maaf typo..
Votenya jan lupa!Happy reading!
Sungguh y/n sangat kesal dengan lelaki itu, entahlah dia tak mau lagi memikirkan hal itu. Memikirkannya membuat perempuan itu seakan terbangun dari mimpi buruk.
Istirahat ini sengaja y/n bersembunyi di dalam kelas, dia membawa bekal makan dari rumah, supaya dia tak perlu pergi ke kantin. Walaupun tadi Lily dan Jessica memaksanya pergi ke kantin, namun y/n bersih keras menolaknya. Karena dia sedang menghindari lelaki bernama He Xinlong.
Di dalam kelas hanya tersisa dirinya, sambil membuka bekalnya dan langsung melahapnya. Ketika sedang asyik melahap bekalnya, seseorang menggebrak meja guru dengan sangat keras. Membuat y/n terkejut tersedak makanannya.
Uhuk uhuk
Y/n memukuli dadanya sendiri, dan sang penggebrak meja hanya cengengesan tanpa rasa bersalah sedikitpun. Setelah meneguk air, perempuan itu dapat bernafas dengan lega. Rasa kesalnya sudah mencapai batas, dengan langkahnya lebar dia mendekat kearah si penggebrak meja, dan langsung menginjak kakinya dengan sangat keras.
Si penggebrak meja meringis kesakitan, bagaimanapun perempuan itu menginjaknya sekuat tenanga. Dia dapat merasakan jika kakinya terasa berdenyut. Dia tak membalas perbuatan perempuan itu, jika membalas dia takut dikatai 'pengecut beraninya sama perempuan!'
"Loe mau gue mati keselek?" sinis y/n.
"Loe kale yang mau buat gue mati diinjek?" lelaki itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Terus emang gue peduli gitu, kagak yee. Loe pergi deh dari kelas gue, loe kan punya kelas sendiri!" titah y/n.
"Kalo gue gak boleh di sini, mening kuy ngantin, gue pengen makan bakso nih," lelaki itu menarik tangan y/n. Namun perempuan itu berusaha kembali ke kursinya.
"Gak mau ogeb, gue bawa bekel-ehh anjerr si kingkong!" perempuan itu pasrah ikut dengan Xinlong, karena lelaki itu menariknya dengan keras.
***
Sekumpulan cogan sedang berkumpul di kantin, jam istirahat menjadi jam terindah bagi para cogan ini. Bagaimana tidak mereka dapat bersantai sambil menikmati makanan di kantin. Atau bahkan mereka dapat melihat para cecans lewat, dan sesekali mereka menyapanya.
Sekarang mereka sedang sibuk dengan makanan masing-masing, si leader mulai mencari topik bahan perghibahan. Matanya langusung berbinar seakan keluar cahaya, dia teringat berita yang cukup menarik untuk jadi bahan perghibahan.
"Ehh kalean pada tau kagak, kemaren si panjang bawa si y/n ke rumah nenek!" ucap si leader yang memulai perghibahan.
"What, ge jangan sampe loe keduluan kawin!" ucap Shuyang ngasal.
"Pantesan emak si y/n kemarin nyariin ke rumah gue, gue dikira nyembunyiin tuh bocah. Untung pas emaknya mau geledah rumah gue, tuh bocah dah nolol duluan!" jelas Zeyu dengan serius. Para cogan itu, hanya mengangguk paham apa yang Zeyu katakan.
"Astaga jangan-jangan mereka udah nganu!" pikiran ngeres Zihao mulai muncul.
"Apaan sih anjerr ini ngomonginnya jadi kemana!" celetuk Mingrui.
"Jan ambigu!!!" Zihao nyolot, "maksud nganu itu bukan ke sana, ihh otak kalean ngeres, bersihin dulu sana!" lanjutnya.
"Elahh kagaklah, si panjang cuman ngenalin doang ke nenek, tapi btw yah kemana tuh si panjang?" ucap Hanyu dengan mulut penuh gorengan.
"Mene ketehe," ucap bareng para cogan.
"Si y/n juga kagak ada, tapi temennya si y/n lagi bareng Jessy, jan bilang mereka lagi berduaan!" Zihao mulai lagi.
"Tadi y/n bilang mau makan di kelas, dia bawa bekal dari rumah!" Mingrui berusaha menjelaskan.
"Ciaa Mingrui cimbiri!!" Zeyu dan Shuyang cekikikan gak jelas.
"Hilihh..kagak anjerr!!!" Mingrui ngegas.
"Kalo kagak, gak usah ngegas dong!" ucap Zihao sambil nyomot gorengan.
"Ehh gblk itu si panjang!!!" Hanyu nunjuk dua orang yang lagi jalan ke kantin.
***
Disepanjang perjalanan menuju kantin, tangan Xinlong tak henti menggenggamnya. Namun ini terasa aneh, jika biasanya dia menolak semua itu. Tapi, sekarang dia mulai bisa menerimanya seakan dia sudah terlanjur nyaman dengan semua itu.
Jantung y/n seakan dipompa dua kali lebih cepat, dan tiba-tiba pipinya terasa sangat panas. Ini tak boleh terjadi, dan tak akan pernah terjadi.
Dia tak boleh menyukai Xinlong, dan dia tak seharusnya boleh menyukai lelaki itu.
"Woi loe ngelamun?" tanya Xinlong yang langsung menghentikan langkahnya.
Perempuan itu terdiam, sedetik kemudian dia mendonggakkan kepalanya kearah Xinlong. Dua pasang mata itu bertemu, saling bertatapan dan mulai tenggelam dalam pikiran masing-masing.
"Ya ampun gue kenapa sih, gak mungkinkan kalo gue suka sama tuh human, gak, gak, gue gak suka, gak suka!!!" batin y/n.
"Loe tuh cantik y/n, cuman sipat loe aja ngeselin, tapi gue suka itu, anehkan. Gue akan berusaha ngebuat loe jatuh cinta sama gue!" tutur Xinlong dalam hati.
Genggaman tangan ini tak lepas hingga mereka sampai di kantin, semua pasang mata menatap mereka dengan penuh curiga. Bahkan sekumpulan cogan yang sedang fokus menghibahkan Xinlong dan y/n, mereka langsung terlonjak kaget mendengar teriakan Hanyu.
"EHH GBLK ITU SI PANJANG!!!" teriak Hanyu.
"Anjerr kaget gue!!!" Zihao mengelus dadanya.
"Tau nih ge, untung gue gak punya penyakit jantung," celetuk Shuyang.
"Gue jadi degdegan nih ke temu doi," Zeyu terkekeh sendiri.
"Hilih..bicit Zey," ucap Mingrui dengan tatapan sinisnya.
"Hehe, dah jan ributin Hanyu yang gans ini, silahkan mengantri untuk yang pingin foto bareng!" ucap si leader. Para cogan itu langsung memberikan tatapan tajam kearah leader itu.
Xinlong menarik tangan y/n untuk ikut berkumpul di meja para cogan. "Loe loe pada ngapain di sini, nungguin Xinlong gans yee?" ucap Xinlong dengan percaya diri.
"Emang ganteng-ganteng ogeb, kita di kantin ya mau nyucilah, suka gak jelas loe mah Long!" ujar Zeyu yang langsung ditatap sinis teman-temannya.
"Ini yang bego siapa sih?" batin y/n.
Tbc
Sorry isinya gaje,
sorry kalo banyak typo
VOMENT dong!
Jangan jadi SIDERS =_=
Btw hbd Hanyu ge:*
Bay jumpa nanti yah!

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || He Xinlong
FanfictionTentang rasa cinta yang terjebak dalam keegoisan, atau masalah dalam memendam perasaan. Tak ada yang tau bagaimana akhir dunia, dan begitu pula dengan takdir keduanya. Hanya Tuhan yang tahu itu, dan hanya Tuhan yang dapat mempersatukan mereka kelak...