Seorang laki – laki dengan tampang preman dan stelan serba hitam menghadang Ayleen.
"Say it" ucapnya.
"Seeing the mud around a lotus is pessimism, seeing a lotus in the mud is optimism" sahut Ayleen.
"Who?"
"Kwon Jin Sung" balas Ayleen lagi.
Pria itu tampak terkejut, karena orang yang ingin Ayleen temui bukan orang dengan jabatan rendah di Black Lotus. Ia sendiri menunjukkan undangan untuk memperkuat bukti jika ia telah di undang. Kemudian ia mengantarkan Ayleen beserta kedua oppanya menyebrangi sebuah terowongan kaca menyebrang menuju gedung lain. Lalu pria itu menyentuhkan sebuah kartu di atas papan berisi angka. Pria itu membawa Ayleen ke lantai 21. Sesampainya di ruangan yang cukup mewah dengan sentuhan klasik gaya Eropa. Pria itu pergi, meninggalkan Ayleen dan yang lain dalam hening.
Seorang wanita dengan stelan blazer leopard datang dari sisi lain untuk menyambut Ayleen. Ia tersenyum, begitu juga Ayleen. Ia kembali menanyakan siapa yang hendak Ayleen temui, untuk kedua kalinya Ayleen menyebutkan nama yang sama. Lalu wanita tadi mempersilahkan Ayleen dan yang lainnya untuk duduk.
Baru 7 menit menghenyakkan pantat ke sofa. Beberapa orang muncul dari berbagai arah. Salah satu dari mereka menghunus samurai ke leher Ayleen. Rendra dan Boy seketika berdiri, mengarahkan pistol ke pria yang tengah mengancam nonanya.
Ayleen sendiri tampak tenang, ia dapat merasakan dinginnya besi ringan itu di kulitnya. Ia tak berusaha menjauhkan benda itu darinya, masih menunggu apa yang akan di lakukan oleh pria itu. Ayleen mendesis ketika pedang itu menggores lehernya, tak kasar. Sangat lembut dan goresannya hanya sekitar 1 cm, darah mulai menetes dari lehernya. Rendra hampir menarik pelatuknya saat bunyi tembakan terdengar dari sebrang ruangan. Pria dengan samurai itu bertekuk lutut kesakitan. Darah baru saja keluar dari betis kanannya.
Ayleen mengusap darahnya menggunakan sapu tangan yang ia ambil dari pria yang menahan sakit dalam diamnya.
"Siapa yang menyuruhmu untuk melukai tamuku?" kata pria berpakaian parlente yang tengah menggigit cerutu di sela gigi atas dan bawahnya.
"Maafkan aku Nona Leen atas kelancangan anak buahku melukaimu. Nona Kim, tolong bawakan plester untuk tamuku" perintah pria itu pada wanita yang Ayleen temui tadi.
Ayleen berdiri untuk menerima jabat tangan yang pria tadi a.k.a Pak Kwon tawarkan padanya.
"Kenapa kau membiarkannya hidup?" tanyanya .
"Apakah ada alasan bagi orang baik untuk mati dengan sia – sia?" tanya Ayleen menempel plester berbentuk Mickey Mouse pada lukanya.
"Orang baik katamu?" pria itu terkekeh.
"Setidaknya anak itu tidak sebrengsek ayahnya" kata Ayleen menyunggingkan sebuah senyuman sarkastiknya.
Kemudian pria itu menodongkan moncong pistolnya ke arah Ayleen, situasi menjadi siaga. Entah darimana Ayleen mendapatkan ketenangan seperti itu.
"Bej. Anni, Maksudku Kwon Jin Young terluka karena berusaha melindungimu dari partner kerja yang berusaha membunuhmu. Kau sudah tertipu puluhan juta won karena bekerja sama dengan Anthony Lee. Ketika kau mengetahui semuanya, ia berniat membunuhmu sebelum kau menginjaknya seperti kecoa. Karena kau sudah tua, kau tak awas seperti dulu. Untungnya anak itu peka dengan keadaan. Dia menyelamatkanmu di saat yang tepat. Bahkan ia menembak mati Anthony Lee. Lalu ia melarikan diri, seharusnya ia menjadi buronan. Tapi, karena kau menyayanginya. Hal itu tidak terjadi. Apa aku benar?" Ayleen tersenyum lagi.
"Jadi benar ya. Anggota White Lotus tidak sebodoh yang kami kira selama ini. Tapi, kau terlalu banyak tahu. Maaf" kata Jin Sung menari perlahan pelatuknya.
"Appa. Hentikan!" tiba - tiba saja seseorang datang dan merebut pistol yang Jin Sung pegang. Mereka bergelut, Ayleen mengisyaratkan pada Rendra dan Boy untuk tetap di tempat.
Pria itu menjerit ketika pelatuk di tarik sempurna. Tapi, tidak ada letusan peluru yang terdengar.
"Eh" pria itu kembali mengecek pistolnya. Memang kosong.
"Appa!" teriak pria itu kesal.
"Walaupun pekerjaanku kotor. Tapi, hati dan pikiranku tidak sekotor itu. Aku mengerti balas budi. Dasar bodoh!" kata Jin Sung menepuk kepala anaknya dengan tangan kosong.
Rendra tertawa kecil, sepasang ayah dan anak di depannya ini terlihat sangat lucu.
"Maafkan anak buahku dan anakku yang bodoh ini Nona Leen" kata Jin Sung menghampiri Ayleen dan membuka kedua tangannya.
"Jangan terlalu keras pada Bejo. Maksudku Jin Young. Dia bisa jadi penerus yang lebih hebat daripada kau" kata Ayleen memeluk pria paruh baya di hadapannya.
"Ya. Aku percaya itu. Bahkan sekarang aku lebih percaya lagi kalau Wakil Ketua White Lotus dan pemilik restoran dengan bubur abalon paling enak yang pernah aku makan adalah orang yang sama. Maafkan aku untuk lukamu, dia itu kerjanya lebih banyak menggunakan otot daripada otak" kata Jin Sung memegangi kedua bahu Ayleen.
"I am okay with that. Jin Young sudah resmi aku kembalikan padamu ya pak tua" kata Ayleen tersenyum. Kemudian smartphonenya berdering. Saat melihat nama yang tertera di sana. Ayleen menggigit bibirnya.
"Oh hi Shownu" sapa Ayleen dengan suara yang manis. Rendra dan Boy saling lirik.
Sesaat kemudian Ayleen kembali ke ruangan.
"Rendra oppa. Boy oppa. Kita harus pergi" perintah Ayleen.
"Buru - buru sekali. Aku baru saja mau mengajakmu tur di kantor Black Lotus" kata Jin Sung.
"Maaf. Aku ada kencan ayah" kata Ayleen mengecup pipi Pak Kwon sebagai tanda pamit.
"Noona" panggil Jin Young.
"Yes"kata Ayleen menoleh untuk terakhir kalinya sebelum masuk lift. Jin Young berlari untuk memeluk Ayleen. Wanita itu tersenyum, mengusap kepala belakang Jin Young.
"Noona. Aku masih boleh mampir kan?" tanyanya menatap Ayleen.
"Kapanpun kau mau. Sudah ya, dia sudah menungguku" kata Ayleen mengusap pipi Jin Young.
"Gumawo noona" Jin Young memberi kecupan di pipi Ayleen.
"Heh. Cium cium. Dia itu milik kami" kata Rendra dengan ekspresi lucu.
"Kajja" kata Boy merangkul Ayleen.
Ayleen terus bertanya apakah penampilannya masih oke untuk kencan dengan Shownu. Apakah ia harus ganti baju, menata rambut, haruskah ia bla bla bla. Rendra dengan sabar menjawab kalau Ayleen masih tetap cantik. Sementara Boy pura - pura tidak mendengar dan bilang jika telinganya terlalu sakit saat mendengar suara Ayleen.
Begitu melihat keluarganya keluar dengan selamat. Lintang memeluk Ayleen terlebih dahulu sebelum memeluk kakak - kakaknya yang lain. Lalu Lintang menunjukkan sesuatu pada Ayleen. Sejenak Ayleen terlihat tertarik akan apa yang Lintang tunjukkan. Hanya saja ia masih punya jadwal lain. Shownu mengajaknya bertemu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
FanfictionEdisi spesial buat leader kita tercinta, Shownu ❤. Sekuat apapun badai menerpa, ia akan bosan menerjang mereka yang melengkapi satu sama lain dengan penuh harapan agar esok hari menjadi lebih baik. Mari kita saling menguatkan satu sama lain hingga b...