Masalah Kedua

61 8 0
                                    

Hari itu sungguh hari yang melelahkan. Bagaimana tidak, pengunjung yang rindu tanpa henti mampir ke resto Ayleen dan ia berniat untuk menutup resto lebih awal. Tapi, tidak jadi karena Langit memanggilnya yang saat itu tengah menghitung stock bahan makanan bersama Mas Boy.

"Non. Ada yang mau ketemu katanya" begitu kata Langit.

"Siapa? Bilang aja Non Ayleen uda pulang" Boy masih memegangi buku dan bolpoint di kedua tangannya.

"Masalahnya dia tadi liat Non Ayleen nganterin Pak Kwon keluar. Makanya dia dateng" kata Langit lagi.

Ayleen menghela nafas, memastikan rambutnya rapih dan segera keluar dari dapur. Ia dapat melihat wanita dengan dandanan yang cukup classy duduk bersilang kaki sambil memindai restoran Ayleen dengan kedua matanya.

"Permisi. Ada yang bisa ku bantu?" tanya Ayleen kemudian.

"Kau Ayleen?" tanyanya tanpa basa - basi.

"Iya" jawab Ayleen singkat.

"Maukah kau mengobrol denganku sebentar?" tanyanya menyeret salah satu bangku yang ada di dekatnya.

Mereka sama sekali tidak bicara selama lima menit dan Ayleen paling tidak suka keadaan seperti ini.

"Shownu sering makan malam di sini?" tanyanya membuat Ayleen sedikit terkejut. Lalu ia menyadari sesuatu.

"Apa kau dekat dengannya?" tanyanya lagi. Ayleen tak menjawab, ia memberi tatapan stagnan pada wanita yang ada di hadapannya.

"Jadi begini. Rasanya aku tidak perlu basa - basi lagi. Beberapa hari yang lalu ia salah mengirim pesan padaku dengan menyebut namamu juga restoran ini. Bahkan ia mengirimkan kalimat yang sungguh sungguh membuatku tak habis pikir. Ku kira se spesial apa wanita yang ia sebut di pesannya itu. Ternyata kau tidak lebih dari pekerja paruh waktu restoran dengan apron khas ahjumma ahjumma. Yang ingin ku katakan padamu adalah. Jangan coba - coba mendekati Shownu. Dia itu milikku. Apa kau mengerti?" Perempuan itu mengakhiri kalimatnya dengan gebrakan meja dan Ayleen tidak terlihat kaget.

Rendra dari kejauhan menahan Boy yang tampak emosi. Ia juga mewanti - wanti agar Lintang dan Langit tidak turut serta dalam urusan ini. Bejo hanya mengamati sambil merapikan peralatan makan di rak piring.

"Dengar nona. Aku tidak tahu apa isi pesan Shownu padamu. Yang aku tahu ia sering makan malam di sini bersama managernya. Bahkan terkadang bersama member. Kami tidak pernah benar - benar berdua. Jadi bagian mananya yang membuatmu cemburu? Seperti katamu, aku memang hanya ahjumma ahjumma bercelemek yang bekerja di restoran. Apakah perempuan sepertiku cocok menjadi sainganmu yang seperti ini? " kali ini Ayleen angkat bicara.

"Kalau kau sendiri sudah sadar dengan itu. Kenapa masih berusaha mencari perhatian pacarku? Dasar jalang!" entah kenapa kali ini perempuan itu setengah berteriak.

"Kalau begitu suruh pacarmu itu untuk tidak datang kemari. Hapus jejakku dari handphonenya. Pintar sedikit" kata Ayleen tersenyum. Perempuan itu hanya diam.

"Ahh. Kau tidak bisa melakukannya. Karena sebenarnya kau belum sah menjadi pacarnya. Apa aku benar nona Park?" kali ini Ayleen menyilangkan kakinya.

"Bagaimana kau tahu margaku?" tanyanya mengepalkan tangan kanan.

"Kau ini putri salah satu pemilik bank terkenal di Korea. Bagaimana bisa aku tidak tahu? Yang aku baru tahu kalau attitude mu itu sangat bertentangan dengan apa yang kau tunjukkan pada media selama ini. Untung saja aku lupa merekam pembicaraan ini. Mengingat baru - baru ini isu kau akan di jodohkan dengan salah satu anak chaebol di Korea. Bukankah ini menguntungkan bagiku jika aku berbicara pada salah satu jurnalis mengenai ini?" Ayleen mengamati kukunya lalu menyisipkan rambut ke belakang telinganya.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang