Mama Baru

106 8 1
                                    

Pas Ayleen keluar dari kamarnya pake ripped jeans item yang sobek di bagian paha kanan sama lutut kiri plus kaos item. Keempat cowok yang uda Ayleen anggep keluarganya itu sempet diem.

"Kenapa? Ada yang aneh?" kata Ayleen nyampirin leather jacketnya di tangan kanan.

"Non. Itu celana robeknya nggak ada yang lebih kecil lagi? Pahanya kemana - mana itu lho non. Kalo bapak liat bisa di damprat saya" protes Rendra.

"Yakali trus lu mau nyuruh non Ayleen ke konser pake daster?" Kata Boy ngambil kunci mobil.

"Tau ih. Mas Rendra cupuu" ejek Langit, personil paling muda.

"Ssudah. Ssudah. Ayo kita berangkat. Nanti telat" kata Lintang yang daritadi nenteng Moondongie yang baru di beliin sama Ayleen kemarin.

Ayleen udah wanti - wanti sama ke empat mas nya. Nanti pas masuk mencar aja, jangan ngerubungin Ayleen. Kan nggak enak kalo Ayleen di kiranya anak Presiden Moon. Uda di bilang gitu juga tetep aja pada deket² Ayleen. Demi keselamatan Nona Pradita katanya.

Hampir aja Mas Boy ngeluarin jurus karate pas laki² tadi nggak sengaja nabrak Ayleen pas buru² masuk Venue. Si nona uda keburu nahan lengan Mas Boy biar nggak kelepasan. Ayleen senyum terus ngebiarin laki² itu pergi. Ayleen masi mondar mandir nyari view yang pas karena section dia paling luas dan letaknya di depan panggung extention.

"Non. Kalo ga keliatan. Kita gendong aja. Biar non nontonnya enak" kata Langit.

"Kalo kayak gitu yang ada aku di timpuk penonton yang ada di belakang. Langit sayang. Ini uda enak kok. Tenang aja. Yang penting goyang. Oke?" Kata Ayleen senyum.

"Whoooooa. Uda mulai uda mulai" kata Lintang sorakannya ngalahin mak lampir.

Ayleen nggak lupa buat photo bareng ke empat cowoknya buat di kirim ke sang papa. Laporan harian kalau Ayleen bilang.

Baru mereka berempat baru mangap buat sorak - sorak. Semuanya brenti pas liat Lintang teriak paling kenceng dan kalian tau dia neriakkin siapa?

"Mas Shownuuuuuuu. Huuuu. Mas Shownu. Monsta Exeu. Saranghaeoooo" kata Lintang muter topinya ke belakang.

Ayleen cuma bengong sambil tepuk tangan pelan. Sementara di panggung uda selese intro plus masuk ke lagu Shoot Out. Joo Heon uda teriak pake mic nya di panggung. Langit sama kedua mas nya cuma ketawa. Maklum, si Lintang. Walopun sabuk item taekwondo. Tapi, kalo masalah fanboyan juga sama tingkatannya.

Beberapa jam kemudian.

Tenggorokan uda pada sakit, badan uda keringetan di campur kesirem air pas personil Monsta X bawain lagu fallin. Mereka sudah sampai di penghujung konser. Di mulai dari Hyung Won. Ayleen paling nggak bisa denger kata - kata sedih model begini. Jadi, dia melukkin lengan Rendra. Masi belom nangis.

Giliran Min Hyuk. Ayleen masih kuat. Cuma malingin muka. Won Ho, Ayleen mulai mewek pas seangkatan hyung line nangis. Pas Min Hyuk bawa Won Ho ke backstage dan Joo Heon jadi pembicara selanjutnya. Ayleen ikut nangis. Sampe ke IM, lanjut ke Ki Hyun sampe Shownu. Ayleen malah ketawa padahal mukanya uda sembab.

"Non. Yeeh. Ngeledek" kata Rendra ngeliatin Ayleen.

"Mukanya Shownu jelek" kata Ayleen narik kaos Rendra buat ngelap ingus.

"Iiih non Ayleen jorok" kata Langit protes. Rendra uda bete banget ngeliat kelakuan nonanya.

***

Ayleen pamit ke toilet sebelum jalan ke parkiran mobil bareng bodyguardnya. Kebetulan ada ibu - ibu paruh baya yang kebingungan.

"Ada yang bisa ku bantu?" Tanya Ayleen lembut.

"Ne handphone eobsoyo. Agassi. Boleh aku pinjam handphonemu? Aku ingin menelphon suamiku ah aku tidak hafal nomornya. Mungkin aku akan menelphon anakku saja" katanya. Ayleen mengangguk, menyerahkan smartphonenya.

Sesaat kemudian perempuan di depan Ayleen menggelengkan kepala.

"Kenapa eomonim? Ada yang salah?" tanya Ayleen lagi.

"Anniya. Sepertinya aku salah mengingat nomor. Saat aku mendial nomor handphonenya muncul nama orang lain di handphonemu. Seharusnya kan hanya tertera nomor saja" kata ibu itu lagi.

Sesaat kemudian handphone Ayleen berdering.

"Leader Son"

"Yeoboseyo" sapa Ayleen.

"Kenapa menelphon? Kau sudah rindu padaku karena aku belum mengucapkan selamat tinggal ya?" balasnya di sebrang sana.

"Hyun Woo ya" panggil perempuan di hadapan Ayleen, tampaknya mengenali suata Shownu.

"Eoh. Eh. Eomma?" kata Shownu lagi.

"Ah majja. Uri adeul. Jadi kau berteman dengan nona ini?" Tanya sang ibu lagi.

"Dimana handphone eomma?" Tanya Shownu lagi.

"Hilang. Eomma tidak dapat menemukannya. Bisa kau jemput eomma? Appa bersamamu kan?" tanya sang ibu.

"Arraseo. Dimana aku harus menjemput eomma?" tanya Shownu.

"Di depan lobby hotel saja. Samping venue konser kan ada hotel x. Takutnya kalau kau menyusul kesini akan membuat keributan" kata Ayleen kemudian.

"Oke" Shownu segera menutup handphonenya. Sementara Ayleen mengantarkan perempuan yang ternyata adalah ibu dari Shownu ke lobby hotel.

"Jadi kau berteman dengan putraku?" tanya perempuan itu pada Ayleen.

"Dia sering mampir ke restauranku untuk cemilan tengah malam eomonim. Makannya banyak sekali" kata Ayleen membuat teman bicaranya tertawa.

"Sebentar" ibu Shownu mengambil confeti dari rambut Ayleen, lalu merapikan rambutnya dengan tangan.

Entah kenapa Ayleen menjadi sedih dan tak sanggup menahan air matanya. Sudah lama sekali tidak ada yang menyentuh rambutnya dengan sayang seperti ini.

"Kenapa menangis?" Kata ibu Shownu memegangi pipi Ayleen.

"Melihat eomonim aku jadi teringat mendiang ibuku. Mungkin aku harus menjenguknya" kata Ayleen sesenggukan.

"Apakah sudah lama beliau tidak ada?" Ibu Shownu mengusap kedua mata Ayleen.

"Hampir 3 tahun" jawab Ayleen.

"Kau boleh memanggilku eomma. Kau kan anakku juga. Ku rasa Hyun Woo tidak akan keberatan berbagi eomma. Kemarilah. Ya ampun uri ttal" ibu Shownu memeluk Ayleen yang semakin terisak.

"Aku tidak keberatan kok" Shownu muncul dari entah darimana.

"Eomma. Karena Shownu sudah ketemu. Aku akan pulang sekarang. Kapan - kapan mampir ke restauranku ya eomma. Ajak appa juga. Shownu tidak perlu diajak nanti stock makananku habis" kata Ayleen masih sempat - sempatnya meledek Shownu, padahal wajahnya jelek sekali.

"Yaaa. Aku kan bayar" kata Shownu.

"Tidak boleh begitu pada adikmu. Hati² dijalan ya nak. Hubungi eomma kalau kau kesepian" ibu Shownu memukul lengan Shownu lalu memeluk Ayleen sekali lagi sebelum pergi.

"Kau. Jaga kesehatan. Jangan makan sembarangan" kata Ayleen menunjuk Shownu.

"Arraseo. Gumawo" Shownu mengusap kepala Ayleen sebelum berpisah.

***

"Non!!!! Mukanya kenapa? Non abis nangis? Siapa yang bikin non nangis?!" Boy seketika meraup wajah nonanya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Mmm. Ak pha pa. A di ke hi hi pan" Ayleen berusaha bicara dengan susah payah.

"Non kangen bapak? Ayo kita pulang kampung" kata Lintang mendadak sedih.

"Non. Jangan sedih" Langit megangin tangan Ayleen.

"Nggak. Akutuh nggak kenapa napa. Mas Boy nih lebay" kata Ayleen nyubit perut Boy.

"Duh non. Sakit. Ayok pulang bentar lagi jam 12" kata Boy lagi.

Rendra nepuk nepuk puncak kepala Ayleen. Tau kalo nonanya itu memang habis menangis. Besok juga cerita.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang