❣️ 26

99.7K 3.8K 99
                                    

Selamat Membaca!

Arvind menghela napas kesal saat Lisa mengambilkan makanan untuknya. Benar-benar sangat menyebalkan, padahal tadi pagi dia sudah berencana menambah hukuman pada istrinya.

"Mas mau yang mana lagi?"tanya Lisa lembut membuat Arvind tak tahan lagi. Lebih baik tidak sarapan dibanding menahan kesal

"Daddy mau ke atas."pamit Arvind pada Maura lalu bergegas meninggalkan ruang makan.

"Padahal mommy udah capek masak loh."keluh Lisa tak terima lalu menatap ke arah Maura yang juga tidak memakan sarapannya.

"Kamu juga nggak mau akan?"tanya Lisa heran.

"Maura puasa tante, bayar hutang puasa tahun kemarin."dusta Maura lalu berdiri dan keluar dari ruang makan. Horor juga kalau berduaan dengan tantenya itu.

Maura menaiki tangga lalu berjalan memasuki kamar.

Klek

Setelah mengunci pintu kamar, Maura langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

Tante Lisa.

"Kenapa bisa aku dan Daddy lupa tentang Tante Lisa. Duh bisa gawat kalau Tante Lisa tahu tentang pernikahan Daddy dan Ayyara."gumam Maura. Mungkin saat ini masih bisa ditutupi tapi bagaimana dengan nanti.

Maura meremas rambutnya lalu menghela napas. Lebih baik tidak perlu pikirkan hal seperti itu. "Biar daddy saja yang pusing. Lagipula Daddy kan yang enak. Sekarang juga pasti main yang enak-enak di kamar."

Benar saja perkataan Maura tadi. Saat ini Arvind sudah merebahkan tubuhnya di samping tubuh polos Ayyara yang tertutup selimut. Dan tentu saja Arvind sudah mengunci pintu kamar agar tidak ada yang bisa menganggunya hari ini.

"Kamu nggak mau bangun hm?"tanya Arvind lalu mengecup singkat bibir tipis Ayyara.

"Engghh mas sana. Aku masih mau tidur."tegur Ayyara kesal lalu kembali tenang saat Arvind berhenti menganggunya.

Arvind memutuskan untuk membiarkan Ayyara beristirahat dengan tenang. Dia beranjak menuju sofa yang ada di kamar kemudian membuka laptop kerja miliknya yang memang ada di sana. Menghabiskan waktu dengan mengecek laporan dari para karyawan sambil menunggu istri cantiknya selesai hibernasi.

Arvind begitu fokus dengan laptopnya hingga tak sadar jika sedari tadi ada yang sedang memperhatikannya.

"Mas."panggil Ayyara sedikit lebih keras. Ia sudah memanggil beberapa kali tapi diacuhkan.

Mendengar suara istrinya membuat Arvind segera mendongak lalu tersenyum saat melihat Ayyara duduk dengan penampilan acak-acakan.

"Sudah bangun?"tanya Arvind lembut membuat Ayyara memanyunkan bibirnya.

"Gimana nggak bangun, orang suara laptopnya itu berisik banget."cicit Ayyara pelan namun masih bisa didengar oleh Arvind.

Arvind tersenyum lalu menutup laptopnya, kemudian beranjak mendekati istrinya. Dia ikut duduk di atas ranjang lalu mencondongkan tubuhnya agar bisa mengecup dua bulatan daging besar milik istrinya. Sepertinya Ayyara lupa jika saat ini ia sedang tak memakai apapun.

Suamiku Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang