31. Air mata

1.2K 88 6
                                    

Jangan lupa VOTE dan KOMENnya

Gue ngga mau semakin menjadi pengecut buat lo kan - Dimas Adinata

Kania nampak tengah terduduk sendiri di karpet ruang tv

Tatapannya kosong ke dinding,membiarkan tv yang menayangkan serial kartun upin ipin tak tertonton karena si empunya asik dengan dunianya sendiri

Kania melamun,otaknya terus mengingat kejadian demi kejadian yang akhir akhir ini menjadi beban pikiran cewe itu sendiri

Terutama masalahnya dengan dimas

Sampai sekarang mereka masih bertengkar,mungkin?

Bahkan menegur sapa pun mereka tak melakukannya karena baik kania maupun dimas sama sama terdiam

Jujur kania merindukan si cowo motor scoopy itu..

Dimas memang teman sekaligus cowo yang manis,kania tak naif untuk mengakuinya

Bahkan jika mereka tidak menjadi sahabat,kania bakal terlena dengan pesona dimas yang periang dan juga humoris

"Kan?"

"Em iya mid?"











"Ekhem....bunda minta tolong kamu beliin koyo cabe"

"Oh-umm...,mana uangnya bun?" kania sedikit kikuk karena dia tak sengaja menyebut nama dimas

"Nih..." bunda menyerahkan beberapa lembar uang ke kania,kania menerimanya

"Selebihnya buat isi bensin motor dimas" ucap bunda seakan sudah sangat hapal bahwa kebiasaan putrinya akan selalu bergantung kepada si cowo motor scoopy itu

"Ummm anu...kania sendiri aja"

Bunda menatap kania curiga

"Kamu tengkar lagi?" tebak bunda

"Ngga kok..." jawab kania pura pura merapikan rambutnya,tatapannya tak berani menatap ke arah bundanya

"Kalian sudah besar,jadi kalau ada masalah di selesain baik baik,jangan terlalu childish" nasehat bunda

Kania hanya terdiam

"Yasudah,bunda cuma mastiin kalo kalian itu udah dari kecil bareng jangan sampai bertengkar apalagi pertengkaran serius" sebelum berlalu bunda mengelus rambut putri satu satunya

Kania menghela nafas cukup panjang

Semua emang salah gue,lo bodoh kan,batin kania di sertai senyum kecut

"Yaudah bund,kania pergi ya.." kania berpamit serta mencium tangan bundanya

"Beneran nih sendiri?"

"Iya bund,kania belinya di alfamart depan aja,kalo indomaret yang biasa mah kejauhan"

"Yaudah ati ati"

Kania mengangguk

Setelah itu kania melangkahkan kakinya keluar rumah menuju ke minimarket depan komplek

Mulai sekarang dia tak boleh mengutamakan kemageran dan kemalasannya lagi,kania harus mandiri

Karena

Tak ada lagi dimas yang sering disampingnya.

Alfamart...

Kania nampak mencari cari kemasan koyo cabe di deretan obat obatan

Setelah menemukan koyo,kania mengambil dan segera berbalik

Namun...

"Kania sakit?"

Mager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang