Happy reading!
Dua minggu kemudian
Hari-hari y/n di sekolah kini menjadi menegangkan, kenapa? Karena dia sering berjumpa dengan Xinlong. Itu bukan masalah besar, namun pria itu sering membuatnya marah.
"Semoga si preman belum datang!" gumam y/n seraya berjalan mengendap-endap.
Takdir, mungkin kata yang tepat untuknya. Sekarang lelaki bernama Xinlong itu sudah berdiri dihadapannya.
"Sial, kenapa dia sudah datang sih? padahal gue dateng ke sekolah lebih awal. Menyebalkan!" gumam y/n.
"Heh...cepet bawa tas gue!!!" perintahnya seraya melempar tasnya kearah y/n. Untung perempuan itu cekatan dan mengambil tas itu.
"He Xinlong, emang gue pembantu loe gituh seenaknya loe nyuruh gue. Dasar preman aneh" y/n hendak pergi namun Xinlong menarik tas gadis itu. "Mau kemana? loe harus patuhi apa yang gue mau! karena mulai sekarang loe ubab gue!" ucapnya dengan santai. Namun membuat y/n merasa geli.
"Emang gue ini boneka? Hingga loe seenaknya mengklaim bahwa gue sebagai pembantu loe dengar yah preman gila gue gak sudi jadi pesuruh loe." Ucap y/n seraya pergi meninggalkan Xinlong.
***
Waktu istirahat..."Ayo loe mau ikut gak ke kantin?" Ucap Xinlong dengan paksaan. Y/n menggelengkan kepalanya karena malas jika harus pergi ke kantin dengan Xinlong.
"Gue gak laper, loe pergi aja sendiri!" Jawab y/n dengan sinis. Namun tiba-tiba...
Kruuuk kruuk
Suara perut y/n memanggil untuk diisi makanan. Memalukan dia sudah bilang tidak lapar tapi perutnya berbunyi. Preman sekolah itu tertawa ketika mendengarnya.
"Hahaha...loe beneran gak laper, truss tadi itu yang bunyi apa?"
"Tahu ah..gue tuh suka males deh kalau ngomong sama orang yang aneh dan pemaksa"
"Kok gue nggak yah?" Ucapnya seraya menarik y/n menuju kantin. Pria itu memang pemaksa, setiap jam istirahat dia pasti datang ke kelas y/n dan memaksanya untuk makan bersamanya.
Malas namun apa boleh buat, perut gadis itu sudah terlalu lapar. Dia melahap semua makanan yang tersaji di meja.
"Loe laper apa doyan sih?"
"Dua-duanya, udah nggak usah banyak bicara mening loe juga makan!" Ucap y/n sambil menyuapi Xinlong dengan makanannya. "Enakkan?"
"Hmm enak kalau loe yang nyuapin, aaa" Xinlong membuka mulutnya lebar, y/n tersenyum tipis dan menyuapkan nasi besar-besar ke mulut Xinlong.
"Makan yang banyak Xinlong!" ucap y/n menahan tawanya, karena mulut Xinlong penuh dengan nasi.
"Y/n loe niat nyuapi gue gak sih?" dengan mulut yang masih penuh nasi Xinlong menatap y/n dengan sinis. "Maaf, tapi itu terlihat lucu. Coba loe kunyah perlahan dan jangan bicara ketika makan, nanti loe keselekkan gak lucu." Perempuan itu menceramahi Xinlong.
***
Sekumpulan preman sekolah berjalan di koridor untuk pergi ke kantin. Semua merasa takut ketika mereka lewat."Uhh perut gue udah laper banget, pengen cepat makan" ucap Zihao salah satu preman.
"Gue juga laper, loh kok gue nggak liat Xinlong kemana tuh bocah? Akhir-akhir ini dia nggak kelihatan?" tanya Hanyu yang merupakan ketua dari para preman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || He Xinlong
FanfictionTentang rasa cinta yang terjebak dalam keegoisan, atau masalah dalam memendam perasaan. Tak ada yang tau bagaimana akhir dunia, dan begitu pula dengan takdir keduanya. Hanya Tuhan yang tahu itu, dan hanya Tuhan yang dapat mempersatukan mereka kelak...