18~Only you

667 75 31
                                    

"Ini bukanlah akhir, karena kisah kita baru saja dimulai"

"Ubab!"

Y/n membalikan badannya mencari suara yang memanggilnya. Sebuah lambaian tangan dari lelaki pemilik tatapan mata tajam itu mengarah kepadanya. Dengan senyum kecut y/n berlari kecil menemui lelaki itu.

"Aish..kenapa dia terlihat seperti anak kecil?" gumam lelaki itu.

Y/n berdiri dihadapan lelaki itu, sedikit mendongak karena lelaki itu lebih tinggi darinya. Lelaki itu mengatupkan telapak tangannya di pipi y/n, tentu saja y/n terkejut dan membulatkan matanya lebar.

"Usia loe berapa sih, kelakuan loe ke anak kecil tau," ucap lelaki itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Serah gue, tapi btw gue cute yah? Iya dong y/n'kan emang cute ke eonni koriyah!"  ujar y/n percaya diri.

"Masa??"

"Budu Long, budu!!!"

Ayolah, belum lima menit mereka bertemu, y/n sudah dibuat kesal setengah mati oleh He Xinlong. Lelaki itu memutar bola matanya malas, menarik tangan y/n dengan lembut. Menuntunnya kesebuah taman yang tak terlalu jauh dari sekolah.

"Kenapa ke sini?" tanya y/n.

"Bentar lagi sunset, kata Zihao di sini sunsetnya kelihatan bagus!" ucap Xinlong sambil duduk di bangku taman.

"Ehh jangan bilang loe mau liat sunset bareng gue? Dasar jomblo!!!"

"Bngt loe, loe sendiri juga jomblo anjerrr!! Dahlah Ubab cepet duduk, loe ngalangin pemandangan tau!!"

Y/n berdecih kemudian duduk di samping Xinlong, menatap langit senja yang indah memanjakan mata. Sesekali y/n melirik ke sampingnya tepat dimana Xinlong duduk. Terpancar aura bahagia di wajah Xinlong, senyuman tipis membuat kesan baginya terlihat tampan.

"Gue heran perasaan pemandangannya di depan deh, tapi kenapa loe mandangin ke samping terus?" Xinlong memecah lamunan y/n.

"Kagak, orang gue liat pemandangan di sana kok!" elak y/n sambil menyembunyikan semburat merah muda dikedua pipinya.

Xinlong tak menggubris itu, dia menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi, memejamkan matanya seraya menikmati hembusan angin sore.

"Kalo gue jadi Mingrui dan Mingrui jadi gue, loe bakal benci gue gak?" tanya Xinlong yang langsung membuka matanya, mengalihkan pandangan pada perempuan di sampingnya.

"Tergantung," jawabnya.

"Kenapa?"

"Mau loe jadi apapun, kalo sikapnya masih sama apa gunanya? Dan gue gak suka kalo loe jadi Mingrui, gak cocok!!" ucap y/n yang langsung mendapat senyuman iblis dari Xinlong.

"Bener juga, gue cocoknya sama loe yah?"

"Loe bilang apa tadi? Sejak kapan gue cocok sama loe, ihh amit-amit!!"

"Iya loe cocok jadi Ubab gue!"

Y/n memutar bola matanya, sungguh dia terlalu berharap dengan apa yang Xinlong ucapkan. Dia tak bisa percaya dengan apa yang Xinlong ucapkan, karena hampir setengah dari perkataan Xinlong berisi bualan.

Sekarang suasana terasa canggung, tak ada lagi obrolan yang terjadi. Xinlong menggigit bibir bawahnya, dia merasa menyesal mengatakan seperti itu. Harusnya dia berkata jujur, bukan itu yang dia maksud tadi.  Namun apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur.

***

"Arrgh..bngst gue kalah lagi!!" Zeyu mengacak rambutnya karena kalah dalam game online.

Tok tok tok

"Xiao Yu, Jessica boleh masuk gak?" tanya seorang perempuan si pengetuk pintu.

"Masuk, kagak gue kunci!" jawab Zeyu dengan pandangan fokus pada layar handphone nya.

Jessica membuka pintu itu, berjalan mendekat kearah Zeyu yang tengah sibuk bermain game online. Jessica duduk di tepi ranjang, dia sedikit ragu dengan tujuannya menemui Zeyu.

"Kenapa? gue mau main," ucap Zeyu dengan pandangan fokus pada game di handphone-nya.

"Emm..gini Zeyu ge tau'kan kalo Jessica suka sama Mingrui?"

Zeyu diam sejenak mencerna pertanyaan dari Jessica. Siapapun akan tahu, dan siapapun dapat merasakannya, bagaimana tidak Jessica selalu menunjukan rasa sukanya pada Mingrui. Namun seperti yang Zeyu katakan pada y/n, Mingrui tidak peka atau bahkan pura-pura tidak tahu.

"Siapapun akan tau itu, loe kan suka nempel terus sama si Mingrui!"

"Iyakah, apa Jessica terlalu memperlihatkannya? Apa y/n juga tau kalo Jessica suka sama Gougou? Zeyu ge, apa hubungan y/n dengan Gougou?" tanya Jessica dengan polosnya.

"Mereka sahabatan, dan sudah tentu si y/n tau kalo loe suka sama Mingrui. Dahlah keluar sana, nanti jadi ngeghibah. Gue mau tidur hensem!!" Zeyu mengusir sepupu perempuannya itu.

Jessica mengerucutkan bibirnya, beranjak dari kamar Zeyu dengan kesal. Lelaki itu membaringkan tubuhnya di kasur empuknya, menatap langit-langit kamar dengan penuh pertanyaan.

"Kenapa gue imut banget jadi orang?" Batinnya.

***

Esok harinya...

Y/n mendengus kesal karena bus yang akan dia tumpangi sudah berangkat dua menit yang lalu. Ini akibat karena dia mengabaikan alarm, sekarang bagaimana cara dia pergi ke sekolah?

Sebuah motor berhenti di depannya, motor sport hitam itu terlihat sangat familiar bagi y/n, dan benar saja ketika dia mendongak ternyata itu motor milik Mingrui. Lelaki itu membuka helmnya, terlihat rambut hitam miliknya berantakan, namun membuat kesannya terlihat keren.

"Ayo naik!" Mingrui menyerahkan helm kepada y/n. Namun perempuan itu hanya diam, menatap helm yang Mingrui serahkan.

"Ck..sini," Mingrui memasangkan helm di kepala y/n.

Tunggu ini ada yang aneh, kemana hilangnya debaran jantung itu? Sekarang dirinya merasa biasa saja, pipinya pun tak merasa panas. Apa mungkin bukan Mingrui yang dia suka?

"Y/n, bareng sama gue!" ucap seorang lelaki dengan suara beratnya. Lelaki itu melepaskan helm yang menempel di kepala y/n, setelah berhasil melepasnya dia melempar helm itu kearah Mingrui.

"Tapi Long, gue mau bareng Mingrui?" ucap y/n pada lelaki itu.

"No problem, gue duluan yah. Jagain y/n yah Long jangan sampe lecet!!" Mingrui kembali naik ke motornya, dan langsung melajukannya secepat kilat.

Y/n memandang sinis Xinlong yang tengah menyetir mobil, ya sekarang perempuan itu  berangkat sekolah bersama Xinlong.

"Loe kenapa sih malah narik gue ke sini, gue jadi gak enak sama Mingrui. Pasti Mingrui ngira gue cewek aneh, egois, gaje.. ini gara-gara loe yah." Y/n menggerutu tak jelas.

"Gue gak suka liat loe berdua sama Mingrui," ucap Xinlong datar.

Y/n tak menggubris ucapan Xinlong, dia masih mencerna maksud dari kata yang Xinlong ucapkan. Tapi dia teringat, jangan mudah baper. Ingatlah jika Xinlong selalu berkata bohong, ucapan manis mungkin hanya sebuah bualan yang indah.

"Loe cemburu?"




TBC

Hallo Boss
Voment yah
See you next time..

Only You || He XinlongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang