Part 8

3.6K 125 1
                                    

"Turun di mana kita, Gus? Terminal Guntur?"

"Enggak, bentar lagi kok!" jawab Agus dengan pandangan fokus ke depan menembus kaca depan bis.

Hari memang sudah gelap, senja sudah berlalu sekitar satu jam yang lalu, wajar saja Agus tampak begitu serius biar salah turun, apalagi ini kota orang. Sekitar 30 meter sebelum sebuah minimarket, Agus berteriak;

"Kiri depan Alfam*rt ya Pak!"
"Manggaaa...!" jawab Pak Sopir lantang.

Kami berdua bergegas menuju pintu depan dan turun, rupanya ada 3 orang di belakang yang juga ikut turun.

"Ahh nyampe juga, cepet lho ini, untung banget gak kena macet, padahal udah masuk weekend" ujar Agus.

"Bener!"

Laper dah gw, langsung cari makan yok!"

"Lha emang iya Don, niat gw juga gitu, tuh di seberang, tempat makan favorit gw kalo ke sini".

"Huhuy nasi liwet!!" responku berbunga-bunga. Gimana enggak, kulihat tulisan menu nasi liwet & lauknya di spanduk dekat gerobaknya sungguh menggiurkan.

Nasi Liwet Teri Surawung/Kemangi
Ayam Bakar
Ayam Goreng
Gepuk
Asin Jambal
Cumi Asin
Sambel Dadak

Refleks aku nyebrang jalan duluan setengah berlari, intuisi dasarku terhadap kebutuhan me-mamah biak bergejolak tak terkendali, perutku tak sabar ingin segera diisi. "Orkestra" di dalamnya dari tadi sudah berisik memberi tanda. Begitu sampai di gerobak Nasi Liwet, langsung aku pesan nasi 3 porsi, 2 untukku dan sisanya buat Agus, ditambah Oseng Genjer plus Asin Jambal.

"Lo mau sama apa, Gus?" tanyaku pada Agus yang baru sampe ke dekatku.

"Ayam Bakar sama Oseng Toge!" jawabnya dengan wajah langsung diarahkan pada sang penjual.

"Wuih... toge, biar subur yak?!"

"Kepengen aja lah, lagian gw udah subur dari sananya" jawab Agus sambil ngakak.

Selang 10 menitan, makanan ready dan langsung diantar ke hadapan kami, makan di tempat ini tanpa meja, tidak seperti lesehan yang ada di Jogja, ya memang bukan lesehan, tapi ngampar di atas tiker, menambah kenikmatan makan malam "hari pertama" aku di kota Garut.

Makanan habis tersantap tidak sampai 30 menit, sebuah indikasi kalau kami memang sudah lapar akut, ditambah memang rasa masakan gerobak ini luar biasa enak. Pantas saja jadi langganan Agus tiap kali datang ke Garut.

Out of TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang