✨Kania Ga suka kekerasan✨

399 31 3
                                    

Tiba tiba aja kangen moment Kania Gavin,aku up deh hehe

Jangan lupa Vote dan Komen><

"Ga mau,mager"

Raut wajah Gavin menurun seketika.

"Kan,bukannya kamu yang pengin?"

"Iya,kemarin tapi sekarang udah engga," dengan santainya cewe itu mengangkat kakinya,kemudian meletakan dagunya dilutut.

Kalau seperti ini Kania terlihat sangat mungil.

"Jadi ngga mau?"

Kania hanya menggeleng sebagai jawaban.

Jadi kemarin Kania sempat meng SS  snap instagram Qiran,cewe itu nampak memfoto Ramen disalah satu restorant Jepang.

Melihat itu Kania menjadi ingin,dia pun mengirim SS snap instagram Qiran ke Gavin,untung saja Gavin peka dan sekarang ia menjemput Kania untuk pergi ke resto ala Jepang itu.

Tetapi dengan teganya Kania mengatakan kalau dia sudah tak menginginkannya,padahal Gavin sudah rela menyempatkan waktunya dn menolak ajakan Joshua yang akan bermain PS di rumah Vino.

"Kalau ngga jadi harusnya chat,kan"

"Iya maaf,ini aku juga baru bangun tau"

Gavin menghela nafas pelan.

"Yaudah aku pulang." putusnya

Mendengar itu Kania pun mendongak,menatap wajah Gavin sepenuhnya.

"Yaudah,pulang sonoh lo!" usirnya menatap Gavin sengit.

"Ya."

Gavin mengambil jaket yang ia taruh di sandaran kursi teras rumah Kania,dengan rahang mengeras ia berbalik untuk pergi,namun

Sret!

Sesuatu menahannya,rupanya Kania menarik ujung kaos yang Gavin kenakan.

"Kenapa?" tanya Gavin singkat,enggan menatap Kania.

"Cih,segitu doang?"

"Ha?"

"Ish!,gue tuh lagi nguji tau seberapa sabar elo hadepin gue,baru gitu aja udah pundung!" ujarnya sewot.

Oh,jadi gitu.

Seutas senyum pun terukir dibibir Gavin.

Cowo itu membalikan badan sepenuhnya,menatap Kania yang kini melengos ke arah samping.

"Diajarin siapa sih hm?" tanya Gavin

"Kepo!"

Senyum Gavin semakin mengembang,tangannya perlahan mulai terulur namun Kania segera menepisnya

"Jangan sentuh aku!" ujarnya mendrama.

Gavin terkekeh gemas.

"Jadi ngga makan Ramennya?"

"Ya jadi lah!" ujar kania ngegas.

"Yaudah ayo!"

"Nanti,mau ganti baju sama pamit dulu,"

"Yaudah aku tunggu"

"Yaiyalah ditunggu,dasar kebanyakan basa basi!,sering main sama si samid lah tu" cecarnya mencoba terlihat galak,tapi naasnya justru terlihat lucu.

"Gak cocok galak,makin lucu kamunya," Gavin menepuk pelan kepala Kania,layaknya menepuk seekor kucing.

"Heleh,udah aku masuk dulu,mau ganti"

Mager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang