Jangan lupa vote dan komen Hargai penulis
"Gue baru tau yah ada gitu majikan nyapa babu dan si babunya malah cuek"
kania sudah sadar
cewe itu tengah menonton tv bersama dimas,namun sepertinya yang serius menonton hanya kania karena dari tadi dimas terus berisik dan bertepuk tangan tak jelas
"Gilasih,masih ga nyangka lo mau jalan sejauh itu!!!" seru dimas disertai tepukan tangannya
"Ck,brisik banget sih lo?!" bentak kania
"Selo dong mba,nge gas mulu,mentang mentang habis di turunin pacar di jalan,haha!"
"Fuck!" kania menunjukan jari tengahnya ke arah dimas sedangkan cowo tadi justru semakin terbahak bahak
"Haha!Aduh udah deh kan,ngakak mulu gue!" ujar dimas yang masih cekikikan tak jelas sembari memegangi perutnya
"Ck,selera humor rendahan" sinis kania
"Eh sumpah tapi gue ngga habis pikir nih yah,seorang kania mau jalan dari trotoar depan sampe ke rumah,ini gue lagi ngga mimpi gitu?" tanya dimas yang masih tak percaya saat dia mengetahui kalau kania telah di turunkan di jalan oleh gavin dan dia harus berjalan sampai rumah
soalnya ini kania loh...cewe mager yang biasanya kalau kemana mana harus memakai kendaraan,bahkan kania selalu melibatkan Dimas untuk urusan bepergian,seolah menjadikan Dimas itu supir pribadinya
Dan rasanya dimas seperti bermimpi saja saat mengetahui cewe mageran yang sudah berteman dari kecil ini mau berjalan kaki
Oke itu memang terdengar sedikit berlebihan,ya tapi kenyataannya memang seperti itu,kania si mager.
_mager_
Malamnya...
Dimas masih stay duduk di depan tv bersama kania,kedua nya sudah menghabiskan beberapa bungkus makanan ringan dan juga burger tanpa slada yang tadi kania beli dari Cafe tadi
Dimas memang dari kecil sudah dianggap keluarga oleh keluarga kania,dia juga tak segan segan memanggil orang tua kania dengan panggilan ayah dan bunda layaknya orang tua sendiri
Dari kecil dimas memang sudah terbiasa mandiri karena kedua orang tuanya sangat sibuk bekerja di luar kota,di rumah dimas hanya tinggal bersama asistent rumah tangga dan kakak perempuannya yang sekarang juga sudah jarang pulang karena sudah berkeluarga
"Kania,bunda minta tolong ya..." ucap bunda kania dari arah dapur
"Apa bun?" tanya kania tak minat
"Tolong beliin bunda gula,minyak sama detergen,soalnya udah habis semuanya"
"Aduh bund mager ish,ini juga udah malemmmm..." rengek kania
"Kamu tuh yah kalo orang tua minta tolong pasti jawabannya mager,tuh contoh dimas dia mandiri ngga pernah ngeluh walaupun orang tuanya dia lagi di luar kota" bunda kania memuji dimas,sedangkan yang dipuji sudah memasang wajah songongnya
Memang orang tua kebanyakan seperti itu,lebih sering memuji anak tetangga dan selalu mengungkit ungkit kejelekan anaknya sendiri.
"Ish,iya iya kania mau,mana uangnya?"
Bunda kania menyerahkan beberapa uang kepada kania,setelah itu dimas juga ikut berdiri krena tanpa di suruh juga dia sudah tau pasti akan mengantar kania
"Jangan lupa tuh selebihnya buat isi bensin motornya dimas" cletuk bunda
"Iya bun" jawab kania sembari mencium tangan bundanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mager [END]
Teen FictionPART masih lengkap. 'Start 13 November 2019 // End 5 Maret 2020' Versi lama publish November 2019 Versi revisi republish Juni 2020 Kania si cewe pemalas dan super jutek dia juga sangat payah dalam olahraga namun karena suatu kejadian yang harus memb...