RIZKY - Chapter 4

147 16 2
                                    

"Akhir akhir ini lo teladan ya..?"

"Ki ! Ga asik lagi lo !!"

"Pasti gegara cewe dia begini.."

Rizky berdiri menatap teman temannya tajam "Gua lagi mencari jati diri! Tolong jangan ajak gue untuk bermaksiat kali ini !" Kemudian ia pergi. Teman temannya terdiam saling bertatapan satu sama lain .

Kesambet apa tu bocah..?

.
.

Pria tinggi dengan ketampanan tidak manusiawi itu berhenti tepat di depan perpustakaan. Bukan untuk mencari ilmu ditempat ini, namun agar bisa tidur di suasana hening. Ia sengaja tidak memilih UKS, alasannya agar tidak banyak pertanyaan di di lontarkan ketika ia masuk ruang itu nanti.

Setidaknya di perpustakaan yang besar ini ia bisa rehat sejenak karena tidak akan ada yang curiga ketika ia tidur menutupi wajahnya dengan sebuah buku disana.

Ia kemudian memasuki ruangan itu dengan santai, mencari tempat yang paling nyaman.

"Rizky?"

Pria itu sontak berhenti dan menoleh "Kak Nayla..."

"Wooaah! Jarang cowo ke perpus" Nayla duduk di tempat yang seharusnya Rizky jauhi. Di sudut dekat jendela yang berdekatan dengan Guru penjaga perpustakan. Mau tidak mau ia memilih duduk di sebelah Nayla. Untuk sebentar, sebelum Nayla pergi.

"Kakak lagi apa disini?"

"Baca buku. Kakak suka novel. Iki ngapain?"

"Aaaa...itu..." otak pria itu berputar mencari jawaban "buat belajar"

"Belajar?" Mata Nayla berbinar "Serius?! Woaah udah ganteng, rajin lagi"

Eh anjir?! Keceplosan gue! 

Nayla menggerutui dirinya sendiri

Rizky tersenyum. Berusaha menutupi kegeeran dan detak jantungnya yang semakin meningkat.

"Iki suka novel ga ?"

Rizky terdiam gelisah, ia bahkan tidak mengerti apa apa soal sastra

"Suka kok" ia tersenyum kikuk

"Mau kakak rekomendasi'in ? Bagus lho ini"

Mati ! Gue ga ngerti apa apa! Kalo makin di terusin gue bakal ngerasa kayak di planet lain!

Rizky bergulat dengan pikirannya sendiri kemudian memilih pamit pada Nayla

"Iki keluar bentar ya kak..?"

"Kemana?"

"Lembaran soal nya ketinggalan di kelas! Iki ambil dulu" pria itu kabur tanpa di curigai sedikitpun oleh Nayla. Nayla yang tidak tahu apa apa masih menyimpan berjuta kekaguman pada pria yang sudah berdusta meninggalkannya

Gadis itu kemudian melanjutkan bacaannya yang entah sampai dimana, namun pikirannya masih di geluti oleh nama pria tadi. Bahkan sampai saat ini ia masih tersenyum sendiri.

Dia teramat bahagia

.
.

"Eh tadi lo liat iki ga?"

"Kaga! Tadi keluar sambil bilang mau nyari jati diri!"

Riko mengerinyit heran "Ya udah! Ntar kalo lo liat dia, kabarin gue!" Pria itu tandas dari kelas mencari keberadaan sahabat dekatnya

.
.

Rizky berjongkok menghisap rokok belakang Aula yang sepi.

Lalu mengembuskan asap nya perlahan dan ikut melepas penat dan lelahnya bersamaan. Ia kemudian membuangnya kesembarang arah.

"Eh?!!"

Suara itu sontak membuat Rizky mendongak kaget. Rokok itu hampir mengenai celana Riko.

"Ngapain lo disini sendiri?"  Riko menghampiri Rizky setelah menginjak hancur puntung rokok terebut sehingga tidak lagi mengeluarkan asap

Tanpa dijawab, Riko kembali bersuara "Nyari jati diri?"

Riko memandangi Rizky serius "Ada masalah itu cerita! Kalo ntar lo gantung diri gimana?!"

"Gila lu !"

"Ya terus kenapa ? Tumben lo sendirian .."

"Emang kapan pernah gue rame rame? Gue kan emang suka menyendiri" jawabnya menanggapi pertanyaan Riko dengan bercanda

Riko terkekeh geli "pantesan lo jomblo dari rahim"

"Gue ga rugiin siapa siapakan..." 

"Tapi gue kasian sama fans fans lo" Riko memandang Rizky ngeri. Yang di tatap malah bergedik jijik

"Fans apaan"

"Cewe cewe yang pada suka sama lo berusaha deketin gue biar mereka bisa pkdt sama lo lewat gue. Mereka pikir gue tempat pos apa..." Riko emosi sedangkan Rizky ngakak tanpa dosa

"Lagian lo kan bisa pdkt sama mereka. Pilihlah salah satunya"

"Tunggu! Selama ini gue ga pernah nanya ini, lo kenapa ga mau pacaran? Padahal cewe cewe itu kan cakep"

Rizky tersenyum jahil. Terlintas di pikirannya mengerjai Riko "Gue gay"

Secara spontan Riko bangun dari duduknya memandangi Rizky dengan perasaan takut dan jijik.

"Kenapa?"  Rizky menatap pria itu menautkan alisnya.

"ANJIR LO!!"  Riko menyadari hal tadi hanya kejahilan Rizky ketika melihat telinga pria itu memerah. Tanda itu adalah ketika Rizky menahan tawanya. Ia kemudian kembali duduk normal di sebelah sahabat tengil nya

"Gue serius anjay! Ga bisa ya lo normal sedikit?!"

"Tadi gue serius!"

"Telinga lo hampir copot setan!"

Rizky kembali tertawa. Riko mengalihkan perhatiannya muak dan berusaha sabar.

"Ini" Rizky memberi ponsel nya

"Apa?"

"Orang yang gue suka"

Riko mengaktifkan ponsel pria itu dan sontak kaget ketika layar itu otomatis masuk ke galeri menampilkan foto seorang gadis yang tidak asing disana

"Lah ? Cewe barbar ini...?!"

(BERSAMBUNG....)

JUNIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang