Hey Kau!

1.9K 98 3
                                    

Pemeriksaan rumah itu selesai, didalam juga tidak ada seekor anjing atau apapun. Orang-orang yang baru saja keluar rumah itu penuh dengan tanda tanya.

"Ternyata tidak ada apa-apa didalam"

"Iya.. Lalu gonggongan anjing yg terdengar keras semalam dari mana yaa?"

"Gatau juga tuh"

"Nah.. Bapa bapa terimakasih sudah membantu pengecekan terhadap rumah ini, tapi sepertinya tak ada hal aneh apapun ya didalam sana. Jadi mulai malam ini saya harap ronda dapat terlaksana kembali" jelas pa rt, semuanya hanya mengangguk.

"Ayo kita pulang" ajakku sambil berjalan terlebih dahulu.

"Hey zila.. Mengapa terburu-buru?" tanya hafizh

Aku tidak menjawabnya, aku terus saja berjalan di depan mereka.

"Aku akan memberi tahumu hafizh" ucap ranu seraya memegang bahu hafizh.

"Bubu.. Temani zila, dan cobalah membuatnya tenang" ucap hafizh

"Baiklah.. Aku duluan"

"Ada apa zila?" tanya bubu lembut

"Bubu.. Aku ingin segera pulang" ucapku dengan nada sedikit bergetar.

"Baiklah zila, ayo" aku dan bubu segera pulang kerumah dengan berjalan cepat.

"Umii.. Zila pulang" sapaku saat hendak masuk kedalam rumah.

Aku langsung saja bergegas ke kamarku. Bubu pun terus mengikuti dibelakangku. Aku langsung merebahkan diri pada tempat tidur, bubu terlihat duduk disampingku.

"Zila.. Ceritakanlah padaku, ada apa?" tanya bubu, yang sepertinya sangat ingin mengetahui apa yang sedang aku rasakan.

"Bubu.. Apa kau tahu kabar ake saat ini?" tanyaku, bubu hanya menggeleng.

"Aku akan menjelaskan apa yang saat ini aku rasakan padamu dan juga ake" jelasku.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Sayang.." sapa umi.

"Umii.. Apa abi sudah pulang?" tanyaku

"Sebentar lagi sayang.. Apa kau lapar?" aku hanya menggeleng.

"Abi pergi kemana umi?" tanyaku lagi

"Sedang ke supermarket sebentar.. Kau baik baik saja sayang?" tanya umi sambil memegang keningku, memastikan bahwa aku tidak sedang sakit.

"Aku baik umi" jawabku singkat.

"Baiklah, umi akan kembali ke dapur. Bila ada apa-apa panggil umi yaa" ucap umi sambil mencium keningku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil terparkir digarasi.

"Bubu.. Apa itu abii?" tanyaku, sambil melihat keluar jendela bubu hanya mengangguk dan tersenyum.

"Zilaa sayaang.. Abii bawakan sesuatu, kemarilah" teriak abi dari lantai bawah.

"Ayo bubu" ucapku sedikit bersemangat karna sepertinya abii akan mrmberiku sesuatu.
Sesampainya dilantai bawah..

"Abi bawa apa?" tanyaku penasaran.

"Abii bawakan cokelat kesukaan mu sayang. Inii dia" ucap abi sambil memberikan cokelat kesukaanku.

"Waahh terimakasih abii" ucapku senang. Abi mengangguk dan mencium keningku.

"Abiii..." panggilku dengan wajah agak murung.

"Ada apa sayang?"

"Bisakah abii menelfon ake untuk segera bertemu denganku?" tanyaku

"Nah.. Kebetulan sekali ake sedang berada dijalan untuk menuju kemari" jawab abii

Teman Tak Kasat Mata.          ( T A M A T )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang