BARBAR - Chapter 7

130 15 1
                                    

Mereka saling bertatapan lama dan sejurus kemudian melayangkan pukulannya. Siapa lagi yang memulai jika bukan Devan

Pinggir bibir Rizky terluka. Ia mencoba tenang. Ia masih punya jiwa waras untuk menghajar iblis ini. Tidak mungkin akan menunjukkan sisi dirinya yang lain didepan wanita yang ia sayangi, Nayla, yang berada di sebelahnya saat ini. Gadis itu kaget bukan main, spontan juga menyentuh bibir Rizky tanpa sadar.

Ia melempar tatapan membunuh pada Devan. Berharap joker ini mati di tangannya

"Sialan!" Umpat Nayla. Kemudian mendekat menjijit kakinya menyamakan tinggi ia dengan Devan. Tatapan menusuk Nayla membuat Devan tiba tiba gamang tanpa ia sadari.

Dan....

Detak jantungnya meningkat...

Bruk!

Nayla menendang kasar kaki joker itu hingga tersungkur ke lantai.

"Jangan lo anggap semua orang takut sama lo !" Tegas Nayla. Suaranya bukan terdengar seperti bentakan tapi ancaman. Dan ini sangat sangat membuat Devan tak berkutik sama sekali

Entah kenapa..

Setelah itu Nayla pergi membawa Rizky dengan tatapan teramat khawatir, membuat Devan tidak merasa sakit lagi di kakinya melainkan di dadanya

Yang ia tidak sadari itu sebab apa...

.
.

Sore itu, setelah pulang sekolah

Rizky tak merasa sesak lagi di kamar ini setelah notifikasi ponselnya berbunyi

Kamarnya saat ini adalah ruangan yang paling ia benci, yang semua kenangan buruk tertanam di tempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamarnya saat ini adalah ruangan yang paling ia benci, yang semua kenangan buruk tertanam di tempat ini. Perlahan ia mulai lupa sedikit demi sedikit untuk memaafkan segala luka yang pernah tejadi di hidupnya

Dan itu semua karena satu nama.

"Nayla! Gue sayang sama lo!"

.

.

.

Nayla tidak merasa lagi kakinya menginjak lantai. Terasa kebas, seakan akan tulangnya sangat rapuh. Berdiripun tidak mampu hanya karena balasan pria itu.

Definisi bucin garis keras.

Ia langsung mengabari Vera secepat kilat. Pamer kebahagiaan pada sahabat Sepergoblokan

Vera : hm?

Nay : lo tau apa yang terjadi ?

Vera : bodo

Nay : hahahaha (ngakak sendiri menyadari kejudesan sahabatnya)

Vera : apa?!

JUNIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang