Penetapan Awal Ramadhan
by : Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA
Thu 11 May 2017 10:24Pembicaraan mengenai awal Ramadhan memang tidak akan pernah habisnya, terlebih di negara kita, dari yang awam hingga kaum intelektual hangat mendiskusikannya. Penulis pikir ini adalah perbincangan yang positif, perbincangan yang membuat rasa ingin tahu kita naik, mudah-mudahan rasa ingin tahu itu dilanjutkan dengan banyak membaca dan mendengar.
Memang Al-Quran tidak menjelaskan secara eksplisit mengenai bagaimana penentuan awal Ramadhan, Syawal dan Haji, hanya saja ada beberapa ayat Al-Quran yang memberikan isyaratnya untuk kita semua.
Seorang ilmuan Indonesia, T. Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi Astrofisika, LAPAN, yang tergabung dalam Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama RI sedikit memberikan penjelasan astronomi mengenai ayat-ayat yang memberikan isyarat tetang operasional penentuan awal Ramadhan, mengingat selama ini yang diungkap dalam diskusi-diskusi penentuan awal ramadhan sebagian besarnya hanyalah hadits-hadits Rasulullah SAW.
Dalam beberapa tulisannya beliau mengatakan mula-mula Allah SWT memberikan penjelasan kepada kita secara umum waktu kita berpuasa, melalui firmannya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
"Karena itu, barangsiapa di antara kamu menyaksikan (datangnya) bulan (Ramadhan) itu maka berpuasalah" (QS 2:185)
Kemudian Allah SWT tidak memberikan penjelasan khusus bagaimana mentukan bulan tersebut telah datang. Akan tetapi Allah SWT seakan mengirimkan isyarat-Nya melalui ayat berikut tentang perilaku bulan:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram" (QS 9:36).
Bilangan tahun diketahui melalui keberulangan tempat kedudukan bulan di orbitnya (manzilah-manzilah), yaitu 12 kali siklus fase bulan. Keteraturan keberulangan manzilah-manzilah itu yang digunakan untuk perhitungan tahun, setelah 12 kali berulang. Dengan demikian, kita pun bisa menghitungnya. Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat kedudukan bulan), supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu." (QS. 10:5).
Manzilah-manzilah ditandai dengan perubahan bentuk-bentuk bulan, dari bentuk sabit makin membesar menjadi purnama sampai kembali lagi menjadi bentuk sabit menyerupai lengkungan tipis pelepah kurma yang tua, untuk itu Allah SWT menjelaskan:
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
"Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia seperti pelapah yang tua" (QS 36:39).

KAMU SEDANG MEMBACA
ملخص الفقه الإسلامي {٤} - كتاب أحكام الصيام ✓
Spiritualبِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم الحمدلله وكفى، وسلام على عباده الذين اصطفى. وبعد... Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw. Fiqih sangat penting bagi kehidupan umat Islam. Karena...