20. Rusuh

16.3K 1K 47
                                    

"JAGUNG GUA KY! KENAPA LU MAKAN SIH?" Fathar berjalan cepat kearah Rifky dengan wajah nampak kesal.

"Ya mana Rifky tau, orang tadi cuma kegeletak disitu. Yauda Rifky makan daripada dikerumunin laler, kan?" balas Rifky santai.

"Bahasa lo, Ky. Kegeletak," ulang Dandi mengejek. Dia yang baru dengan sekantung plastik berisi selada dan sayuran lalapan lain langsung duduk di sebelah Cahaya.

"Ya bener kok wleee. Kegeletak," yakin Rifky lagi. Menjulurkan lidahnya ke arah Dandi.

Fathar makin bersungut-sungut saat kehadirannya tidak dianggap diantara dua manusia yang asik mengejek ini. Matanya menatap nanar pada satu jagung bakar yang tadi dia buat dengan penuh cinta. Namun sekarang jagung dengan penuh cinta itu harus ludes karena sudah habis separuh.

"RIFKY ASTAGA! BISA GA SIH DENGERIN GUE KALO PAS GUE MARAH?!"

"Gamau, suara bang Patar melengking kaya cewe kalo lagi marah."

"Dia memang cewek kali," celetuk Galang tiba-tiba.

Wajah Fathar memerah. Dia benar-benar marah karena jagungnya dihabiskan, juga karena olokan yang diberikan.

"Lo kalo lagi bacot jeleknya ga bisa ditutupin, Thar. Nih, udah gue buatin lagi jagung bakarnya," ujar Shasa seraya memberikan satu jagung bakar yang sudah matang. Aromanya membuat Fathar mengembangkan senyumnya.

"Udah kaya cewe aja mood lo," ucap Andra terkekeh.

"Sewot aja sih kalian!" sungut Fathar.

"Thar, kok tiba-tiba gue pengen ketemu sama pacar lo ya?" ucap Cahaya tiba-tiba membuat semua orang disana terdiam seketika.

Oke, memang semua orang menginginkan Fathar mempunyai pasangan juga, tapi itu hanya akal-akalan saja agar Fathar tidak rese saat sedang kumpul. Tapi saat ini yang menginginkannya adalah Cahaya! Ibu hamil yang biasanya hanya ikut menyumbang tawa saat mereka tengah bercanda.

Mereka semua tau, tidak ada yang bisa membantah Cahaya saat wanita itu mengatakan keinginannya.

Fathar tambah melebarkan senyumnya setelah beberapa saat Cahaya mengucapkan itu. Dia menunjukkan deretan giginya dengan wajah terlihat senang juga memancarkan binar bahagia.

"Tenang aja ibunda hamil tercinta! Sudah menemukannya dan tinggal menunggu jadian saja." Semua orang disana melotot dibuatnya. Maksudnya-- bagaimana bisa? Apakah Fathar hanya sedang menghibur saja? Kalau iya, dia tidak perlu berbohong dengan itu.

Raras meletakkan capitan dagingnya dan menyenggol kepala Galang yang tengah bersandar padanya, menginstruksikan Galang untuk menegakkan kembali kepalanya.

"Siapa yang mau sama lo, Thar?"

Semua orang menahan tawanya saat Raras baru saja melontarkan pertanyaan yang mewakilkan semuanya. Tidak terkecuali Cahaya, cewek itu saat ini tengah bersandar pada dada Dandi. Catat, Dandi yang meminta adanya skinship itu.

"Kejem banget lo, oncom!" kesal Fathar.

"Yaudah yaudah. Jangan lupa nanti kalo jadian kenalin ke bini gue. Kalo nanti anak gue ileran karena ga diturutin maunya, gue potong pala lo jadi dua belas," tegas Dandi membuat Fathar menelan ludahnya susah payah.

"Psikopat ih," cibir Cahaya.

"Nanti mau gue tanyain dari segi mana tu cewek biaa mau sama lo. Dari atas sampe bawah isinya dosa semua," ujar Nando mantap.

"Emang disini ga ada yang bisa becus jadi temen gue."

☘️☘️☘️

"Ky, Fathar mana?" tanya Nando pada Rifky yang tengah asyik memainkan game online di handphone-nya.

"Berak."

Nando menggeleng pelan, kemudian menghampiri kembali duduk di sebelah Shasa dan langsung menyenderkan kepalanya pada pundak gadis itu.

"SORRY PREN! BERAK GUE BANYAK TERNYATA!"

"Jorok lo, tai!" hujat Andra tepat pada Fathar.

"Dih, tai gue udah gue kasih skincare kali. Jadinya glowing no jorok-jorok," ucap Fathar ngawur lalu mendudukkan bokongnya di sofa yang dekat dengan Raras.

"Sampe kamar mandi gue bau, awas lo!" ancam Galang menatap tajam Fathar. Yang ditatap tersenyum lebar. "Bau surga, hmmm.." balasnya santai.

Semuanya kembali diam. Sibuk dengan kegiatan masing-masing. Larut dalam pikiran dan juga pasangannya sendiri. Hingga beberapa menit kedepan, hal itu masih setia memenuhi atmosfer di rumah Galang ini.

Hingga Rifky meletakkan handphone-nya dan mulai mengendus sekitar..

"Ini bau apaan ya?" Pun membuat semua orang ikut mengendus barang-barang disekeliling.

"Bau apek nih."

"Baunya nyengat."

"Kaya bau-bau sampah ya."

"Bau dosa woi."

"Bau-bau azab nih."

"Pedes, nusuk gitu nih baunya."

Fathar nyengir..

"Maap ya gais, gue ceboknya kurang bersih ternyata."

.
.
.
gue rasanya mau bilang

"WOI! HIDUP GUE GA SELAMANYA TENTANG UPDATE WATTPAD. GUE MASIH SMA, MASIH ANAK SEKOLAH YANG PASTINYA PUNYA BANYAK KEGIATAN. GUE JUGA LAGI ADA PENILAIAN AKHIR SEMESTER. TUGAS LO SEMUA CUMA NUNGGU GUE UPDATE, DAN BACA SECARA GRATIS. GUE BIKIN CERITA NGGA CUMA BUAT NURUTIN KALIAN DOANG, GUE NYALURIN HOBBY YANG DIKERJAIN DI WAKTU SENGGANG. OTAK GUE JUGA GA BUAT MIKIR KAYA GINI AJA YA, BGST! KALO GA MAU NUNGGU YA UDAH HAPUS AJA CERITANYA DARI LIBRARY LO! bacot terus lo ampas."

dan akhirnya udah kesampaian.

makasih

HUGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang