12. Jemputan

2K 127 18
                                    

Jangan lupa vote dan komennya,please......

Terkadang mengakui bahwa menyukai seseorang memang hal yang sangat sulit

Terlihat kania dan dimas yang tengah duduk berdampingan di halte bus depan sekolah

Motor dimas masih rusak,terpaksa mereka berdua harus menunggu bus

Tin! Tin!

"Kania,dimas! Ikut nebeng lagi?" tanya vino dari dalam mobilnya yang tak sengaja lewat di depan mereka

"Eh iya vin,mayan hemat hehe" jawab dimas sedangkan kania tanpa berkata kata langsung berjalan menuju ke mobil vino

Saat masuk ke dalam mobil,betapa kagetnya kania saat tau kalau....

"Hai kan,ketemu lagi kita!" sapa vina

Jadi di dalam mobil vino juga ada vina

Sialan,kenapa harus dia sih,runtuk kania

Waktu itu gavin,dimas,dan sekarang vino juga,kenapa sih vina sepertinya sangat dekat dengan cowo cowo itu?,pikir kania lagi

"Eh ada lo juga vin?" tanya dimas yang terlihat antusias saat melihat vina,berbeda dengan kania

"Vin nya ke siapa nih,gue apa vino?" tanya vina,seperti biasa namun menurut kania terdengar sok akrab dan kania sebal dengan itu

"Ya elo..." jawab dimas dengan tersipu sipu,kania hanya melirik ke arah dimas sekilas

Demi apapun reaksi lo lebay banget si,pikir kania

Dimas dan vina terus terusan mengobrol dari hal yang tidak penting dan hal hal yang sama sekali tidak penting,kebetulan mereka berdua juga mempunyai selera humor tinggi pantas saja jika mengobrol satu sama lain saling nyambung

"Eh iya kania,gue lupa bilang sesuatu" ujar vino

"Hm,soal extra ayam?" tebak kania,dan membuat vino terkekeh

"Ngga lah masi di inget mulu,gue cuma mau bilang kalo vina adek gue" ucapan vino sukses membuat kania melebarkan matanya

"Lo emang ngga percaya ini kan,tapi emang kenyataannya si vino kakak gue,sebenernya kita kembar selisih 1 menit sih" vina ikut menimpali

Dan kini kania tau kenapa malam itu vino bilang kalau kania tak seharusnya cemburu tentang kedekatan vina,pantas saja vino tau orang dia kakaknya

Pantes kelakuannya sama sama sok kenal,orang mereka sodara,batin kania

      

_mager_

   

Gavin mulai memelankan motornya saat dia sudah berada di perumahan

Dan motornya mulai berhenti di depan rumah dengan cat warna putih gading yang terlihat sangat mencolok dan mewah dari rumah lainnya

Gavin menekan bell di samping gerbang rumah tadi,tak perlu menunggu beberapa saat tiba tiba seseorang sudah membukakan pintu gerbang bewarna emas itu

"Eh nak gavin,apakabar?" tanya seorang satpam yang membukakan gerbang tadi

"Alhamdulilah baik" jawab gavin

"Pas sekali,Tuan besar juga sedang ada di rumah" ujar satpam

Mendengar kata tuan besar tiba tiba raut wajah gavin berubah dan muncul rasa malas untuk memasuki rumah itu,namun dia sekarang sangat merindukan seseorang yang ingin sekali gavin temui

Mager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang