Sneak Peek Part 2

3.6K 540 100
                                    

Ada informasi di akhir cerita, jangan lupa di baca~

.

.

.

Shim Changmin sama sekali tidak memerhatikan persidangan yang dihadirkan di hadapannya. Saksi itu sedang bersaksi, terus-menerus mengatakan alibi yang mungkin hanyalah omong kosong belaka. Tapi yang bisa dia pikirkan adalah─

Kim Seokjin berhasil melarikan diri dari si penjagal Oh Sehun.

Changmin terbangun pagi ini dan menemukan berita itu menjadi headline utama. Dan kemudian, para wartawan berita lokal terlalu semangat untuk mengaitkan berita itu dengannya.

Jaksa Wilayah itu menjadi topik hangat pagi ini karena dia berhasil bertahan hidup dari si penjagal. Changmin merasa bahwa ini sangat tidak adil. Rasanya sangat tidak adil ketika Seokjin bisa selamat, sementara Krystal tidak.

"Yang Mulia?" Pengacara pembela berdeham. "Aku merasa keberatan."

Sial.

Changmin bahkan tidak tahu apa alasan yang membuat pengacara itu keberatan. Dia mengetuk palu. "Persidangan ini ditutup hingga pukul sembilan pagi esok hari."

Rahang pengacara pembela itu tampak ingin jatuh, "Tapi Yang Mulia─"

Changmin tidak peduli. Dia menjauh dari kursinya dan bergegas menuju pintu.

Polisi mengatakan mereka akan melindungi Seokjin. Tapi, mereka semua lengah dan Seokjin hampir saja mati.

Lalu, apa yang akan terjadi padaku?

Dia menyibak jubah hakimnya. Dia tidak akan hanya duduk di sana dan menunggu si penjagal membunuhnya. Krystal sudah mati. Dan dia tidak ingin mati juga.

Jika si penjagal itu berpikir untuk membunuhnya, maka si brengsek itu harus berpikir ulang.

Dia berada di kantor yang berbeda hari ini─kantor kosong yang pernah dipakai hakim terdahulu yang telah pensiun sejak enam tahun lalu. Polisi mengatakan kepadanya bahwa kantor miliknya masih dalam pemeriksaan.

Jadi, untuk sementara waktu, dia akan menggunakan kantor ini.

Changmin membuka laci meja. Ada sebuah pistol yang dia simpan di dalam sana. Sebagai seorang hakim, sangat mudah baginya untuk mendapatkan senjata di gedung pengadilan.

Dia menyelipkan pistol itu ke dalam pinggang celananya. Dia telah pergi ke bank dan menarik sejumlah besar uang tunai. Dia tidak langsung memutuskan untuk melarikan diri. Sebagai gantinya, dia pergi ke gedung pengadilan dan mencoba bekerja seperti biasanya.

Dia pikir, dia bisa mencoba untuk menunggu dan menggunakan uang tunai itu jika hanya dia benar-benar sudah putus asa.

Tapi, sekarang dia sudah merasa putus asa. Dengan setiap momen yang berlalu, rasa takut itu tumbuh semakin kuat. Dia belum siap untuk mati.

Dia tidak ingin menjadi korban Sehun selanjutnya.

Setelah melemparkan jubah hakimnya, Changmin bergegas menyusuri lorong. Dia menaiki lift yang akan membawanya ke lantai di mana parkiran berada. Dia menghindari polisi yang seharusnya mengawasinya, menyelinap pergi dari pengawasan mereka. Karena jika mereka melihatnya, mereka akan segera menghentikannya.

Tidak akan ada yang bisa menghentikannya. Dia sudah berada di luar kota sebelum si penjagal itu mengejarnya.

Ketika para polisi itu telah berhasil menangkap si pembunuh, maka dia akan kembali. Sampai saat itu tiba, dia akan tetap berada di Busan.

Primal Fear | NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang