Hihello guy's, baca truss voment yah!
Typo bertebaran..Happy reading!
Xinlong manahan tangan y/n dengan kasar, perempuan itu meringis kesakitan karena perbuatannya. Lily yang melihat itu tidak tahu harus berbuat apa, menolong y/n? Namun mata tajam Xinlong mengisyaratkan untuk pergi.
Y/n mencoba menepis tangan Xinlong yang mencengkramnya. Namun usahanya nihil tak membuahkan hasil. Xinlong semakin menguatkan cengkramannya.
"Anjerr sakit tolol!!" ucap y/n seraya memukul lengan Xinlong dengan tangan sebelahnya.
"Ikut gue!" Xinlong menarik tangan y/n, perempuan itu hanya bisa mengikutinya dengan perasaan kesal.
"Mau kemana gblk!!!" umpat y/n kesal.
Sampailah mereka disebuah taman dekat belakang sekolah, di sana tampak sepi hanya beberapa orang yang lalar-liwat untuk pergi membolos. Y/n menghela nafasnya, syukurlah dia bisa bernafas dengan lega karena tadi Xinlong menarik tangannya seraya berlari.
Lelaki itu terkekeh melihat perempuan di depannya marah padanya, ya sudah dikatakan bukan jika kisah cinta ini berbeda.
"Mau apa sih ngajak gue ke sini, mau nembak gue yah?" ucap y/n asal. Lelaki di depannya mengerutkan keningnya, aneh dengan ucapan perempuan tadi.
Tak
Satu jitakan mendarat di kening y/n, siapa yang menjitaknya? Ya siapa lagi jika bukan Xinlong, sekarang lelaki itu cengengesan melihat y/n meringis kesakitan.
"Sakit anjerrr!!!"
"Loe masih sadarkan? Gue takut loe kesambet setan sekolah ini, serem gue!!" Xinlong mengusap-usap lehernya seakan dia benar-benar merinding.
"Dasar penakut," umpat y/n.
"Gue gak takut ogeb, gue cuman ngeri kalo loe sampe kesambet setan, loe tau kan sekolah ini angker?" Xinlong menatapnya dengan sendu, y/n hanya memutar bola matanya sungguh tak peduli.
"Kagak tau, dan gak peduli!"
"Emang gue nyuruh loe peduli gitu?"
"BODO AMAT!!!!"
"Pulang sekolah ikut gue kuy, gak ada penolakan karena gue gak suka penolakan!!"
"Kagak mau, paling gue disuruh bersihin rumah loe kan, nehi Xinlong nehi!" jawab y/n menirukan film itu loh.
"Hilihhh..korban sinetron!" Xinlong terkekeh, "pokoknya gue tunggu loe di parkiran, atau kalo gak gue tunggu loe di depan kelas? Pilih mana?" lanjutnya.
"Gak usah tunggu depan kelas, nanti temen gue pada bilang yang engga-engga lagi!!"
"Baguslah," ucap lelaki itu yang langsung pergi dari taman meninggalkan y/n, "mau balik kelas kagak, bentar lagi masuk nih?"
"Ck..tungguin dong, loe malah nyelonong ae!"
Kesal sekali dia yang menariknya ke sini, dan sekarang dia yang meninggalkannya. Sungguh apa Xinlong itu dipenuhi dengan keanehan? Tak jarang dirinya dibuat kesal oleh lelaki itu, menyebalkan sekali. Namun jika jujur dia merasa senang ketika berasama lelaki itu.
***
Parkiran...
Lambaian tangan membuat pandangan y/n tertuju pada pemilik tangan itu, seorang lelaki tampan. He Xinlong memang tampan, perlahan y/n mengakui semua itu. Ya bagaimana lagi memang kenyataannya seperti itu.
"Ubab!!!" teriak lelaki itu.
Y/n menatap sinis Xinlong, dia berjalan mendekat kearah mobil lelaki itu. Tak seperti biasanya lelaki itu tersenyum, namun jika diperhatikan senyuman itu sangat indah dan dapat menenggelamkan siapapun yang melihatnya.
"Loe sakit Long?" tanya y/n.
"Kagak, cia yang khawatirin gue," ledek Xinlong.
"Hilih..gak yah!!" elak perempuan itu, sambil menutupi semburat merah muda di pipinya.
"Ehh loe kali yang sakit, itu kenapa pipi loe merah gitu?" Xinlong menyentuh pipi y/n dengan kedua tangannya. Sontak mata perempuan itu metolot, dan langsung menepis tangan Xinlong.
"Anjerr gak usah pengang gblk!!"
"Cih..jan geer yah, gue takut kalo loe sakit sekarangkan banyak virus!" cetus Xinlong.
Perempuan itu hanya terdiam, malas jika harus berdebat dengan Xinlong. Lelaki di depannya tersenyum tipis, entahlah sekarang dia hanya ingin terus tersenyum melihat y/n.
"Gak waras nih orang, mau pergi gak nih? Loe malah senyum-senyum gak jelas!" cetus y/n.
"Loe cantik!" ucap Xinlong, "tapi boong, awokawok!!" lelaki itu langsung membuka pintu mobil kemudian masuk ke dalam.
Y/n mengerucutkan bibirnya, seraya memutar bola matanya dengan malas. Dia masuk ke dalam mobil menatap kearah Xinlong dengan penuh amarah. Lelaki itu hanya terkekeh kecil, dan mulai melajukan mobil lamborghini merah miliknya.
Tak ada obrolan disepanjang perjalanan, perempuan itu menyibukan diri dengan memainkan ponselnya. Sedangkan Xinlong, dia fokus dengan jalanan. Walaupun beberapa kali dia mencuri pandangan pada y/n.
"Kenapa Xinlong liatin gue terus, ahh perasaan gue doang kali, lupakan!" batin y/n.
Sampailah mereka disebuah mansion mewah, yang perempuan itu yakini jika mansion itu milik Xinlong. Y/n turun dari mobil lamborghini merah itu, tanpa disuruh Xinlong. Perasaan aneh mulai muncul, jangan bilang jika lelaki itu menyuruhkan membersihkan mansion sebesar itu?
"Ini rumah nenek gue," ucap singkat Xinlong.
"Terus hubungannya sama gue apa? Ngapain sih ngajak gue ke sini, gak mau ahh pengen pulang!" y/n sudah berniat akan masuk lagi ke dalam mobil, namun sebuah tangan mencekalnya.
"Kuy masuk!"
"Bngst loe, gak mau gue! Gue mau pulang, nanti emak gue nyariin gimana?" ucap y/n memelas. Xinlong menatapnya dengan sinis, tak peduli dan langsung menariknya masuk ke dalam mansion itu.
Tbc
Maap nih baru up
Otak author tuh lagi mentok banget, terus lagi gak mood buat nulis...
Maap yah gess
Kalo ada waktu pasti up cepet, yee
Di VOTE dong, biar SEMANGAT aku nyahh...awokawok maksa
Ehh btw cerita ini udah 2k maacih yahh
Yang udah setia baca truss kasih voment..
Author love kalianbabay ILY3000
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || He Xinlong
FanfictionTentang rasa cinta yang terjebak dalam keegoisan, atau masalah dalam memendam perasaan. Tak ada yang tau bagaimana akhir dunia, dan begitu pula dengan takdir keduanya. Hanya Tuhan yang tahu itu, dan hanya Tuhan yang dapat mempersatukan mereka kelak...