Rumah Baru (part 2)

3.8K 155 0
                                    

bubu yg tadinya terlihat seperti khawatir seketika berubah seperti kesal, lalu dia berlalu begitu saja kedalam gudang meninggalkanku.

Sempat sedih karna ditinggal sendirian oleh bubu.. tapi tiba tiba bell rumahku berbunyi, terdengar suara yang tak asing lagi bagiku, oh itu abi yang baru pulang kerja.

Aku menghiraukan semuanya aku hanya ingin mengerti ada apa dengan bubu?

"Buu" panggilku.

dia hanya berhenti sejenak tanpa melihatku dan berlalu pergi. Tiba tiba abi menghampiriku

"zilaa" aku melihat abi dan tersenyum.

lalu abi langsung menggendongku dengan bahagia dan akupun tertawa bahagia saat itu. Tanpa kusadari bubu sedari tadi melihatku yang begitu bahagia bersama abi.

Bubu hanya tersenyum kecil lalu kembali tertunduk dipojokan tembok.

"Uuhhh bentar ya Sayang abi mau mandi dulu" ucap abi sambil berlalu ke kamarnya.

Aku coba menghampiri bubu tapi bubu seperti
menghindar dan dia tiba tiba membelakangi ku.

"buu" ucapku.

bubu kembali berbalik dia tepat dihadapan ku
dan bubu melambaikan tangan kepadaku seperti tanda perpisahan.

Dan akhirnya bubu berlalu pergi aku tak tahu dia hendak pergi kemana, pikirku saat itu hanyalah bila bubu pergi lalu siapa yg akan bermain denganku selagi ayah pergi bekerja?

Aku merasa bersedih bubu begitu saja meninggalkanku, aku yg saat itu melihat jelas lambaian tangan kanan nya tak sanggup menahan kesedihan dan akupun menangis sambil memanggil abi. Terdengar abi seperti bergegas mendatangiku yg tiba tiba menangis

"ehh kenapa sayang? Ko nangis sih?" Tanya abi

"abi zila digendong abi kan?" Tanya umi terdengar dari lantai bawah

"iyaa umi".

"Ush ushh ushh Kenapa sayang? Uhh jangan sedih gitu doong" ucap abi sambil berusaha
menenangkan ku.

menuju maghrib akhirnya om dan tanteku pulang, lalu umi menghampiriku ke lantai
atas

"Abii zila kenapa?"

"Abi juga tidak tau umi abi tinggal mandi ehh pas abi beres zila udh nangis"

"eum zila ngantuk kali abi" ucap umi yg tidak tau bahwa satu satunya temanku baru saja pergi. Tapi karna sudah lelah menangis akhirnya aku tertidur juga.

Pagi harinya aku menangis kembali karna bubu yg biasanya duduk dikursi samping tempat tidurku kini tak ada.

Tangis ku terdengar oleh umi dan abi yg
sedang menikmati pagi dihalaman belakang, seketika abi seperti berlari menaiki tangga. Ketika melihatku yg sedang menangis abi langsung menggendongku dan membawaku keluar kamar. lalu umi datang dan langsung bertanya

"abi zila dari kemarin nangis terus knapa sih?"

Abi tak menjawab dan langsung memberikanku pada umi.

"Loh abi mau kemana?" Tambah umi

"abi mau telfn ayah, sebentar ya" ucap abi sambil tergesa gesa menuju kamarnya.

Siang menuju sore, terdengar suara klakson mobil didepan rumahku

"ahh itu pasti ayah, abi akan bukakan pintu" ucap abi sambil menuruni tangga.

Beberapa saat kemudian ake dan juga nene menemui ku.

"Tolong tinggalkan ake dengan zila diatas ya"

semua mengangguk dan berlalu pergi. Aku yg saat itu masih menangis seketika terdiam di pelukan ake

"cucu ake kenapa sih?" Tanya ake sambil mengusap air mataku dan membawaku keluar kamar.

"bubu" ucapku sambil menunjuk kearah gudang tempat bubu tinggal.

"bubu?"

"zidan.. kemarilah" ucap ake memanggil abi yg sedang ada dilantai bawah.

"Iya ayah"

"tolong bukakan ruangan ini"

"ini hanya gudang ayah, tempat alat alat lama"

"buka saja".

Lalu abi membukakan pintu gudang, aku menatap sekitar tapi tak ada tanda tanda bubu dan saat itu juga aku kembali menangis sambil menyebut nama bubu.

"Eumm ake mengerti sayaang dia hanya pergi sebentar"

abi seperti keheranan, lalu tak sengaja ake menginjak lantai kayu yg berdecit, tempatku bermain dengan bubu

"bubuuu kaaa keee"

"eumm iya iyaa sayaang besok mungkin dia pulang"ucap ake

"kenapa ayah?"

"Bubu pergi meninggalkan anakmu zidan, dia juga sedih, karna teman satu satu nya pergi begitu saja"

"zilaa bubu besok pulang ko, udah skarang jangan nangis lagi yaa" tambah ake

ayah bagaimana kalo ayah dan ibu malam ini menginap dirumah kami? Sambil menemani zila ayah? Bagaimana?"

Ake hanya tersenyum dan mengangguk. Sore harinya saat senja membawa kesejukan datang, rasa lelah datang menghampiriku yg telah menangis seharian.

Saat abi dan ake sedang minun teh dan sekedar mengobrol saat itu juga aku tidur dipangkuan ake. Lalu aku dipindahkan ke kamarku.

Sementara ituu...

Teman Tak Kasat Mata.          ( T A M A T )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang