Happy reading!
Kedua orang tua y/n menatap Xinlong dengan lekat, ini masalah kenapa disituasi seperti ini kedua orang tuanya ada di rumah. Bahkan kakaknya sudah pulang dan sekarang sedang menatap Xinlong lekat.
"Anakku?" tanya mamanya dengan serius. "Apa benar dia He Xinlong dari perusahaan He Corp? katakan jika mama tidak sedang bermimpi?"
"Tidak sayangku, dia benar-benar He Xinlong yang sering kita lihat di televisi. Dia sangat tampan seperti ayahnya!" jawab papa y/n dengan serius.
Xinlong menatap mereka aneh, dia mengangguk paham dimana asal keanehan y/n. Perempuan itu hanya bisa tersenyum tipis, rasanya canggung ketika mereka diantara orang tua.
"Jangan bilang kalian berpacaran!" ucap lelaki dengan hoodie hitam seraya menatap y/n dan Xinlong bergantian.
Ketika itu Xinlong sedang minum, membuat lelaki itu tersedak karena pertanyaan dari kakak y/n. Bahkan perempuan itu langsung mentap sinis kakaknya, jika saja tidak ada Xinlong mungkin dia sudah memukulnya.
"Kami tidak pacaran kok, gege jangan sok tahu!" ucap y/n dengan nada yang tidak suka.
"Ekhmm iya, aku dan y/n hanya teman dekat! bukankah begitu y/n?" Xinlong melirik dengan tatapan tajamnya.
Kedua orang tuanya merasa sedih ketika mendengar itu, gagal sudah memiliki menantu anak orang kaya. Mereka selalu bermimpi jika suatu hari nanti anaknya bisa menikah dengan orang kaya, dengan begitu kehidupanya tidak akan susah lagi.
"Ck..bohong jika tidak, mana mungkin Xinlong mengantarkanmu pulang?" balas kakak y/n dengan jail.
"Diamlah, aku hanya menumpang saja kebetulan Xinlong akan pergi ke daerah sini! Gege jangan ikut campur urusan orang, jika tidak tau diam!" ucap y/n emosi.
"Apa?? Yak y/n, kamu ngajak berantem denganku??!!!"
Xinlong hanya terkekeh melihat pertengkaran adik dan kakak itu. Dia tidak pernah merasakan pertengkaran antara kakak dan adik. Xinlong anak satu-satunya, dia tidak pernah memiliki saudara yang menemaninya. Bahkan kedua orang tuanya sibuk oleh bisnisnya.
Mungkin ini akibat dari kekurangan kasih sayang, membuat Xinlong jadi seenaknya dan memandang orang dengan rendah. Hanya karena semua dapat dia beli dengan uang.
Setelah bersih keras kedua orang tua y/n melarang Xinlong pulang, akhirnya lelaki itu dapat pulang juga. Walau dengan paksaan, dan berjanji jika nanti Xinlong akan datang lagi kesana.
"Gue pulang dulu yah!"
Perempuan itu hanya melambaikan tangan dengan pandangan datar, pikirannya masih memikirkan bagaimana cara dia membayar mobil Xinlong yang lecet.
Xinlong berdecak kesal, dia tidak suka jika dirinya diabaikan. Dengan segera lelaki dengan tatapan tajam itu turun dari mobilnya dan menjitak y/n dengan keras.
"Aauww!!" memegang jidatnya yang sakit akibat jitakan Xinlong. "Long, loe ini ngajak ribut yah? main jitak aja, sakit tau!!"
"Ck..makannya jangan abaikan gue, gue gak suka ketika gue diabaikan!" Perempuan disisinya hanya memandang datar wajah Xinlong.
"BODO AMAT TERSERAH GUE!!! CEPAT PERGI DARI RUMAH GUE!!!" teriak y/n emosi.
"Ya, gue juga udah bosen ada disini! babay y/n jangan lupakan gue dan hutang loe ke gue!!" ucap Xinlong seraya masuk kedalam mobil.
"TERSERAH LOE!!!"
***
Lelaki dengan surai hitam pekat memandang sekeliling rumahnya. Disinilah sekarang dia akan tinggal, pemandangan yang tak jauh berbeda dengan rumah dulunya. Namun yang membedakan hanya rumahnya yang berdekatan dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || He Xinlong
FanfictionTentang rasa cinta yang terjebak dalam keegoisan, atau masalah dalam memendam perasaan. Tak ada yang tau bagaimana akhir dunia, dan begitu pula dengan takdir keduanya. Hanya Tuhan yang tahu itu, dan hanya Tuhan yang dapat mempersatukan mereka kelak...