Selamat Membaca!
Maura menuruni tangga lalu berlari menuju daddynya yang sedang duduk di sofa.
"Ayyara tetap nggak mau buka pintu dad, mungkin masih malu."ucap Maura lalu duduk di samping daddynya.
Ya setelah mendengar teriakan Maura tadi, Ayyara langsung mendorong tubuh Arvind lalu berlari menuju kamarnya. Dan sampai sekarang tidak mau membuka pintu walau Maura telah beberapa kali meminta maaf.
"Makanya kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu. Jangan sembarang masuk."ucap Arvind datar membuat Maura membelalak.
"Asal daddy tau ya, pintu kamar daddy itu emang nggak ditutup. Makanya dad, kalau mau bikin tuyul itu pintu kamarnya dikunci."cerocos Maura tak mau kalah.
"Ya mana daddy tau kamu bakal ngintip. Terus kenapa kamu nggak sekolah? Pasti bolos lagi, dasar anak nakal."omel Arvind membuat Maura berdiri lalu berkacak pinggang dihadapan daddynya.
"Ngintip? ngapaian juga Maura ngintipin daddy sama Ayyara. Kalau mau nonton yang begituan mah, Maura tinggal nonton di laptop daddy yang filenya xxx."ucap Maura lancar membuat Arvind segera menutup mulut putrinya itu.
"Apa kau tidak bisa diam."omel Arvind kesal.
"Ih apaan Apaan sih dad? sesak tahu."gerutu Maura kesal setelah sang daddy menarik tangan dari mulutnya.
"Makanya punya mulut dijaga. Jangan bicara sembarangan."tegur Arvind.
"Kok sembarangan. Kan memang beneran ada file xxx di laptop dad_emmpp"Maura melotot karena mulutnya kembali ditutup.
"Jangan bicara lagi."tegur Arvind lalu melepaskan putrinya.
"Apa sih dad? lagian di sini cuma ada kita berdua. Nggak usah mal__"ucapan Maura terhenti saat Arvind memutar tubuh putrinya itu ke arah tangga, di sana terlihat Ayyara yang tengah menatap mereka.
"Eh Ayyara, sudah nggak malu lagi kan?"teriak Maura spontan membuat Ayyara menghentikan langkahnya yang sedang menuruni tangga. Sedang Arvind hanya bisa merutuki perkataan putrinya itu.
"Turunlah, kita makan bersama."ucap Arvind lalu menyenggol tubuh Maura agar putrinya itu peka dan mengajak Ayyara ke ruang makan.
"Yuk, kita makan."ajak Maura.
Sedang Arvind sudah lebih dulu melangkah ke ruang makan, dia akan membiarkan Ayyara sendiri dulu setidaknya hingga gadis itu tak merasa malu lagi.
Tidak lama Maura dan Ayyara tiba di ruang makan. Maura mempersilahkan Ayyara duduk di samping kanan daddynya.
"Kalian makan duluan ya, aku mau ke depan nonton tv."ucap Maura, tapi ditahan oleh Ayyara saat Maura ingin pergi.
Ayyara menggelengkan kepalanya sebagai isyarat agar sahabatnya itu tidak pergi.
"Aku mau nonton tv."ucap Maura membuat Ayyara menggeleng dengan tatapan memohon.
"Duduk Maura! kita makan bersama."ucap Arvind tegas. Arvind sadar jika Ayyara akan merasa tidak nyaman makan hanya berdua bersamanya.
Maura menggeleng."Tapi aku sudah makan dad, masih kenyang."ucap Maura kekeh lalu tersenyum ke arah Ayyara.
"Maura."cicit Ayyara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Ayah Sahabatku
RomanceDikejar duda? Suatu kejadian yang tidak pernah seorang Ayyara Danesya sangka. Apalagi kalau duda itu adalah ayah dari sahabatnya sendiri.