Part 18

112 1 0
                                    

Nara sudah rapi pagi ini dia mau kencan dengan Andra, dia ingin menghabiskan waktu dengan Andra sebelum keberangkatannya. Untuk masalah Nara dan sahabatnya, dia sudah pasrah karena tidak juga bertemu dengan Lina dan Rara.
Dia hanya bisa berpamitan dengan Sasa,temannya satu ini sangat terpukul dengan kepergian Nara, selain Nara dekat dengannya jangan lupa Nara juga partner bisnis orderan makan siang. Sudah pasti setelah ini omsetnya menurun bukan?

Setelah menitipkan surat pada Doni dan Tomi mereka berkumpul di rumah Sasa, nongkrong sambil makan rujak manis untuk menghabiskan waktu bersama, tak ketinggalan Gia dan Dimas juga. Ya walaupun Lina dan Rara tak ada namun cukup bagi Nara mengenang sisa waktu bersama sahabatnya.

Kini giliran Nara dan Andra menghabiskan waktu berdua di salah satu mall. Tangan Nara tak pernah lepas dari genggaman Andra, senyum dari keduanya tak pernah pudar. Biarlah sejenak mereka melupakan perpisahan mereka yang sudah di depan mata, hanya ada senyuman dan kebahagiaan di hari ini.

Mulai dari belanja, nonton, main time zone,dan tak lupa juga makan. Terakhir mereka singgah di sebuah masjid Agung untuk sholat asar, karena pria dan wanita di pisah jadi meraka berpencar di parkiran.

Bib bib
Notif pesan masuk di hp Nara

Sayangku😘
Aku tunggu di pintu depan, nanti mampir ke taman kota ya 😉
😘😘.

Kinara K.A
Apasih yang nggak buat kamu 😘

Sayangku 😘
Cepet ya nggak pakek lama

Tanpa membalas pesan dari Andra Nara langsung menuju pintu depan, dan benar saja dari kejahuan dia bisa melihat Andra sudah menunggu di atas motor sport nya.

"Andaikan Andra memperbolehkanku menunggangi motor kesayangannya itu, cewek kalau pakek motor gitu pasti keren, cobak dulu ah siapa tau boleh" batin Nara

"udah nunggu lama ya?"

"nggak kok baru aja sampek"

"emmm sayang gimana kalau pulangnya aku yang Nyetir?"

"APA? nggak, nggak boleh nanti jatoh"

"ya... Kok gitu aku kan bisa, tiap hari juga ke sekolah naik motor"

"yank, kamu biasanya bawa motor metik, ini beda yank pakek kopling, salah makek kita pulangnya nggak ke rumah tapi ke kuburan yank.

"kan ada kamu yank, ajarin dech. Ya ya ya plis" ucap Nara memohon

"huuuft ya udah nanti kalau habis dari taman kota aku ajarin, nggak di jalan raya kayak gini"

"emmmm jadi tambah sayang dech"

Andra memutar matanya jengah
"kalau ada maunya pasti manis nya pakek banget"

"sayang, nggak boleh ngedumel nanti gantengnya ilang hlo"

Andra tersenyum salah tingkah, dia tak menyangka Nara bisa menggodanya sampai baper seperti ini.

"sudah ayo cepat naik, keburu malem yank, hari ini cerewet banget sih"

Andra mengulurkan tangannya untuk membantu Nara naik ke motornya, dari belakang Nara memeluknya membuat jantung Andra berdetak tak karuan. Huuuufft pacarnya satu ini nampak polos namun tingkah nya bikin Andra dag dig dug panas dingin tak karuan.

Mawar HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang