Happy reading...
Rasa benci pada He Xinlong kini telah meningkat, ingin rasanya mencabik-cabik wajah tampan seorang He Xinlong. Semua orang menatap y/n, mungkin mereka juga sadar jika pipi putihnya memerah dan matanya terlihat sembab.
"Loe kenapa?" tanya seorang lelaki berwajah imut.
"Gak papa"
"Loe masih marah sama gue? iya gue tau, loe gak suka jika gue masuk geng boy story."
"Udahlah, gak usah ngomongin soal itu lagi! itukan kemauan loe, gue gak berhak ngelarang loe. Gue kan bukan siapa-siapa loe!"
"Y/n, gue minta maaf! loe itu sahabat gue, loe juga udah kaya saudara gue!"
"Itu dulu Ming, sekarang berbeda!"
Mingrui, nama lelaki itu. sekarang dia hanya bisa menatap punggung sahabatnya yang perlahan menghilang dari pandanganya.
Dia tahu, meninggalkan sahabatnya demi geng itu adalah hal egois. Jika dia keluar dari geng itu, dia takut jika nanti dia disebut sebagai pecundang.
Boy story mungkin menurut sebagian orang itu hanyalah group sekumpulan lelaki berparas tampan bak pangeran. Namun hal itu berbeda dengan y/n, perempuan itu sering mendengar dan melihat jika boy story bukan group yang baik.
Setelah melihat langsung bahkan merasakan langsung jika dirinya ditampar oleh si tampan He Xinlong. Dia semakin yakin jika mereka bukanlah sekumpulan orang yang baik.
Mendengar sahabat dekatnya masuk boy story, itu membuatnya khawatir jika sahabatnya Mingrui akan seperti mereka. Bersikap kasar dan tidak peduli dengan orang lain.
Marah memang bukan hal yang tepat, namun dirinya sedang tidak semangat untuk berdebat panjang dengan si cerewet Gou Mingrui. Iya dia tahu jika dia berdebat dengan Mingrui hasilnya dia akan kalah.
***
Xinlong mengacak rambut frustasi, sebegitu sulitkah dia mendapatkan hati seorang perempuan yang dia suka?
Lelaki itu membanting kursi hingga kursi itu patah. Sahabatnya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, mereka tidak mengerti dengan tingkahnya.
"Long, loe mau ngancurin markas kita? liat loe membuat markas kita kaya kapal pecah!" celoteh Zihao tidak suka dengan tingkah Xinlong yang seperti ini.
"Udahlah Long, mungkin dia emang gak suka sama loe. Mending loe cari cewe lain aja! loe kan ganteng pasti banyak yang mau!" ucap si leader memberi saran untuk Xinlong yang sudah dia anggap seperti saudara.
"Gak, gue gak mau!" bantahnya.
Mereka mengangguk paham. Jika si keras kepala Xinlong tidak akan pernah mau menuruti perintah mereka. Terkadang mereka merasa kesal jika lelaki keras kepala itu tidak mau kalah.
"Lagian Xinlong ge aneh, kenapa malah nampar si y/n? lain kali gege harus kontrol emosi!"
Xinlong mengerti apa yang diucapkan Shuyang itu benar, dirinya terlalu emosi hingga tanpa sadar menampar y/n. Cemburu, mungkin itu yang dirasakan Xinlong saat itu. Melihat perempuan yang dia suka berduan dengan lelaki lain, bahkan lelaki itu sahabatnya.
"Long, gue itu gak suka sama si y/n! kejadian tadi di perpus hanyalah kebetulan. Gue gak bakal rebut y/n dari loe! lagian dia bukan tipe gue!" Zeyu menepuk bahu Xinlong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || He Xinlong
Fiksi PenggemarTentang rasa cinta yang terjebak dalam keegoisan, atau masalah dalam memendam perasaan. Tak ada yang tau bagaimana akhir dunia, dan begitu pula dengan takdir keduanya. Hanya Tuhan yang tahu itu, dan hanya Tuhan yang dapat mempersatukan mereka kelak...