Please keep me alive with your voment...
.
.
.
Namjoon menghentikan langkah kakinya ketika para wartawan mengerumuninya di depan pintu keluar. Tentu saja, berita tentang mayat yang ditemukan di rumah salah seorang jaksa menyebar dengan cepat seperti api. Ditambah lagi, dengan kaburnya si penjagal Oh Sehun dari Camp 14.
"Tidak ada komentar!" Bentak Namjoon ketika dia berjalan melewati kerumunan itu. Sebenarnya saat itu, dia bisa saja memanfaatkan situasi dan menggunakan para wartawan itu untuk mencari keuntungan.
Tapi, Namjoon sama sekali tidak tertarik.
Fokusnya untuk saat ini adalah dia ingin sampai ke rumah Seokjin dengan cepat. Untuk memeriksa semua area tersebut dan menemukan bajingan bernama Oh Sehun.
Namjoon masuk ke dalam SUV yang telah menunggunya di parkiran. Lima detik kemudian, dia bergegas pergi dari kantor polisi dan menuju ke tempat kejadian perkara.
Ketika dia tiba di rumah Seokjin, dia tidak terkejut saat melihat ada lebih banyak wartawan yang menunggu di sana. Para burung pemakan bangkai itu berdiri di belakang garis kuning pita polisi.
"Bicaralah dengan para petugas TKP," Namjoon memerintahkan Jungkook yang baru saja tiba dengan menggunakan mobil lain. Jungkook adalah agen baru di divisinya. Pemuda itu baru saja bergabung beberapa bulan lalu. Ini adalah kasus pertama bagi pemuda itu, dan Namjoon bisa melihat ketegangan juga rasa gugup yang menghiasi ekspresi wajah Jungkook.
Tetapi untuk saat ini, mereka tidak punya waktu untuk rasa takut.
Sementara itu, Taehyung mengekor di belakang Jungkook. Taehyung adalah agen senior yang ahli dalam teknologi. Taehyung adalah tipikal yang tidak banyak bicara, tetapi pemuda itu adalah salah satu rekan terbaik yang Namjoon miliki selama mereka menangani berbagai macam kasus di lapangan. Mereka saling mengandalkan.
Dengan hati-hati, Namjoon berjalan melewati pita polisi. Dia menunjukkan ID Card nya sehingga dia bisa mendapatkan akses masuk ke dalam rumah Seokjin dengan mudah. Dia akan bertanggung jawab penuh atas kasus ini. Dia tidak akan membiarkan para polisi ataupun detektif itu menghalanginya.
Dia akan memastikan si penjagal Sehun kembali ke dalam penjara dan ketika dia melakukannya, dia akan memastikan Sehun tidak akan bisa melarikan diri lagi.
Dia akan membuat pembunuh itu dijatuhi hukuman mati. Bukan lagi sekadar kurungan seumur hidup.
Polisi tampak berkeliaran di sekitar halaman rumah Seokjin, begitu pula dengan detektif. Kapten Kepolisian Divisi Pembunuhan pun juga ada di sana. Namjoon langsung mengenalinya―Amber Liu. Mereka telah bekerja sama untuk menangkap Oh Sehun beberapa tahun lalu.
Amber menyeringai ketika dia berjalan mendekati Namjoon, "Sudah sangat lama aku tidak melihatmu." Mereka berjabat tangan., "Aku tahu mereka akan mengirimmu ke sini untuk menangani kasus ini. Kau yang terbaik."
Namjoon mendengus, "Belum cukup baik." Karena, jika ya, Sehun seharusnya sudah dijatuhi hukuman mati. Namjoon merasa bahwa dia belum cukup bekerja keras untuk menangani kasus ini.
"Jangan merasa kecewa. Ayo, aku akan menunjukkan di mana mereka menemukan mayat Krystal."
Namjoon hanya diam ketika dia melangkah mengikuti Amber. Dia tidak memberi tahu wanita itu bahwa dia sudah tahu persis di mana kamar tidur Seokjin berada. Tidak banyak orang yang tahu tentang hubungan mereka. Seokjin sangat pandai menyimpan rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Primal Fear | NamJin ✓
Mystery / Thriller[Cover art by: @nadisong] "Selamat menikmati ketakutanmu." - xxx