SEBUAH ISI HATI

69 28 4
                                    


Mengalir

Siapa yang sadari? Ketika waktu maju, dan terus bergesekan tanpa saling sapa. Mungkin dia lupa, mungkin dia ragu, dan mungkin dia jiji. Sebegitu negatif thinking nya diriku, menyangka yang tidak tidak. Mungkin benar.. dia telah lupa.

Bodohnya diriku, kenapa tidak mundur saja? Kalimat itu selalu saja menghantui dan bisiknya seakan-akan menyuruh untuk menyerah saja. Tidak!! hardiku, ketika kalimat itu bermain-main di kepalaku. Serumit ini rasanya jatuh cinta lagi, ntah.. kepada orang yang salah atau yang benar kali ini, tapi kita tidak tau kadar kesempurnaan seseorang. Yang ada kita harus saling menyempurnakan satu sama lain. Bukankah begitu?

Aku tak tau bagaimana kedepannya nanti, namun aku tau hal-hal yang paling menyakitkan akan berdatangan. Itulah resiko saya, karena saya berani-beraninya jatuh cinta kepada pasangan orang lain. Banyak lelaki di dunia ini, namun aku tak tau juga, kenapa hati ini memilih dirimu. Ayo jelaskan kenapa!?

Tapi kalau boleh, apakah aku diizinkan untuk diam-diam memiliki rasa pada mu? Atau diam-diam memperhatikan mu? Tapi sayangnya aku sudah lancang melakukan semua itu, tanpa izin darimu. Jadi bagaimana, apakah diperbolehkan?

Disini aku tersenyum melihat mu senyum, dan aku pun tertawa jika kau tertawa. Mungkin aku sedikit gila, berharap suatu saat nanti aku lah penyebab dibalik semua senyum dan tawamu. Gila rupanya diri ini, saatnya menertawakan diri sendiri.

Tapi maaf, jika ku bersedih melihat mu dengannya. Mendengar bahwa kau telah memilih nya untuk menjadi kekasih mu. Bukan salah mu, kamu tidak tau apa-apa, tapi akhirnya aku yang mengapa-ngapa. Tertawa ku keras sangat menggelegar di tengah keheningan, ketika ku tau di suatu saat nanti akan ada yang terbuang. Ntah dia atau aku, Sepertinya aku.



Jika benar, tidak mengapa..

Jangan tanyakan, jika aku menangis.

Tidak akan sesakit ini, jika ku hanya main-main denganmu.

Paham?

-2018-

PRASAJA  ( SLOW UPDATE✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang