"Sekali enggak ya enggak, Raras."
Mendengar itu, Raras mengerucutkan bibirnya. Wajahnya merah padam menahan kesal. Pasalnya, Galang tidak memperbolehkannya membeli seblak. Makanan yang akhir-akhir ini sering ia konsumsi karena enak, katanya.
"Lo seminggu ini udah makan tiga kali, perut lo sakit nanti," jelas Galang lagi saat mendapati Raras tengah menatapnya marah.
Saat ini Galang tengah tiduran diatas kasur sedangkan Raras hanya duduk disebelahnya dengan tatapan memelas. Pipi Raras menggembung lucu, wajahnya memerah entah karena apa, definisi marah dari seorang Raras.
"Jelek lo ah kalo kaya gitu," ucapnya sebelum dia mengambil handphone yang diletakkan diatas nakas disebelahnya.
Namun dia urungkan saat menyadari Raras akan beranjak dari tempatnya. Tangannya langsung menarik Raras untuk kembali duduk, ditatapnya lagi mata Raras yang nampak siap mengeluarkan air mata.
"Lah kok nangis?" ujarnya seraya menarik Raras untuk ikut tiduran kemudian dia peluk tubuh kecil kesayangannya itu.
"Mau seblak.." lirih Raras disusul dengan tangisannya yang mulai terdengar. Raras memukul dada Galang seraya terus menangis.
Lucu, Galang tidak bisa menahan untuk tidak tertawa.
"Lo lagi datang bulan ya?"
Bisa Galang rasakan Raras mengangguk sebagai jawaban. Sudah pasti, hanya ada dua penyebab yang membuat Raras dengan mudahnya menangis seperti ini. Galang, dan datang bulan.
Sayangnya Galang sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak membuat Raras menangis sampai kapanpun. Jadi satu-satunya alasan yang tepat untuk situasi ini adalah karena datang bulan.
Namun, tau saja Galang tidak akan mudah memberikan izin seperti pria lainnya, tidak peduli dengan keadaan. Galang tau Raras mempunyai riwayat penyakit magh yang sudah lumayan parah. Galang juga tau, saat membeli seblak gadis itu akan memesan seblak dengan level pedas yang tidak biasa. Itulah kenapa Galang tidak bisa memberikan izin kepada Raras, sekalipun saat ini gadis itu tengah menangis keras.
"Gak boleh pokoknya, mending bikin makanan lain aja," ujarnya tetap melarang.
Raras mendongak, memperlihatkan wajahnya yang nampak berantakan namun tetap dianggap imut oleh Galang. Wajahnya merah dan basah. Galang menyingkirkan beberapa helai rambut yang menempel diwajah pacarnya itu kemudian mencium bibir Raras yang ikut memerah.
"Kamu ikut masak," bujuk Raras dengan suara parau.
"Gak, masak sendiri," tolak Galang langsung. Dia melepas pelukan Raras lalu mengambil handphone nya.
Pun hal itu membuat Raras tambah menangis sambil memukuli Galang. Bahkan kali ini tangisannya semakin kencang dan pukulannya semakin keras.
"ADUH! YAILAH IYA IYA AYOK DAH MASAK."
.
.
.pendek banget djahshwjwns
yok lempar ide biar bisa gue ketik langsung
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG
Random❛❛i want your hug.❜❜ part of MY BOY ©hykaaz9, Juli-2019 cover by @JWLinTheCrown