ESOK DAN HARI INI

59 24 2
                                    

Malas

Udara dingin telah memeluk erat sang malam, dan pagi telah nampak berseri, menebar kehangatan dirinya di muka bumi. Tak lupa, senyum yang kian melebar ku suguhkan untuk pagi ini. Mungkin agak berbeda dengan sebelum-sebelumnya, yang selalu murung dan merenung kini akan ceria kembali, kenapa? Karena tak tau hehe, ada hal yang membuat ku senang, sampai sulit untuk dijelaskan.

Senang, gembira, kalau terlalu bahagia pasti ujung-ujungnya menangis. Jujur sangat bosan sekali mendengar kata itu, terkesan lemah; Bening, yaa itu aku. Terkadang seseorang yang tidak mampu lagi berkata-kata, dan bahkan tidak mampu lagi berbuat apa-apa, pasti akan berujung dengan air mata. Mungkin setiap tetesannya mengandung makna sebuah kalimat, dan setiap kedipan matanya mengandung jeda atau spasi.

Duduk dengan sikap yang sangat formal membuat ku tersiksa rupanya, mending frontal. Seperti kaki kiri yang diangkat, terus dilipat dan ditindih oleh kaki kanan. Itukan nikmat.

Tak lama kemudian, jam pelajaran pertama pun telah beres. Dilanjut dengan jam rehat, selama 15 menit, yaa sebenarnya itu formalitas. Kami masuk ketika ada guru yang mau ngajar saja. Selebihnya yaaa, bodo amat.

Waktu istirahat kuhabiskan untuk memandangi langit cerah, dan selebihnya aku selalu memikirkan apa saja yang telah ku perbuat hari ini? Apakah aku telah banyak melakukan banyak hal yang merugikan orang lain? Dan yang terakhir, maaf sebelumnya, kalau aku selalu berharap tentang dirimu.

Ku lihat story Whatsaap, tak ada yang asik. Selain itu aku mengambil headset yang ada disaku rok ku, dan ku benamkan ke dalam dua telingaku, aku pun mengangguk-angguk. Tidak lama kemudian aku tersadar bahwa aku belum mencolok kabel headset ini ke lubang ponsel ku, halahh dasar payah! Setelah itu aku betulkan semua dan sekarang baru sungguhan.

Awan tebal berwarna kekuningan telah melahap habis birunya langit siang, itu pertanda jam pulang telah tiba, ehh.. maksudnya jam senja mulai menggerayangi suasana. Ku kemasi buku dan pulpen ke dalam tas, kebetulan ini hari Kamis waktunya kabur, mengendap-endap dan akhirnya lolos tidak melaksanakan piket kelas hiuhh. Naik angkot telah ku duduki santai tanpa batas, rupanya aku lupa kan hari ini kumpulan Osis. Lah biarlah, maafkan aku kawan, nampaknya aku tidak bersemangat untuk mendekapi meja rapat, yang kian renggang.

Sejak dia tidak ada, aku menjadi malas untuk memasuki kawasan sang pelopor sekolah, entah! jangan tanyakan lagi, sungguh aku sangat malas. Mungkin aku akan lebih lama tidak bertemu dengan dia, karena setelah dia usai, aku pun berangkat prakerin hmm. Rupanya, waktu telah bermain-main denganku.




Kini hari mulai nampak redup,

Mulai banyak alasan untuk bermalas-malasan,

Bukan siapanya, hanya sebatas teman,

Tapi bisa-bisanya mempengaruhi pola makan,

Rindu yang sangat bodoh,

Telah datang dengan tanpa permisi,

Apakah ada yang sama?

-2018-

PRASAJA  ( SLOW UPDATE✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang