Barbara

1.9K 96 0
                                    


"Hallo" sapanya, sambil melemparkan senyuman dibibirnya.

"Haii barbara" sapaku.

"Bisakah kita berbincang sebentar?" tanyaku.

"Ow aku tak punya banyak waktu" ucapnya.

"Barbara, aku tahu dahulu kau adalah manusia baik hati, manusia yang sangat cantik, dan manusia yang sangat penyayang. Setiap wanita pasti seperti itu. Tidak kecuali kau. Kau terlihat begitu sangat cantik dan baik, dikala senyuman itu terpancar dari bibirmu"

Pandangan barbara kini tertunduk. Ada kisah yg ingin diceritakannya padaku.

"Aku tak tahu. Apa dulu kau juga mempunyai teman sepertiku atau tidak, yang jelas mempunyai seorang teman adalah hal yang membuat kita bahagia bukan?" Ucapku

Barbara kini menangis tapi yg terlihat hanya tetesan air matanya yang membasahi gaun pengantin yg dipakainya itu.

"Barbara. Kau bisa bercerita padaku" ucapku.

"Zila. Aku juga dulu mempunyai teman seperti kalian. Aku juga bisa melihat mereka yang tak kasat mata. Namanya Angel. Dia hantu kecil yang sangat cantik, aku juga mempunyai sepupu perempuan, namanya Rebecca. Aku meanggilnya Becca. Dia juga sama sepertiku bisa melihat yang tak kasat mata. Tapi teman nya becca bukan hantu baik. Mereka sangat jahil bahkan bisa saja mencelakakan. Pernah suatu hari sewaktu aku sedang asyik bermain bersama Angel, tiba tiba Bacca datang dan merusak mainan kami. Angel memang hantu yang baik. Dia selalu menahanku agar tidak bertengkar dengan Becca. Kau tahu zila. Becca selalu merebut apa yang menjadi milikku. Saat kami masih kecil Becca sering merebut mainanku, dia juga sering menginginkan pakaianku, bila aku tak memberikannya ibu Becca selalu marah padaku. Dan saat ibuku meninggal dunia. Aku hidup dengan tante dan om ku, ya, ibu dan ayahnya Becca. Aku jarang bertemu dengan ayah, karna ayah sibuk berbisnis kesana kemari. Saat umurku menginjak 20 tahun dan tepat dihari ulangtahunku ayah membawa rekan bisnisnya. Ternyata rekan bisnis ayah itu membawa anaknya yang juga sebaya denganku. Dia tampan juga manis. Setelah kutahu namanya adalah Joey. Seminggu setelah bertemu kami berpacaran. Dan tepat diumurku yang ke 21 tahun dia memberikan hadiah yang berisi sepasang cincin berlian yang indah. Seperti biasa sepulang jalan jalan aku selalu diantar joey hingga kedepan rumahku. Saat Joey berlalu pergi, Becca melihatku yang sedang kegirangan karna melihat lambaian tangan joey dengan wajah genit yang menggodaku. Setelah aku masuk kerumah. Becca menahanku dan mendorongku keluar pintu dan bertanya 

"apa yang kau dapat dari joey?" Aku hanya menggeleng kepala dan berusaha masuk kedalam rumah. 

"Tidak, kau tidak boleh masuk sampai kau memberitahuku apa yang kau dapat dari joey tadi" dia membentakku sambil menutup pintu dengan keras dihadapanku.

"Apa Rebecca sejahat itu padamu? Bukankah dia tinggal dirumahmu?" Tanya hafizh

"Yaa. Dia sangat jahat hafizh, setelah ibuku meninggal dan ayah semakin sibuk berbisnis, keluarga Rebecca sering memperlakukanku seperti inlander" ucapnya.

"Inlander itu apa?" Tanya zila

"Inlander adalah sebutan untuk orang orang pribumi yang menjadi pembantu dirumah besar kami" jelas barbara.

"Berarti kau disamakan dengan pembantu walaupun dirumahmu sendiri" ucap hafizh.

"Iya. Terkadang bila ayahku datang aku diperintah mereka untuk segera memakai baju yang terlihat bagus seperti para bangsawan lainnya. Padahal kehidupanku sebenarnya jauh lebih buruk dari itu. Bila ayah menginap untuk beberapa hari. Rasanya aku sangat senang. Karna itulah kehidupan yang seharusnya aku terima. Ayah sering mengajakku untuk berkuda, berkeliling kota, berbelanja dan lain lain. Ayah selalu tahu apa yang membuat aku bahagia. Setiap kita berbelanja ayah juga tak lupa untuk membelikan keluarga becca banyak barang. Seperti pakaian, perhiasan, barang barang mewah dan masih banyak lagi. Aku diajarkan oleh ayah agar selalu memberi, agar selalu berbaik hati pada oranglain. Tapi seperti biasa, setelah ayah pergi untuk berbisnis kembali. Rebecca mulai menguasai semua barang barangku lagi. Dan aku kembali menjadi inlander, bergaul dengan orang orang pribumi, melayani keluarga Rebecca terutama nona Becca"

Teman Tak Kasat Mata.          ( T A M A T )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang