❣️ 1

350K 7.6K 70
                                    

Selamat Membaca!

Terlihat dua orang gadis tengah bersembunyi dibagian belakang sebuah mobil.

"Takutnya kita dikira maling sama orang-orang yang lewat sini." gerutu gadis bernama Ayyara pada sahabatnya yang kini tengah mengawasi keadaan sekitar.

"Sussshh! Lo nggak liat itu cabe nempel banget sama daddy gue." ucap Maura tak nyambung membuat Ayyara menghembuskan napas lelah.

"Biarin aja sih daddy lo nikah lagi, kan enak tuh lo punya mommy tiri." ucap Ayyara santai sambil meminum es coklat miliknya.

"Lah gue sih yes kalau lo yang jadi mommy tiri gue, tapi kalau tuh cabe gue nggak ikhlas tujuh turunan pokoknya." sahut Maura sambil mengambil alih minuman dari tangan Ayyara.

"Lah apa hubungannya sama gue, Codet?"teriak Ayyara gemas membuat Maura menutup mulut gombreng sahabatnya itu.

"sussstt! diam Ayy. Lo mau kita ketahuan hah?"tegur Maura sambil menatap tajam sahabatnya itu.

"Ya maaf habisnya lo sih manci_"

"Lah daddy gue mana?"kaget Maura sambil melarikan pandangannya ke kanan dan ke kiri mencari daddynya. Sedang Ayyara hanya manyun karena ucapannya dipotong oleh Maura.

"Au ah" sahut Ayyara cuek saat Maura menatapnya seolah bertanya.

"Wah Ayy, lo jangan cuek begitu sama daddy gue, entar kalau daddy gue tergoda cabe kan kasian lo." ucap Maura serius membuat Ayyara mengernyit heran.

"Lah kok kasian?"tanya Ayyara bingung.

"Ya, kasian lo dapat suami yang bekas cabe." ucap Maura lancar membuat Ayyara yang tadi tengah meminum ice coklatnya tersedak.

"uhuk uhuk"

"Lo nggak papa Ayy?" tanya Maura khawatir.

"Nggak papa gimana? Ini baju gue kotor kena coklat, Codet." ucap Ayyara dengan nada kesal membuat Maura meringis.

"Ya maaf gue kan cuma nggak mau lo dapat suami bekas cabe." ucap Maura membuat Ayyara kembali melotot.

"Siapa juga yang mau nikah sama daddy lo, Ra?" Tanya Ayyara dengan nada mengejek.

"Ya lo lah." jawab Maura santai.

"OGAH!" Teriak Ayyara kencang membuat Maura menutup kuping.

"Ck! Awas aja kalau entar lo naksir sama daddy gue." Ancam maura membuat Ayyara menatap sahabatnya dengan pandangan menyesal.

"Maaf_" ucap Ayyara lirih membuat Maura mengangkat dagunya sombong seolah berkata 'nyesal juga kan lo'

"Maaf, tapi gue juga nggak bakal suka sama daddy lo." ucap Ayyara kencang lalu segera berlari meninggalkan Maura yang telah siap melayangkan pukulan kearahnya.

"Woy Ayy, mau ke mana?" teriak Maura kencang saat sahabatnya itu sudah menaiki motor kesayangannya.

"Pulang." teriak Ayyara tak kalah kencang sambil memperbaiki posisi duduknya sebelum menyalakan motornya.

"Lah terus gue gimana?" Tanya Maura kesal, pasalnya tadi ia telah mengusir sopir pribadinya dan memilih pergi menggunakan motor Ayyara.

"Pulang sono sama daddy lo." teriak Ayyara kencang lalu segera menjalankan motornya meninggalkan Maura yang menghentak-hentakkan kakinya karena kesal.

"Huh gagal lagi." gumam Maura singkat lalu segera berlari memasuki sebuah cafe.

Maura melangkah dengan kesal sambil mencari-cari keberadaan daddynya di dalam cafe.

"Maura, sini!" teriak seseorang membuat Maura menoleh, ia melihat wanita yang tadi bersama daddynya lah yang memanggil. Maura segera berlari mendekat kearah meja daddynya.

"Gimana?" Tanya Devi, tantenya Maura membuat Maura menatap Devi dan daddynya secara bergantian.

Maura menghela napas lalu mendudukkan dirinya dengan kasar di samping daddynya.

"Gagal lagi, tan." ucap Maura dengan nada lemah.

"Besok kita coba lagi."

"Tapi Vind_" ucapan Devi terhenti karena tatapan tajam dari Arvind.

Ya, Arvind Zahair Akalanka ayah dari Maura Gisella Akalanka, seorang duda tampan dan tentu saja kaya raya. Yang satu bulan lalu tiba-tiba saja bilang ingin menikah dihadapan seluruh keluarga besar hingga membuat semua orang kaget. Namun yang lebih mengagetkan lagi ialah, saat dia mengatakan siapa gadis yang ingin dinikahi. Dan gadis yang entah beruntung atau tidak itu adalah Ayyara, sahabat dari putrinya sendiri. Entah apa yang merasuki Arvind hingga dia berniat untuk menikahi gadis seumuran dengan putrinya, namun tentu saja itu membuat seluruh keluarga terutama Maura kalang kabut. Pasalnya, Maura ditugaskan sebagai mak comblang agar daddy serta sahabatnya bisa bersama. Dan hal ini merupakan tugas yang wajib Maura laksanakan jika tidak mau memiliki ibu tiri berlabel cabe.

"Terus Maura harus gimana lagi daddy?" tanya Maura yang sepertinya sudah mulai kehabisan ide untuk membuat daddy serta sahabatnya dekat.

"Mungkin selama ini cara yang kita pakai itu salah. Coba kalian pikirin, mungkin nggak sih ada gadis polos yang naksir sama laki-laki yang hobinya gonta-ganti pasangan? cabe pula?" Dengus Devi diakhir ucapannya, mengingat tugasnya hari ini adalah seorang cabe yang mendekati seorang duda kaya.

"Maksud tante?" Tanya Maura cepat.

"Ayyara tinggal sendiri kan di kost?" tanya Devi memastikan yang langsung diangguki oleh Maura.

"Terus?" Tanya Arvind tak sabar.

"Ya suruh Ayyara pindah kerumah kalian." ucap Devi lancar membuat Arvind melotot sedang Maura hanya manggut-manggut seolah mengerti.

"Terus gimana kalau daddy khilaf tante? Maura nggak mau ya kalau teman Maura hamil sebelum nikah gara-gara daddy khilaf." Ucap Maura mengejek daddynya membuat Arvind mendengus tak suka sedang Devi hanya tersenyum penuh arti.

"Ya bagus dong." sahut Devi santai.

"Kok bagus sih tante?" tanya Maura tak terima.

"Ya kalau sahabat kamu itu hamil, mau nggak mau dong dia harus nikah sama daddy kamu." Jawab Devi enteng.

-Bersambung-


Suamiku Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang