Jangan lupa vote dan komen hargai penulis
"Ternyata antara reflek sama kangen emang beda tipis..."
"Tolong bantuin teman saya!!!" teriak kania yang tiba tiba merasa panik saat melihat gavin sudah tergeletak tak berdaya di atas aspal dengan pelipis yang sudah berlumuran darah
"Aduh lo kok bisa gini sih vinnnn..." monolog kania yang sudah sangat panik itu
"Eh kan,gavin yang kecelakaan?!" tanya dimas
"Iya,eh itu taxi nya udah ada,tuh angkat si gavin gue masuk dulu ke taxi ya" pamit kania dan langsung berlari lari kecil ke arah taxi
"Lah gue kira kania ikut bantu ngangkat si gavin" ujar dimas memasang muka cengo
Rumah Sakit
Kania dan dimas tengah menunggu di ruang tunggu
Kania menyenderkan kepalanya ke pundak dimas dan matanya masih terpejam,cewe itu tertidur karena tadi sempat mengeluh kepada dimas kalau dia sangat lelah karena hari ini dia terlalu banyak berteriak teriak dan merasa panik saat melihat gavin
Pintu ruangan terbuka dan seorang pria paruh baya ber jas putih keluar
"Apakah disini ada kerabat dari pasien bernama gavin?" tanya pria tadi yang merupakan seorang dokter
"Saya temannya dok" ujar dimas yang hendak berdiri dan menghampiri dokter tadi tapi sebelum itu dia membangunkan kania dengan menepuk pipi cewe tadi pelan
"Kan...bangun...itu ada dokternya..." lirih dimas dan sekejap mata sayu kania terbuka dan dia mengerjap sesaat sebelum akhirnya....
"Gimana keadaan gavin dok?" tanya kania yang terdengar bersautan bersama seorang yang lainnya
Kania reflek menengok ke arah cewe yang ada di dekatnya itu
"Maaf...saya teman gavin,apa boleh saya melihat keadaan teman saya sekarang?" tanya cewe itu
"Oh baiklah silahkan...."
Gavin sudah sadar dari pingsannya dan cowo tadi terlihat berbaring lemas di ranjang pasien dengan pelipis yang di perban
"Eh lo kenapasih sampe jatoh segala?!" tanya cewe tadi terdengar akrab dengan gavin
Gavin tak segera menjawab,dia melirik ke arah kania sekilas
"Namanya aja musibah" jawab gavin santai
"Eh musibah kepala lo tiga!gue kan udah bilang ngga usah kebut kebutan segala!"
"Ngga vin gue ngga kebut kebutan" jawab gavin ke cewe yang di panggil 'vin' tadi
"Halah kibul! Gue tau pasti lo taruhan lagi sama anak anak motor itu kan?!" cewe tadi sudah duduk di korsi dekat ranjang gavin
"Ngga lah ngapa---AU HEH SAKIT NJIR!!!" Gavin berteriak karena kepala yang tengah di perban di jitak oleh cewe tadi
"Dih lebay!" jawab cewe tadi acuh
"Gila kali yah,ini luka gue!!!!"
"Luka lo di bagian pelipis kiri bukan kanan,dih pencitraan"
"Yakan gue---
"Vin,gue sama kania pulang dulu" sela dimas tiba tiba
Dimas cukup peka dengan perubahan raut wajah kania yang merasa sebal melihat kedekatan gavin dan cewe tadi.
"Eh dimas yah?ketemu lagi kita" ujar cewe tadi yang terlihat sok akrab dengan dimas
"Hehe iya vina" dimas tiba tiba terlihat salah tingkah
KAMU SEDANG MEMBACA
Mager [END]
Teen FictionPART masih lengkap. 'Start 13 November 2019 // End 5 Maret 2020' Versi lama publish November 2019 Versi revisi republish Juni 2020 Kania si cewe pemalas dan super jutek dia juga sangat payah dalam olahraga namun karena suatu kejadian yang harus memb...