Selamat Membaca!
Arvind membuka pintu kamar Ayyara dengan pelan kemudian menutupnya. Dari sana dia bisa melihat gadisnya sedang membungkus diri dengan selimut juga terdengar isak tangis.
Arvind menghela napas lalu mendekat."Sayang."panggil Arvind lembut membuat Ayyara membuka selimut yang membungkus tubuhnya lalu segera berhambur ke dalam pelukan Arvind.
"Mas Maura benci sama aku, Dia tadi hiks"
"Susttt! jangan nangis, kalau kamu nangis terus nanti tambah cantik."canda Arvind namun Ayyara malah mendorong tubuh pria itu kasar.
"Hiks mas jangan bercanda! Maura itu satu-satunya sahabat aku dan sekarang dia menjauh, ini semua gara-gara mas. Kalau saja aku nggak pindah ke rumah ini, pasti_"
"Kamu ngomong apa sih sayang? nggak ada hubungannya Maura marah sama kamu pindah ke sini. Lagipula harus berapa kali mas bilang kalau apa yang kamu pikirkan tentang Maura, itu tidak benar."bentak Arvind tepat di depan wajah Ayyara.
"Mas."kaget Ayyara lalu bergerak mundur seolah takut.
Arvind mengusap wajahnya kasar lalu memegang kedua pundak Ayyara.
"Mas minta maaf. Mas tidak bermaksud membentak kamu. Tapi mas tidak bohong. Maura tidak marah ataupun berusaha menjauh. Itu hanya pikiran kamu saja."ucap Arvind lembut.
"Mas tadi aku ke kamar Maura dan diusir karena di sana ada Tante Lisa. Maura nggak pernah gitu sebelumnya sama aku."adu Ayyara membuat Arvind menghela napas lelah, ini lebih sulit dari yang dia pikirkan.
"Maura itu cuma akting, sayang."
"Mas pikir aku percaya? dan bukannya Maura mau mas menikah sama tante Lisa? Kenapa nggak mas turutin aja, jadi aku bisa_"
"Bisa apa?"tanya Arvind membuat Ayyara diam."Bisa apa, hm? Bisa apa sayang?"tanya Arvind dengan nada lembut tapi terdengar menakutkan bagi Ayyara.
"Aku bisa pulang lagi ke kost."ucap Ayyara pelan lalu menundukkan kepalanya.
"Kamu akan tetap tinggal di sini dan mas janji akan membuat Lisa keluar dari rumah ini secepatnya."ucap Arvind tegas lalu beranjak untuk keluar dari kamar Ayyara namun tangannya tiba-tiba ditahan oleh gadis itu.
Arvind menoleh seolah bertanya ada apa?.
"Mas, biarin tante Lisa tinggal di sini ya. Kasian Maura, dia kayaknya senang banget tante Lisa tinggal di sini."ucap Ayyara memelas membuat Arvind tersenyum geli namun tetap mengangguk mengiyakan permintaan tulus Ayyara.
"Ayo."ajak Arvind sambil menarik lengan kanan Ayyara.
"Mas kita mau ke mana?"tanya Ayyara bingung disaat mereka telah keluar dari dalam kamar.
"Makan. Emang kamu nggak lapar"tanya Arvind.
"Lapar sih."gumam Ayyara singkat lalu mengikuti langkah Arvind dengan tenang.
Arvind dan Ayyara tiba di ruang makan sambil bergandengan. Dan ternyata di sana sudah ada Maura dan juga Lisa yang menatap tajam kedatangan keduanya.
"Mas duduk sini."pinta Lisa. Ia bahkan sudah berdiri lalu mempersilahkan Arvind untuk duduk di kursi yang ada di sampingnya.
Arvind menatap datar ke arah Lisa lalu melangkah menuju kursi yang berseberangan dengan Lisa dan Maura. Arvind menarik kursi untuk Ayyara dan membantu gadisnya duduk di sana. Setelah itu baru Arvind duduk di kursi samping Ayyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Ayah Sahabatku
RomantizmDikejar duda? Suatu kejadian yang tidak pernah seorang Ayyara Danesya sangka. Apalagi kalau duda itu adalah ayah dari sahabatnya sendiri.