Mudik

91 7 0
                                    

Sang ibu menatap Shownu yang sedari tadi mengamati benda persegi panjang bercahaya di genggamannya.

"Hyun Woo ya"

"Iya"

"Apa kau masih menghubungi wanita itu?" Ibunya mengusap kepala Shownu dengan lembut.

"Dia yang terus menghubungiku. Sepertinya dia butuh seorang teman" Shownu tersenyum menatap ibunya.

"Ngomong - ngomong soal teman. Eomma menyukai temanmu yang tadi. Siapa namanya?" Ibunya mencoba mengalihkan pembicaraan mengenai 'wanita itu'

"Ah. Ayleen" Shownu seketika meletakkan handphonenya dan kedua bola matanya berbinar begitu menyebutkan satu nama yang baru saja ia ucap.

"Dia itu bukan orang Korea ya?" kata sang ibu lagi.

"Bukan. Orang tua Hyung Won pernah pergi bulan madu kesana. Ah mana itu ya. Hmm. Bali, indonesia" kata Shownu lagi.

"Wah. Ibu dengar Bali itu indah. Lombok. Jogja. Bagaimana kalau kapan - kapan kita kesana. Sekeluarga" kata ibunya lagi.

"Tentu saja. Aku bisa jadi pemandu wisata kulinernya nanti. Kurang lebih aku tahu bagaimana makanan Indonesia karena Ayleen mempunyai menu itu di restorannya" kata Shownu lagi.

"Benarkah? Apakah masakannya enak?" Kali ini ibunya mengusap wajah anak laki²nya.

"Lebih enak masakan eomma. Tapi, untuk ukuran orang asing. Ia memasak makanan Korea dengan sangat baik. Aku beri dia nilai 80" jawab Shownu dengan senyuman.

"Hey. Dia itu bukan orang asing. Dia sekarang anak eomma juga" kata ibunya.

"Ah iya. Aku lupa. Sekarang aku punya adik perempuan" kata Shownu lagi.

Sesaat mereka terdiam.

"Eomma. Bukankah dia lucu?" tanya Shownu tiba² .

"Nugu?" tanya sang ibu.

"Ayleenlah. Siapa lagi" kata Shownu membuat sang ibu tertawa.

"Iya. Dia sangaaaat lucu. Ibu sangat menyukainya daripada wanita itu" jawaban sang ibu membuat Shownu terdiam dan memilih untuk tidak melanjutkan percakapan lebih lanjut.

***

Paginya...

Ayleen bangun pas denger suara ketukan pintu yang nggak nyantai.

"Non. Non Ayleen"

Ayleen masih nyoba buat melek.

"Ayleeeeeeeen Jacobbb Praditaaaaa"

Ayleen masih peregangan.

"Kita dobrak aja mas. Takut non Ayleen kenapa²"

Denger itu Ayleen langsung lompat dari tempat tidur.

"Heh. Kenapa?" kata Ayleen buru - buru ngebuka pintu.

"Non. Non. Nggak papa? Kirain non tidur selama lama lama lama lama lama lama lama bangett" kata Langit megangin tangan nonanya.

"Emang sekarang jam berapa sih?" Ayleen ngiket rambutnya ke atas.

"Sepuluh nona cantik" kata Rendra dateng masih pake apron.

"Hah? Serius? Aduuh. Resto kita liburin dulu aja kali ya mas. Masih capek akunya" kata Ayleen megangin meja, masih pusing. Karena kelamaan tidur.

"Non di rumah aja istirahat. Resto kita yang handle" kata Boy ngulurin segelas air putih.

"Ntar aku nyusul kalo gitu. Eh, dua minggu lagi ulang taun mama. Kita mudik yuk" kata Ayleen sumringah. Ke empat bodyguardnya saling noleh. Biasanya kalo bahas ulang taun ibuk (panggilan mereka ke mama Ayleen) nonanya ini paling nggak mau. Pulang ke Indo, nyekar ke makam, besoknya pergi lagi.

"Terserah non aja. Yang penting non seneng. Kita ngikut" kata Lintang, suaranya masih serak.

"Nanti aku pesenin tiket. Kalian jangan lupa rapi² koper. Kalo mau belanja oleh². Belanja aja pulang dari resto. Okeh?" Kata Ayleen riang trus balik ke kamarnya.

"Mas. Itu non Ayleen kenapa? Semalem banyak setan toh ampe nona kesambet kek gitu?" tanya Langit.

"Hush! Ngawur kamu. Kalo kedengeran non Ayleen bisa di banting kamu" kata Rendra waspada.

"Hehe. Iya, maaf. Abisnya nona aneh banget sumpah. Nggak boong aku mas" kata Langit lagi.

"Pasti nanti Non Ayleen cerita. Uda jangan mikir yang iya iya. Kita harus cepet ke Resto. Kasian yang uda nunggu. Tang bilangin ke Nona. Nasi goreng ada di meja sama sambel kentang ati, lalapan, krupuk. Komplit. Biar non sarapan" kata Rendra nyopot apron.

"Oke mas" Lintang ngasi hormat terus ngacir.

***

Beberapa minggu kemudian.

"Weh. Bangun" kata Rendra nepok pipi si bungsu Langit yang masih ketiduran sambil lendotan ke lengannya.

"Capek akutuh. Bentar mas. Non Ayleen aja belom dapet taksinya" Langit meluk lengan Rendra yang berotot, terus merem.

"Non. Ih bukannya pesen taksi malah ketawa tawa liat hape. Kita uda pada capek ini" keluh Lintang.

"Uda di pesenin dekkk. Bentar dia lagi drop off penumpang dulu. Baru jemput kita. Sabar" kata Ayleen ngusap ngusap pala Lintang.

"Trus non kenapa ketawa tawa?" Boy penasaran.

"Si Shownu ngirimin photo makanan. Lagi world tour sempet²nya ngirim photo beginian" Ayleen nunjukkin foto makanan berderet yang di kirim Shownu di ruang chatnya.

"Bilang aja kangen. Pake ngirimin photo makanan segala" kata Rendra nyinyir.

"Ya. Siapa sih yang nggak kangen sama Ayleen Jacob Pradita. Aku kan emang ngangenin. Kalean kalean juga kalo nggak ada aku pasti kangen. Nggak ada yang masakkin, ngomelin, ngelawak" kata Ayleen ngebentangin kedua tangannya sambil muter².

"Kayaknya obat non Ayleen abis deh mas" kata Langit yang di sambut jitakan Ayleen.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang