Firasat

60 9 0
                                    

Ayleen masih dalam mode serius siang itu, tab tabletnya penuh dengan berita Monsta X. Lebih tepatnya Min Hyuk dan Won Ho. Ayleen tadinya tak terlalu memperhatikan berita ini karena menurutnya ini bukanlah masalah yang besar. Tapi, ini menjadi hal yang lebih parah dari yang ia kira. Belum lagi ia masih memantau target selanjutnya dari White Lotus. Mendadak kepalanya terasa nyeri. Saat ia menengok kalender, ia menyadari jika comeback Monsta X hanya tinggal menghitung hari.

Notif twitter Ayleen muncul, ia segera menswipe untuk melihat apa yang baru saja di update. Kali ini migrain menghantam satu sisi kepala Ayleen persis setelah ia membaca surat permintamaafan Won Ho dan Min Hyuk yang baru saja di rilis. Ya ampun, mereka itu hanya sedang bercanda menggunakan kosakata bahasa inggris yang terbatas. Kenapa mereka di sudutkan dengan tuduhan merendahkan wanita bahkan mengolok Me Too Movement? Ini sangat berlebihan, ia baru saja ingin menghubungi seseorang dari White Lotus.

Tapi, seseorang mengetuk ruang kerjanya. Kepala Rendra muncul dari balik pintu setelah Ayleen mempersilahkan masuk. Sang pemilik restoran masih memegangi separuh kepalanya yang hampir pecah.

"Kenapa nona manis?" tanya Rendra duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Ayleen.

"Migrain mas" keluh Ayleen.

Rendra lantas mengambil tablet yang ada di hadapan Ayleen. Ketika menswipe beberapa tab, kemudian pria itu menggeleng.

"Kan mas uda bilang jangan baca berita itu sampe berlebihan kayak gini. Ini uda baca dari situs a, baca dari situs b, tambah situs c, buka twitter. Gimana kepalamu itu nggak mau meledak? Apalagi kepalamu kecil" kata Rendra menutup tablet dan melemparnya ke sofa yang tak jauh dari tempat mereka duduk saat ini.

"Mas. Netijen tuh lebay tau. Dari videonya aja kita tau mereka itu becanda. Nggak ada sangkut pautnya sama ngrendahin Me Too Movement. Ampe segitu banget nuntut minta maaf ke Agensi sama artisnya. Uuugh" Ayleen separuh menjambak rambut pendeknya.

"Non. Me Too Movement di Korea itu merupakan salah satu aksi paling di dukung. Mengingat dari dulu wanita di Korea jadi korban pelecehan seksual pas jaman perang. Sampe sekarang pun masih ada. Sekarang juga kasus begituan dapet hukuman yang nggak bentar dari pengadilan. Movement ini tuh berguna banget. Aku juga dukung. Cuma cara kerjanya nggak gini – gini amat non. Jadi pada sensi banget kalo ada yang nyenggol masalah Movement ini. Alhasil mereka yang nggak bermaksud sampe situ, nerima tuduhan yang massive. Kalo cuma 1 atau 2 orang yang ngerasa itu sih bukan masalah gede ya. Tapi, ketika 1, 2 orang menyuarakan sesuatu yang di rasa nggak adil bagi sebagian populasi yang sama. Efeknya WOW! You know that right? That's what happening now" yang tadi bicara itu Narendra sebagai lulusan hukum saudara – saudara.

"Iya pak. Saya ngerti. Makasih atas penjelasannya. Trus bapak kesini mau apa tadi?" Ayleen terkekeh, kali ini rasa – rasanya mata kirinya akan melompat dari tempatnya.

"Jadi kamu nggak usah khawatir, masalah ini bakalan reda. Walaupun kita tahu kalau netijen sini punya power penuh buat ngehujat aktor, aktris, siapapun itu dengan ucapan sinis. Bahkan mereka bisa aja sewaktu – waktu ngungkit masalah ini di saat yang nggak tepat. Fokus ke comeback mereka aja. Oh iya, tadi itu aku mau ngapain ya? Mmm, ah. Kamu nggak lupa kan nanti ada meeting White Lotus? Aku nggak bisa nemenin. Ada kencan sama So Jung" kata Rendra lagi.

"Ya ampun. Gue kirain apaan mas, yaudah nggak papa. Pergi sana, aku juga uda nggak sabar pengen punya ponakan ini" kata Ayleen beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu siapa yang nemenin nanti?" Rendra merangkul nonanya dari samping.

"Ada Mas Boy. Aduh, sakit banget" Ayleen memegangi sisi kepalanya lagi.

"Minum obat dulu. Inget kamu nanti mau meeting" kata Rendra segera menuju kotak P3K dan mengulurkan obat migrain yang biasa Ayleen minum.

Setelah Rendra pergi dari ruangannya, Ayleen mengambil smartphonenya dan mendial sebuah nomor.

"Hmm? Wae? Kau rindu padaku?" tanyanya dengan suara yang hangat.

"Apa Min Hyuk dan Won Ho baik – baik saja?" tanya Ayleen.

"Suasana di sini sedang suram. Jadi aku tidak bisa mengatakan jika mereka baik – baik saja. Tidak perlu khawatir, masalah ini akan segera berlalu. Percaya padaku, sayang" lanjut Shownu lagi.

"Masalah ini terlalu di lebih – lebihkan" keluh Ayleen.

"Tidak. Mereka berdua juga kurang hati – hati. Kesalahanku juga tak bisa melakukan apapun. Sudah, jangan terlalu di pikirkan. Kau sudah lihat foto teaser yang aku kirim. Dari keempat versi kau suka aku yang mana?" tanyanya mencoba menenangkan Ayleen.

"Aku suka dirimu yang sedang menelphonku saat ini" jawab Ayleen.

"Aku rasa aku akan jadi gila sekarang. Whoah. Ayleen, kau benar – benar membuatku ingin segera menemuimu lalu menciummu. Yaish, michigetta jjinja" kata Shownu yang tersipu, membuat Ayleen tertawa.

"Jaga dirimu baik – baik, aku mencintaimu. Maaf mengganggumu ya" kata Ayleen sebelum menutup telphon.

"Aku juga mencintaimu. Kau tidak pernah menggangguku" Shownu melunak.

"Sampaikan salamku pada Min Hyuk dan Won Ho ya, akan ku kirimkan makanan enak nanti. Daa sayang" kata Ayleen kemudian.

Ayleen menghela nafas, entah kenapa ia mempunyai firasat buruk mengenai masalah ini.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang