Part 2

356 8 0
                                    

Risa memandang Fikram yang terbaring di atas tempat tidur. Anak ke 5 nya yang lahir 3 bulan sebelum Juan ini mengalami kejadian yang sama seperti ke 4 kakak nya. 1 tahun yang lalu ketika menginjak usia 1 Fikram  tahun Fikram mengalami demam dan diare. Dia sempat kejang dan itu mengakibatkan gangguan pasa syaraf nya. Kaki dan tangannya mengecil dan membengkok di bagian perdelangan tangan dan kaki, siku dan lututnya tidak bisa di tekuk, dia tidak bisa berbicara, jangan kan berbicara menangis pun hanya rintihan yang keluar dari mulutnya.

Tetesan air mata keluar begitu saja, Risa tak kuasa melihat buah hatinya seperti ini. Untuk kesekian kalinya kenapa dia mengalami hal seperti ini lagi. Dalam isakannya Risa merenung
Apa yang salah dengan diriku?
Apa aku tak boleh berjalan bergandengan dengan anakku?
Apa aku tak di ijinkan mendedengar di bercerita, berbanda dan tertawa bersama anakku?
Kenapa harus seperti ini lagi?

"Fikram mama akan terus menjagamu nak." ucap Risa sambil mengusap kepala Fikram.
"Kalau Fikram seperti ini bukan tidak mungkin mas Langgeng akan lebih menyayangi Kinara dan Juan" gumamnya dalam hati.
"Jika itu terjadi maka mas Langgeng lebih sering pulang ke rumah Ziya, tidak itu tidak boleh terjadi" kegelisahan mulai mendera hati Risa.
"Aku harus punya rencana agar mas Langgeng tetap pulang ke Rumahku"

----------

Langgeng duduk di ruang tengah sambil menonton TV, dari arah dapur Risa membawa secangkir kopi untuk Langgeng. Setelang meletakkan cangkir di atas meja Risa duduk di samping Langgeng.
"mas aku mau ngomong sesuatu" Risa mulai membuka pembicaraan.
"mau ngomong apa Ris?
"Mas sekarang keadaan Fikram sudah seperti ini, aku ingin rumah kita tetap ramai dengan celoteh anak anak mas, aku ingin di rumah berantakan dengan mainan dan anak yang berlarian kesana kemari mengganggu ayah dan mama nya."ucar Risa sambil menundukkan kepalanya.
"Risa, kita tau bagaimana kondisi Fikram, kita juga sudah berusaha mencari pengobatan terbaik untuk kesembuhan Fikram, tapi sampai saat ini dokter mengatakan Fikram tidak bisa kembali seperti semula." jelas Langgeng sambil menggenggam tangan Risa
"Aku tau mas, tapi aku punya solusi apa mas mau?"
"Apa solusinya?"
"Bagaimana kalau Juan kita rawat di sini? Ziya sudah punya Nara mas, tidak masalah jika Juan kita bawa kesini".
Langgeng menghembuskan nafas kasar.
"Apa Ziya tidak keberatan dengan hal ini?"
"Ziya pasti akan mengerti keadaanku mas, dia juga seorang ibu."
"Bagaimana kalau Nara saja yang kita rawat disini? Dia sudah besar pasti tidak akan susah beadaptasi."
"Tidak mas aku ingin merawat Juan, dia seumuran dengan Fikram jadi dia pasti mudah beradaptasi dengan bermain mainan Fikram."
"Baiklah akan aku bicarakan hal ini pada Ziya,semoga dia tidak keberatan dengan hal ini."
Risa berterima kasih dan memeluk Langgeng. Seringai terlihat di bibir nya. Dia tidak akan mau mengganti Juan dengan Nara, karena sejak kelahiran Juan usaha suaminya berkembang pesat baginya Juan adalah pembawa keberuntungan.

Aduh Risa kok jadi gini sih...
Padahalkan sebelumnya kan baik.

Jangan lupa vote dan komennya ya...

Mawar HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang