Aku gosok gigi dengan perasaan gak karuan, antara nervous, horny dan malu, campur aduk jadi satu. Di sisi lain aku suka situasi ini, challenging banget sekaligus menuntut kontrol diri yang tinggi agar perilakuku gak kebablasan.
Imaji nakal-ku berkhayal, "Gimana ya kalo Agus tiba-tiba memelukku dari belakang?" Degup jantungku makin cepet dan badanku sekarang berasa lemes. Saking tinggi tekanan darah kali ya. Tau kan rasanya gimana kalo dihadepin sama situasi kayak gini. Dari luar sih berusaha sok tidak terjadi apa-apa. Sok manly pura-pura ga doyan, tapi jiwa gak bisa bohong, bergejolak gak karuan, peperangan melawan diri sendiri terjadi begitu sengit.
Gak sampe tiga menit "urusanku" di depan wastafel selesai, sampe gak sadar kalo Agus sudah menghilang dari shower. Khayalanku tadi sepertinya lebay, hahaha, ngarep tapi sok jual mahal. Tapi kupikir wajar, aku nggak mungkin lah berbuat macam-macam karena Agus adalah atasan tak langsung di kantor. Sekalinya aku menuruti nafsu setan, apa kabar dengan reputasiku selama ini. Aku gak bisa memastikan sepenuhnya, apakah Agus benar-benar seperti yang aku kira, ataukah ada maksud lain semacam penjebakan buatku. Serem lah... lebih baik ambil jalan aman saja.
Kukeringkan badan sama handuk yang tergantung dekat pintu shower, meskipun body udah setengah kering abis gosok gigi dan nyisir rambut depan wastafel. Kupake lagi celana pendek yang biasa aku gunakan untuk tidur, lalu masuk kamar. Rencana awal mau ambil kaos belel adem dalem tas, tiba-tiba Agus manggil,
"Don!" ujar Agus sambil ngasih isyarat agar aku mendekat.
"Ada apa?" jawabku santai sambil mendekat, sedangkan kaos belel gak jadi kuambil.
Agus nunjukin layar hapenya, terlihat sebuah foto adegan panas seorang pasangan hetero. Perempuan oriental tengah di-f*ck dengan wajah menghadap kamera.
"Beneran ini Gis*l?"
"Bukan, Gus! Udah klarifikasi dia, konferensi pers di tipi!" jawabku seolah tau banyak tentang foto viral itu. Padahal saat itu cuma kebetulan liat selewat di TV apotek.
"Cie... hapal banget lo, rajin nonton gosip ye?!"
"Kagak woy! Kebetulan doang selewat waktu gw ke apotek ada tayangan tentang itu!" jawabku sambil berlalu menuju tas buat ngambil kaos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Out of Town
Romance🔞 Gara-gara traveling buat sekedar escape, semuanya terkuak. Kami sama-sama sudah menikah dan pernah menikah. Tapi 'kejadian itu' tak dapat dielakkan. Tidak hanya dengan rekan kantorku ini, muncul sosok lain yang tak pernah kuduga sebelumnya.