Part 19

239 4 0
                                    

Nara terkejut melihat siapa yang datang ke rumahnya. Seharusnya besok sore dia baru berangkat,tapi kenapa om nya sudah ada di sini?
kedatangan yang tiba-tiba bukan hanya mengagetkan Nara saja tapi juga Ziya dan Juan,sedangkan Andra dia hanya diam tak tau harus bagaimana,diam-diam dia mengirim pesan pada Gia. Andra sendiri belum tau siapa tamu di rumah Nara namun firasatnya buruk.

"om sudah lama?" sapa Nara setelah mencium tangan Faisal dan istrinya, yang di ikuti Andra.

"lumayan setengah jam mungkin. Tadi om dari pabrik,sekalian mampir jemput kamu. Kata tante biar besok bisa ngajak kamu jalan-jalan"

Mendengan penjelasan Faisal membuat Nara serba salah, besok seharusnya dia ada kencan terakhir bersama Andra, mereka sudah membeli baju cople untuk di gunakan besok. Namun om Faisal sudah ada di sini tidak mungkin dia menundanya besok. Nara melirik ke Andra yang nampak menghembuskan nafas berat, kemudian mengangguk dengan senyum yang terlihat sekali di paksakan.

"sebentar lagi magrib kita siap-siap dulu yuk, setelah itu makan malam baru berangkat" Rosa, mencairkan suasana tegang di ruang tamunya.

"Andra ke Masjid langsung saja Nek, bareng sama Juan seperti biasa"

"Ya udah ayo berangkat sekarang mas, Juan ambil sarung dulu sama peci"

"Om juga bareng kalian" tatapan tajam Faisal mengarah pada Andra, seolah sedang menilai dan mengintimidasi.

Mereka bertiga pergi ke masjid jalan kaki. Terlihat sekali keakraban Andra dan Juan,mereke swpertinya melupakan keberadaan Faisal. Yang di tangkap Faisal sekarang Andra lagi dekat dengan Nara, sepertinya bocah kadal ini sudah bisa mengambil hati kakak ipar dan juga keponakannya. Dari tampangnya sepertinya orang berada, tapi bukan itu yang di khawatirkannya. Faisal tau Nara sebenarnya anak yang cerdas, jika potensi itu terud di gali Nara bisa menjadi bintang di sekolah barunya,  denggan begitu namanya juga akan ikut terseret dalam kesukaran Nara, apalagi statusnya juga sebagai pengurus yayasan, tapi jika bocah kadal itu deketin Nara bisa-bisa konsentrasinya di pelajaran tidak akan fokus. Dan Faisal tidak akan membiarkan itu terjadi

🐾🐾🐾🐾🐾

Dilain tempat Nara sedang membantu mamanya menyiapkan hidangan makan malam, sepertinya makan malam kali ini cukup ramai, bagaimana tidak Gia dan Dimas juga hadir,dan mungkin saja akan bertambah dengan kedatangan Sasa,Yuda,Tomi dan Doni. Ya, mereka tau jika Nara akan berangkat malam ini jadi mereka akan hadir memberikan ucapan selamat tinggal, tak lupa juga menemani teman mereka yang pastinya galau tingkat dewa saat di tinggal oleh Nara.

Kini semua sudah ada di halaman rumah Nara, koper sudah di masukkan dalam mobil. Nara memeluk mamanya dengan pipi yang sudah basah,Juan memeluknya dari samping.

Rosa, neneknya ada di kamar, tak kuasa melepas cucu nya untuk pergi meninggalkannya.

"jaga diri baik-baik,jangan nakal, jaga sikap" ucap Ziya sambil menyeka air mata Nara.

Kini pelukannya beralih pada Gia dan Sasa mereka bertiga menangis tersedu-sedu. Setelah itu Nara menatap keempat lelaki di hadapannya,mengulas senyum beberapa detik sebagai salam perpisahan.

"Nara ayo nanti keburu malem" panggil Faisal dari samping mobilnya.
Andra menggandeng tanga Nara berjalan menuju mobil.
"Hati-hati ya sayang, jangan lupa kasih kabar ke aku"

Nara hanya mengangguk sebagai jawaban, masuk dalam mobil kemudian menurunkan kaca jendela memandang wajah orang-orang yang di tinggalkan,Ia sudah tak bisa merangkai kata-kata, otaknya sudah blank karena di jemput dadakan seperti ini. Mobil terus bergerak menjauh meninggalkan rumah Nara.

Andra merasakan tepukan di pundaknya.
Andra menoleh, ternyata Tomi.
"ini bukan akhir, ini masih awal. Semua akan indah pada waktunya Ndra, yakin saja kalau jodoh nggak akan kemana" Tomi berkata dengan menatap arah mobil yang sudah tidak terlihat lagi.

Mereka pulang ke rumah masing-masing setelah berpamitan pada Ziya dan Juan. Andra merasa kosong, hampah baru saja ia meresa hatinya menghangat, dalam sekejap berubah menjadi beku. "Kinara" satu nama yang mampu merubah hatinya.

Andra memacu motor dengan kecepatan tinggi mendahului Tomi yang di depannya.
"Ndra jangan gila lo" teriak Tomi

Namun Andra tidak menghiraukan, yang Andra inginkan hanya melepas sesak di dadanya. Tetesan air keluar dari sedut matanya menghilang bersala hembusan angin yang menerpanya.

Sesampainya di rumah Andra memarkirkan motornya di garasi,
"Andra dari mana kamu" suara tinggi mamanya ketika dia berjalan menuju kamar.

"dari main ma"

"sejak kenal anak itu kamu nggak pernah di rumah, kerjaanmu main terus. Kamu sudah naik kelas 3, bentar lagi ujian,mau jadi apa kamu kalau nggak belajar?"

Andra beranjak melanjutkan langka ke dalam kamarnya. Mengabaikan triakan mamanyanya. Selalu begitu, Andra di tuntut menjadi sempurna. Seandainya dia memiliki saudara mungkin dia tidak akan di tuntut sempurna. Ah sepertinya mandi bisa membantu mendinginkan otaknya.

Slesai mandi dan mengganti pakaian santai,Andra merebahkan tubuhnya di ranjang sambil memainkan hpnya.
Mencari kontak seseorang dan mendeal tombol hijau untuk menghubunginya.

"Assalamu'alaikum sayang, udah sampek?" sapanya pada seseorangdi sebrang sana.

"Wa'alaikum salam sayang, udah baru slesai beres-beres" jawab orang di sebrang sana

"aku juga baru sampek, tadi nongkrong dulu sama anak-anak"

"aku besok ke mall GX di ajak om sama tante,aku pakek baju cople yang kita beli tadi, besok aku kirim fotonya"

"mall Gx? Itu kira-kira 2 jam dari sini. Besok aku susul kesana"

"apa? Nggak usah jaus sayang"

"aku samperin kesana besok. TI TIK"

"kamu yakin mau nyusul kesini?"

"yakin, kalau aku besok nggak nyusul kesana berarti aku mau lupain kamu dan nggak mau berhubungan lagi sama kamu"

"wah serem banget sih?"

"itu tandanya aku serius, lagian besok kan trakir masa pacaran kita, kita nikmatin lah"

"iya iya, udah malem bobok gih besok biar nggak kecapean di jalan"

"kamu juga bobok sayang, mimpi indah ya"

"kamu juga mimpi indah, jangan mimpi jorok ya"

"aku nggak mimpi yank, cuma ngebayangin di cium sama kamu tadi"

"jangan di ingetiiiiin aku malu. Ya udah aku tutup dulu ya telfonnya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Andra tersenyum samar, Kinara selalu bisa merubah suasana hati nya dengan cepat. Ia memejamkan mata menyiapkan diri untuk besok menempuh perjalanan jauh untuk menemui kekasih hatinya.

Marhaban ya Ramadhan
selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan
Semoga lancar puasa pertamanya ya

Mawar HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang