BUTA - Chapter 11

67 6 0
                                    

Akhirnya Devano berhasil bergabung ke kelompok Nayla dan Vera, mereka memilih berdiskusi di Cafee dekat sekolah ketika bel sekolah berbunyi 15 menit yang lalu.

"Okay! Judulnya perkembangan Mobilitas Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat" Vera menjadi pemimpin kelompok ini yang beranggotakan Nayla dan Devano

"Kita bagi tugasnya. Lo yang cari dampak dari judul yang gue sebutin tadi" Dia menunjuk Devano.

"Ga bisa gitu kita cari bertiga aja? Ke rumah gue!" Usul Devan

Nayla mengumpat "Gila !"

"Di rumah lo sepi emang ?" Vera mempertimbangkannya dan Devano mengangguk mantap.

"Gimana Nay?" Tanya Vera. Nayla hanya diam, terlihat keberatan

"Dia kalo ga mau, gapapa! Ga usah kita cantumin nama dia" ujar Devano santai, namun terdengar seperti ancaman

"Ya gue ikut!" Gadis itu hanya bisa pasrah

Kemudian Devan tersenyum puas.

.
.

Setelah pulang dari Cafee yang berada di dekat sekolah mereka itu, Nayla langsung pulang ke rumah dan berbaring di kamarnya.

Dia meraih ponsel dari tasnya lalu menghubungi Rizky.

Nayla langsung bersiap siap mengganti bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayla langsung bersiap siap mengganti bajunya. Eh tunggu! Harusnya dia mandi dulu, badannya masih bau keringat

Namun ketika Nayla ingin melangkah ke kamar mandi, seseorang mengetuk pintu

"Aish! Apa lagi si?!" Seru Nayla dari dalam kamar. Orang itu tetap saja menggedor pintu seakan akan merobohkan rumah ini

"Ga santai lu bang !" Nayla terpaksa membukanya dengan wajah masam

"Tumben lo mau mandi cepet" ujar abangnya saat mendapati Nayla memegang handuk di tangannya

"Iya langsung ke intinya! Kenapa ?!"

"Lo jagain rumah ! Gue mau pergi" Bang Nando langsung pergi begitu saja. Dengan cepat Nayla mengejar dan menarik bajunya

"Ga! Gue juga ada urusan, Bang!"

Nando hanya diam santai. Melepas genggaman tangan Nayla dari kaosnya "Semenjak kapan lo punya urusan.." ia kembali berjalan turun ke lantai bawah dengan santai tanpa sadar adiknya yang menahan tangisan saat ini

"RUMAH INI GA BAKAL DI JUAL KALO CUMA DI TINGGAL BENTAR!" pekik Nayla dari atas . Namun sia sia, Abangnya sudah keduluan masuk ke kamar.

Tipe abangnya, Nando ini juga hampir sama dengan Devan. Dia tidak pernah sadar setelah membuat emosi semua orang

Aish! Sial!

JUNIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang