Kangen

56 9 0
                                    

Malam itu Ayleen masih berkutat dengan post it as always.

"Non Ayleen. Nggak ngapel? Ini kan malem minggu" kata Lintang yang di sambut dengan jitakan Rendra.

"Mas jangan gitu. Ntar Lintang jadi Oon" bela Langit yang langsung memeluk Lintang.

"Nggak papa kok Mas Ren. Mas Shownunya lagi sibuk tang. Kapan² ngapelnya" Ayleen menempel post it terakhir ke papan yang siap di pajang.

"Wooh. Mas Shownu ganteng banget Non" kata Lintang sembari membalikkan layar handphonenya pada Ayleen.

"Uda punya dong" Ayleen balas menunjuk lock screen smartphonenya.

"Ih. Mas Shownu curang. Masak semua foto teaser di kirim ke Non Ayleen baru dipost di twitter" gerutu Lintang.

"Lah. Kamu itu siapa? Non Ayleen itu kan Yeoja Chingu nya Shownu" kata Boy melepas kedua sarung tangan pinknya.

"Tapi, aku kan Monbebe juga" protes Lintang.

"Heh. Udah, udah. Uda malem ini. Ayo kita pulang" kata Rendra mengambil kunci mobil van dari saku jaket, lalu mengusak rambut Ayleen singkat sebelum melenggang keluar restoran.

Baru saja Ayleen mematikan lampu, lalu mengunci restorannya di bantu kedua adik laki²nya. Sebuah notif KTalk muncul di smartphonenya. Sembari memasuki van, iya menswipe pesan masuk.

Leader Sohn 🐻
Sudah malam, cepat pulang dan istirahat.
Aku menyayangimu.
Eh tidak, aku mencintaimu.
Good night

Sebuah senyuman dengan cepat terkembang di bibir Ayleen. Secepat itu juga jemarinya mengetik sebuah balasan.

Aku tidak bisa istirahat
(Kirim)

Saat Rendra mulai menstater mobilnya. Sebuah notif muncul lagi.

Leader Sohn 🐻
Wae?
Apa kau sakit?
Sudah ke dokter?

Ayleen terkekeh membuat Lintang membuat isyarat orang gila dengan menarik garis serong menggunakan telunjuk tepat di dahinya. Boy tertawa, orang kasmaran takkan peduli.

Anniya.
Bagaimana aku bisa istirahat jika kau terus mengangguku.
Berhentilah
(Kirim)

Mereka masih menunggu lampu merah berubah menjadi hijau.

Leader Sohn 🐻
Aku mengganggu?
Baiklah.
Maafkan aku.
Aku tidak akan mengganggumu lagi di waktu seperti ini.
Aku hanya sangat merindukanmu.

Ayleen tertawa kecil sembari mengetukkan jemari di layar handphonenya.

Kau terus berlarian di pikiranku.
Bagaimana itu tidak mengganggu?
Aku jadi merindukanmu juga
(Kirim)

Rendra sedari tadi hanya menggeleng²kan kepalanya saat melihat Ayleen terus tertawa seperti orang gila.

Leader Sohn 🐻 calling...

Ayleen menyalakan lampu mobilnya sebelum mengangkat video call dari Shownu.

"Wae?" Ayleen mengeluarkan sapaan pertamanya. Shownu dengan rambut tak beraturan, kaos berkeringat dan celana olahraganya memicingkan matanya.

"Neo gwaenchana?" tanyanya mencari tempat duduk di studio dancenya.

"Ha? Kenapa kau bilang begitu?" kata Ayleen mengerutkan dahi.

"Annio. Aku kira kau sedang pergi minum - minum" kata Shownu kemudian.

"Mwo? Kau kira aku mabuk? Yang benar saja" kata Ayleen mrengut.

"Apa kau tahu saat membaca pesanmu yang terakhir itu jantungku rasanya mau meledak. Tapi, aku takut kalau itu tidak nyata. Makanya aku menghubungimu. Jangan marah. Tapi, mau marah atau tidak kau tetap cantik" seketika sorakan terdengar baik dari tempat Shownu ataupun mobil Ayleen.

Mereka berdua tampak malu, bahkan Ayleen sengaja membuka jendela mobilnya karena wajahnya terasa sangat panas. Shownu juga tertawa hingga kedua matanya menyipit.

"Kau. Jaga kesehatan. Jangan terlalu capek. Tadi manager hyungmu sudah datang untuk memesan makanan. Jadi, makanlah dengan baik. Sar" sebelum menyelesaikan kalimat terakhir. Ayleen menatap ke sekeliling. Ia ingin mengucapkannya tapi malu.

"Nado saranghae" Shownu melambaikan telapak tangannya.

"Aku belum mengucapkannya" kata Ayleen cemberut.

"Aku sudah tahu itu. Tidak apa - apa. Kali lain saja kau ucapkan. Di hadapanku langsung" kata Shownu lagi.

"Saranghae Chagiya" Ayleen mengucapkannya dengan separuh berteriak. Lalu mematikan sambungan telephon.

Ke empat saudara laki - lakinya tertawa, mereka belum pernah melihat Ayleen yang seperti ini sebelumnya. Setelah mobil terparkir, Ayleen cepat - cepat turun dan membuka pintu rumah terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian, ia menghilang dari balik pintu kamarnya.

"Pengen ya? Makanya punya pacar" kata Boy pada Lintang.

"Eh. Aku punya. Bwekk. Mas tuh yang jomblo" ejek Lintang.

"Halo sayang. Apa? Kangen? Iya mas juga" kata Rendra berjalan melewati kedua adiknya yang rahangnya terbuka lebar. Langit muncul sambil memasukkan lollipop ke mulutnya.

"Mas Lintang sama Mas Boy kenapa?" tanyanya.

"Itu" kata Boy horror.

"Mas Rendra" lanjut Lintang.

"Kenapa?" Tanya Langit bingung.

"Punya pacar?" kata Boy lagi.

"Ih. Uda lama lagi. Kalian kemana aja coba. Kudett" ejek Langit langsung pergi ke kamarnya.

"Sini" Boy langsung meluk Lintang.

"Mas Boy kalo punya pacar bilang - bilang ya. Biar aku nggak sendirian" kata Lintang membalas pelukan boy sepenuh hati. Resiko tidak punya pacar~

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang