Part kali ini gue cuman pengen kasih tau Clara kenapa bisa jadi gila gini, gituuu. Supaya Claranya juga adil. Cerita kelam Clara yang bakal di ungkit sama Jihan dan Exnya Arvin.
So... enjoy guyss
.
.
.
.
.
.
"Dia sekuat batu, sekeras karang, setegar petir. Namun nyatanya ia hanya kayu lapuk yang tertetesi ribuan air hujan, yang sama saja dengan luka."
==="Ini beneran rumah Clara?"
Mereka-Arvin dan Clara-sedang berdiri di depan rumah mewah yang ukurannya tentu beda jauh dengan rumah minimalis milik Jihan. Arvin masuk duluan diikuti Jihan dibelakangnya, rumah mewah dengan kemegahan yang luar biasa. Arvin duduk di ruang tamu, ia yakin rumah Clara saat ini kosong, tak lama kemudian seorang wanita cantik menghampiri mereka. Astrid Nailam, sekertaris dan pengurus Clara selama orang tua Clara sibuk. Ia mengenal baik Arvin, pacar Clara yang sering Clara bawa kerumahnya.
"Ada apa Arvin?" Tanya wanita cantik dengan rambut pendek yang tertata dengan rapi.
"Saya mau ngomong bentar Kak, ini tentang Clara." Ujar Arvin sopan.
Arvin tau, Astrid adalah sekertaria terpecaya di keluarga Clara. Ia yang mengurus Clara selama ini, yang memantau kegiatan Clara, atas perintah orang tua gadis itu.
Astrid duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan mereka.
"Mau ngomong apa? Clara sedang tak di rumah." Ujar Astrid.
"Ini soal Clara Kak, dia itu sebenarnya kenapa?"
"Maksud kamu?"
Jihan yang duduk disebelah Arvin hanya diam dan tenang, tak ingin ikut campur.
"Clara itu pernah hampir bunuh diri kan? Kakak pasti ingat itu, saya ingin tau penyebabnya." Tanya Arvin serius.
Sedangkan Astrid ia terpaku ditempat duduknya, kejadian beberapa tahun lalu itu kembali terulang, kembali terngiang.
"Sa--saya sibuk."
"Kak, saya mohon. Tolong beri tahu saya. Dai sekarang bukan seperti Clara yang saya kenak lagi, dia berubah." Ujar Arvin memohon.
Jihan bingung mau melakukan apa, ia hanya diam, setidaknya tidak menggangumgu Arvin yang berusaha keras.
"Kalo saya beri tahu kamu, jangan pernah ungkit ke Clara, kalo kalian tidak ingin hal buruk terjadi."
Jihan dan Arvin mengangguk kuat.
"Iya kak, saya janji."
"Clara lahir dari keluarga kaya yang miskin kasih sayang, orang tuanya sibuk. Clara tumbuh dengan baik dan ceria, ia anak yang manja dan haus akan perhatian. Bertahun-tahun ia hidup di keluarganya, satu persatu masalah mulai bermunculan dan membuat dirinya semakin hari semakin berubah, kedua orang tuanya bertengkar tanpa henti. Hingga akhirnya semua rahasia dulu mulai terungkit, Clara hanya anak hasil hubungan gelap Papanya dengan perempuan lain, Clara ternyata sering di bully saat masih duduk disekolah dasar, tapi ia lupa akibat stres yang membuatnya menjadi seperti ini. Clara pernah hampir di perkosa oleh pamannya sendiri saat masih kelas satu SMP, dan akhirnya benar-benar trauma saat itu, ia mengurung diri dikamar berhari-hari. Dan ia, berubah menjadi orang lain yang dingin, jahat, dan tak tersentuh. Saya khawatir jadi saya membawanya kerumah sakit, dokter bilang bahwa Clara terlalu trauma, dan akhirnya ia mulai membangun jiwa lain dalam dirinya, jiwa tangguh yang dingin. Bukan kepribadian ganda, namun ia tetap Clara, tapi dengan jiwa yang berbalik dengan dirinya dulu. Jiwa yang lebih tegar dari sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me (?)
Novela JuvenilJika perpisahan adalah hal yang terbaik. Mengapa kita harus bertemu? Mengapa harus hati yang menjadi korbannya? Mengapa harus ada tangis yang menjadi soundtrack ketika kata pisah yang terucap? Semua hal itu masih terngiang jelas di fikiran Jihan Ana...