaeyoung dengan serius. Tzuyu menatap Chaeyoung lalu tersenyum tipis.

"Siapa yang bilang kalau gue nyetak angka duluan itu berarti gue ga maafin lo berdua? Gue ga ada bilang gitu." Ucap Tzuyu.

"Terus...?" Tanya Dahyun menatap Tzuyu. Tzuyu menghela nafas panjang lalu menatap keduanya bergantian.

"Gue maafin kalian berdua..."

"Gue juga minta maaf buat selama ini. Seharusnya dari awal gue cerita tentang Somi yang berubah dan minta bantuan lo berdua saat Somi kabur saat itu. Mungkin kalau lo berdua tau, kejadian itu ga akan terjadi dan Somi masih ada di sini bareng kita." Ucap Tzuyu masih merasa sangat bersalah dan tidak memaafkan dirinya dengan kecelakaan yang membuat Somi pergi.

"Hey Tzu.. Ini bukan salah lo. Stop nyalahin diri lo terus. Udah cukup selama dua tahun lo tersiksa dengan itu semua." Ucap Dahyun mendekati Tzuyu lalu merangkul bahunya.

"Gue minta maaf selama ini udah selalu nyalahin lo. Gue cuman masih ngerasa ga terima dan juga marah sama apa yang terjadi dua tahun lalu. Semua itu dateng secara tiba-tiba dan gue masih belum dewasa menanggapi masalah kaya gitu. Gue ngerasa jahat banget sama lo selama ini. Maafin gue.." Ucap Dahyun yang diangguki Chaeyoung.

"Ka Ji cerita semuanya tentang lo selama dua tahun ini. Gue ga tau kalau lo sangat tertekan dan ngerasa depresi kaya gitu. Gue ngerasa ga berguna banget jadi sahabat lo. Gue malah pergi dan ninggalin lo yang bahkan ngerasa lebih sakit dari kita berdua." Tambah Chaeyoung.

"Ka Ji emang ember bocor." Ucap Tzuyu berdecak yang membuat mereka bertiga tertawa.

"Kita baik sekarang? Gue kangen banget kaya gini." Ucap Dahyun.

Be Your SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang